08

61 10 0
                                    

Di sungai Han Eunra berdiri seorang diri. Eunra masih tidak percaya hal yang baru saja Jimin lakukan padanya adalah hal yang membuatnya frustasi. Eunra merasa dilecehkan, ia merasa seorang yang sangat murah. Berada di sebuah kamar hotel bersama pria lain adalah hal yang menjijikkan.

Di saat Eunra mencoba mencintai Jimin tetapi mengapa Jimin malah membuatnya kecewa seolah Eunra ingin mati bunuh diri di sungai Han.

Air mata Eunra tak henti hentinya mengalir. Lebih deras dan semakin deras di setiap saat.

Keadaan sungai Han memang tidak ramai, mungkin hal sunyi yang membuat dirinya merasa tenang sekarang.

Ini sudah ukup larut malam, Eunra tidak tahu ia harus pulang kemana. Tidak mungkin jika ia akan pulang ke rumah orang tuanya. Karena mereka sangat percaya bahwa Keluarga Jimin adalah keluarga yang kaya raya dan sangat terpandang. Namun kenyataannya? Jimin itu brengsek dan bajingan.

Sementara itu Taehyung juga berada di Sungai Han dengan hoodie putih dan celana jeans hitam yang membuatnya terlihat sangat tampan walau di malam hari. Taehyung sudah berkali kali mencoba melupakan Eunra namun hasilnya nihil. Eunra cantik masih berada di pikirannya maupun hatinya. Itu akan tetap disana karena Taehyung mencintainya, sangat.

Bukan hanya sekali atau dua kali Taehyung datang ke sungai Han untuk melupakan Eunra. Namun setiap malam Taehyung selalu pergi ke Sungai Han.

Di sela sela Taehyug sedang menenangkan dirinya dan perlahan melupakan Eunra, suara isak tangis yang menurutnya sangat familiar terdengar di samping kirinya. Taehyung menoleh dan mendapati seorang wanita yang sangat hancur keadaannya. Baju kurang bahan, tanpa sepatu, dan rambut berantakan.

Perlahan Taehyung mendekati wanita tersebut berniat untuk menghibur wanita tersebut. "Hai, apakah kau baik baik saja?" tanya Taehyung membuat wanita tersebut meoleh dan Taehyung membelalakkan matanya saat perempuan itu dia Eunra memeluknya sangat erat.

"E-eunra, ada apa denganmu? Gwaenchana?" tanya Taehyung, namun isakan Eunra semakin terdengar saat kencang dan Eunra menggeleng sebagai jawaban untuk pertanyaan Taehyung baru saja

Perlahan Taehyung mengusap surai Eunra. Surai Eunra yang sangat ia rindukan, lama Taehyung tak mengusapnya. Ia rindu.

"Eunra kau bisa ceritakan semuanya padaku, mengapa kau menangis hm?" Eunra melepaskan pelukannya dan mengusap air matanya "Jimin menjualku." hal tersebut membuat rahang Taehyung mengeras

"Mengapa dia begitu?" tanya Taehyung lagi

"Aku tidak mengerti pola pikirnya mengapa membuatku seperti ini." jawab Eunra mengalihkan pandangannya ke arah sungai "aku tidak tahu aku harus pulang kemana, orang tua ku tidak akan percaya jika aku ceritakan hal ini." lanjutnya

"Kau sementara