Seperti biasa, jangan lupa vote+comment-!!
Happy Reading-!!!
*****
Enzi mengemudikan motornya dengan kecepatan tinggi membelah jalanan yang sepi karena sudah larut malam. Motornya membawa Enzi menuju apartemen miliknya, juga milik Arga dan Reza. Mereka bertiga sudah membuat janji untuk berkumpul hari ini dan bermalam disana. Sampai disana Enzi segera berlari masuk, menunggu didepan lift terbuka. Ponselnya bergetar, Enzi segera membuka ponselnya.
From: Eja.
Cepetan, Gue sama Panjul udah sampai.Enzi kembali memasukan ponselnya saat lift terbuka. Pria itu tak berniat sama sekali untuk membalas pesan itu, lagipula dia hanya harus naik tujuh lantai untuk sampai dikamar apartemennya.
Pintu lift kembali terbuka, pria itu dengan cepat melangkahkan kakinya keluar lift, lalu berjalan menuju kamar apartemennya. Tanpa menekankan bel, Enzi segera menekan password. Pintu itu terbuka, dengan terburu-buru Enzi masuk lalu menutup kembali pintunya.
"Assalamu'alaikum."
Didalam apartemen sudah ada Reza dan Arga yang duduk di meja makan. Keduanya menoleh dan mendapati Enzi dengan muka yang tidak bersahabat.
"Waalaikumsalam." balas keduanya.
Reza menatap datar Enzi, "Duduk!"
Enzi menghela napasnya lalu duduk disamping Arga.
"Itu beneran dijodohin?" tanya Arga masih tak percaya.
"Iya, meskipun dijodohin gue gak bakal ngerestuin. Yakali gue ngasih adek gue ke dia," jawab Enzi menggebu-gebu.
"Terus lo gak setuju. Terus gimana sama Mama Papa lo?" tanya Reza.
"Gak ngerti, tapi kalo beneran mereka dijodohin, gue bawa kabur Cansu ke Amsterdam. Lagian mana mau Cansu sama dia. Ganteng kagak, songong iya."
Reza dan Arga menghela napasnya kasar. Mereka berdua tahu sebesar apa permusuhan Enzi dan Arjuna. Pastinya Enzi akan tetap menolak perjodohan itu.
"Gue mikir gini, gimana bisa Papi Maminya Juna jodohin dia padahal mereka tahu kalo Juna punya pacar," ucap Reza.
"Mungkin bukan tipe Maminya Juna, mungkin tipe Maminya dia Cansu," balas Arga.
"Bukannya Juna mirip kayak tipe-tipenya Cansu ya?" tanya Reza yang berhasil membuat Enzi menatapnya kesal.
"Kalaupun Cansu tipenya kaya Arjuna, gue juga gak bakalan mau punya adik ipar kayak dia," balas Enzi kesal.
"Bercanda, serius aje hidupnye," ucap Reza dan Arga bersamaan.
Enzi dibuat semakin kesal disini, "Serius, bercanda aje hidupnye!"
•••••
Cansu masih memikirkan kejadian kemarin. Musuh? Musuh apa? Arjuna hanya bilang musuh di balap motor saja, tapi sepertinya ada hal lain disini. Cansu sudah bertanya pada Arga dan Reza, mereka berdua tak memberikan jawaban sama sekali. Aarav? Anjas? Juga tak menjawab. Enzi juga mengalihkan topik pembicaraan jika dia menanyakan hal itu.
"Aaarghh!!" Cansu berteriak sambil mengacak-acak rambutnya kesal.
"Lo kenapa sih?" tanya Ayara bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cansu
RomanceJudulnya ganti guys. My Tomboy Girl jadi Cansu. ***** "Gimana bisa mama jodohin adik Enzi dengan musuh Enzi?!" pekik pria itu keras saat mengetahui perjodohan adiknya dengan musuh bebuyutannya. "Apa? Musuh?" tanya Cansu bingung. Enzi mengangguk p...