5. Supermarket

361 18 7
                                    

Hello everyone-!!

Ketemu lagi sama Andien, gimana kabarnya?

Aku sengaja update malam ini karena besok udah lebaran, yeyyyy. Selamat hari idul fitri, bagi yang merayakan.

Okelah langsung ke ceritanya aja, oh ya jangan lupa vote+comment-!!

Happy Reading-!!

*****

Matahari sudah bersinar begitu cerah. Banyak umat manusia yang sudah melakukan kegiatan sehari-harinya, tapi tidak dengan seorang pria yang masih berada dibawah selimut. Pria ini tidur begitu pulas, hingga tak tahu ada sang Mami yang sudah berdiri didepan pintu kamarnya sambil membawa sapu ijuk ditangannya.

Tak tak tak

Sang Mami memukulkan ganggang sapu ke pintu kamar hingga terdengar nyaring. Namun tak juga ada pergerakan dari pria itu. Dirinya malah mencari posisi yang lebih nyaman.

Tak tak tak

Lagi-lagi sang Mami memukul pintu kamar itu, kali ini lebih keras. Tak ada juga pergerakan dari pria tampan itu. Kesabaran dari Yasha Nelson kini sudah habis. Ia menarik napas panjang dan siap melontarkan teriakan pada anak semata wayangnya.

"ARJUNA RAJENDRA NELSON!!"

Ya pria itu adalah Arjuna. Arjuna tersentak kaget, ia langsung merubah posisinya menjadi duduk. Ia mengerjapkan matanya dan berusaha mengumpulkan nyawanya. Setelah matanya bisa terbuka, Arjuna menatap Maminya.

"Apasih Mi, hari Sabtu ini," ucapnya malas.

"Terus kalo sekolahnya libur bisa bangun siang gitu? Ya enggak Jun, kasian istrimu nanti," omel Yasha, Mami Arjuna.

Dengan nyawa yang masih belum terkumpul seluruhnya, "Cansu sabar kok," celetuk Arjuna tanpa sadar.

Yasha membulatkan matanya, "Apa? Cansu? Kamu udah putus sama Ellena?"

Arjuna menggelengkan kepala, "Belum."

Yasha menggelengkan kepalanya bingung, ia mencoba untuk berpikir positif kalau putranya belum sepenuhnya sadar. Tiba-tiba ia teringat sesuatu di otaknya.

'Apa yang dimaksud Arjuna itu Cansu Harsha? Putri Anggara sama Tanisha?' batin Yasha bertanya-tanya.

Yasha menghela napasnya kasar saat melihat putranya menutup kembali matanya, "Jun bangun, anterin Mami ke supermarket," ucap Yasha sebelum meninggalkan kamar putranya.

Arjuna menghela napasnya pasrah, dengan langkah gontai ia berjalan menuju kamar mandi. Sepuluh menit kemudian Arjuna keluar dengan rambut yang masih basah. Arjuna berjalan menuju nakas, lalu mengambil ponselnya dan mengetik sebuah pesan untuk gadis yang akhir-akhir terus berputar dipikirkannya.

To: Cecansu
Simpen nomer gue ya, Junjun.

Arjuna terkekeh geli saat namanya berubah menjadi Junjun. Mungkin nama itu panggilan khusus untuk Cansu saja. Setelah selesai ia langsung menyisir rambut serta menyemprotkan parfum lalu keluar kamar dan menemui Maminya sebelum mendapat ceramah dipagi hari.

•••••

"Bang bangun, udah pagi," ucap Cansu sambil membuka tirai kamar Enzi.

"Hari Sabtu dek," balas Enzi malas, ia kini merubah posisinya membelakangi jendela.

"Ayolah Bang, anterin gue ke supermarket," kata Cansu sambil menepuk-nepuk punggung Enzi.

CansuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang