6. Karena Rahma

19 2 0
                                    

Assalamualaikum teman-teman bagaimana kondisinya saat ini ? Semoga tetap sehat ya. Tetap #Dirumahsaja ya biar kalian tetap aman dan baca wattapad biar nggak suntuk di rumah. Happy Reading

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Devan berlari menyusuri koridor sambil menengok kekanan-kiri. Tak lama kemudian dia menemukan sosok yang dia cari.

"Hay La" sapa Devan pada seorang gadis cantik yang tengah duduk di banku di depan kelas nya

"Hay...Devan tumben kesini cari siapa ?"

"Cari kamu Lah"

"Aku" ucap si gadis merasa bingung sekaligus senang, seorang Devan pemuda yang sangat dia sukai mencari nya

"Iya Lala aku cari kamu" Devan sambil memamerkan senyum manis nya pada gadis bernama Lala

"Emm emang ada apa Dev kamu cari aku?" Ucap Lala malu-malu

"Enggak ada apa-apa? Emm nggak ada yg marah kan kalau aku cariin kamu" goda Devan

"Ya enggak lah Dev" ucap Lala yang semakin merasa terbang karena kata-kata Devan

"Oh iya la, kamu mau nggak nanti malam kencan sama aku"

"Kencan ??" Ucap Lala terkejut sekaligus kegirangan

"Iya...kenapa kamu sibuk ya?"

"Enggak kok Dev, aku nggak bakal sibuk kalau buat kamu"

"Oke nanti malam aku jemput kamu ya.."

"Iya Dev, emm pake mobil ya soal nya aku takut masuk angin kalo pake motor"

Devan hanya tersenyum dan mengangguk

"Bagus lah kalau Lala mau. Maaf banget La aku deketin kamu cuma untuk pelarian agar Siska tidak menyalahkan Rahma" ucap Devan dalam hati.

*****
Gemerlap lampu malam dan hiruk pikuk kendaraan yang lewat membuat suasana kota semakin terasa ramai. Apalagi di tambah hari ini adalah sabtu malam.

"Ya ampun kita ngenes banget ya, malem minggu nya gabut diasini bertiga" Mahen mengawali pembicaraan di tengah hening nya obrolan antara Ia, Rahma dan Natalie

"Iya, padahal ni tempat Rame, tapi semua bawa pasangan masing-masing" timpal Natalie

"Ya udah sih...nggak usah pada stress kita ghibahin orang aja biar rame"

"Astagfirullahaldzim Ra...lo mah ngajak yang aneh-aneh dosa lo istigfar ngajak kok ngajak ghibah"

"Tau ni apaan sih Ra"

"Ya biar ada topik pembicaraan"

"Eh iya Ra. Mau es krim dong haus nih"

"Emm ya udah gw pesen dulu ke dalam. Mahen lu mau apa ? "

"Gitu kek dari tadi. Samaain aja kaya Nat deh"

"Oke, wait " Rahma lalu pergi menuju ke pelayan untuk memesan

"Makasih Ra...sering-sering ya" ucap Mahen dengan senyum yang mengembang

Yaps ! Kini mereka sedang ada di Cafe Dara. Cafe milik Rahma. Memang tenpat ini sering di gunakan Rahma dan Natalie untuk mengahabiskan malam weekend karena susasanya yang enak dan tempat nya yg strategis tak jauh dari rumah Rahma.

*****

Dilain tempat Devan dan Lala sedang menikmati kencan pertama mereka. Devan membawanya ke tempat makan yang sangat romantis dan cocok untuk digunakan sepasang kekasih menikmati malam mingguan.

"Dev, serius ini ngajak aku kesini"

"Iya La, kenapa nggak suka"

"Ya suka lah Dev, mau kemanapun asal sama kamu aku pasti suka"

"Emm La aku sebenarnya mau ngomongin sesuatu sama kamu"

"Emm ngomong apa Dev"

"La kamu mau nggak jadi pacar aku"

"Kamu nggak salah Dev? bukan nya kamu pacaran ya sama Siska"

"Kenapa kamu takut ya sama Siska"

"Enggak bukan gitu"

"Aku udah putus kok sama dia. Aku lebih pilih kamu dari pada dia"

"Emm ok deh Dev aku mau jadi pacar kamu"

"Makasih ya La" ucap Devan sembari menggenggam tangan Lala . Lala hanya bisa tersenyum dan tersipu malu dengan perlakuan Devan pada nya. Namun untuk Devan hal ini sangat lah menyiksa, tidak tega dan kasihan tapi dia lebih tidak suka jika nanti nya Rahma yang akan dijadikan kambing hitam oleh Siska. Ia tahu Rahma hanya adik kelas yang pastinya akan merasa terganggu jika memiliki masalah dengan kakak kelas apalagi dengan orang seperti Siska.
Dan yang ingin ia lakukan saat ini adalah kabur dari suasana yang memuakan ini.

"La sorry ya sorrry banget, gw harus pergi sekarang soalnya ada janji sama bokap"

"Emm emang harus banget ya? Kita kan baru sebentar" rengek Lala

"Iya La sorry banget, lo tau sendiri bokap gue kan tentara pulang telat kena shoot nanti kamu nggak punya pacar dong"

"Ih ya jangan dong Dev...ya udah deh kamu pulang deh , hati-hati ya"

"Iya La makasih ya...kamu emang pengertian banget"
Meskipun sedikit tak rela tetapi Lala tetap tidak bisa menolak keinginan Devan. Sementara Devan berteriak kegirangan dalam hati nya karena ahirnya dia bisa jauh dari Lala.

Devan pun segera pulang menuju Rumah nya dan seperti biasa papa nya sudah menunggu nya di rumah.

"Assalamualaikum, malam pa" ucap Devan sambil mencium tangan papa nya

"Waalaikumsalam dari mana nak, ini kan malam minggu tunben udah pulang. Emang nggak kencan"

"Emm ya udah tadi abis nongkrong sama aji, tapi aji nya juga nggak bisa lama-lama jadi Devan pulang deh" Devan berjalan kemudian duduk di sofa di samping sang papa yang sedang menobton TV

"Emm gimana sekolah kamu, kapan kira-kira lulus sesegara mungkin kamu urus berkas berkasnya ya biar kamu bisa cepat daftar ke Akmil"

"Ya ampun pa...tolong dong jangan paksa Devan, Devan itu nggak minat di Akmil"

"Loh papa nggak maksa, papa cuma  mengarahkan kamu, lagian kamu di tanya mau kuliah di mana juga masih bingung"

"Ya tapi kan bukan berarti Devan mau di Akmil juga pa"

"Memang kamu mau kuliah di mana ? Coba kamu kasih tau papa?"

Devan hanya terdiam, karena memang dia tidak punya tujuan kuliah kemanapun, Devan memang anak  pintar dan itu pasti akan membuatnya mudah masuk ke kampus manapun tapi tidak ada satu universitaspun yang membuatnya tertarik untuk kuliah

"Dev..bukan papa mau memaksa, kamu coba pertimbangkan jika kamu masuk sana paling nggak kamu bisa bantu papa untuk mengirit uang yang harus nya papa keluarkan buat kuliah kamu, bukan nya papa nggak mampu tapi apa kamu nggak pengen gitu bahagiain papa"

"Pa...aku pasti bahagian in papa, tapi bukan gini caranya.

"Dev...papa cuma bisa bahagia kalau kamu sukses dan bisa masuk Akmil, papa nggak minta apa-apa sudah itu saja" lelaki paruh baya itu kemudian bangkit dari duduknya dan meninggalkan Devan yang masih terdiam.
Devan sangat benci papanya yang selalu memaksakan kehendak, tapi disisi lain ia sangat ingin membahagiakan satu-satunya orang tua yang ia miliki saat ini



Maaf part ini lebih pendek dari yang lain tapi tenang akan segera di next. See you on the next part 😊

My Lovely FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang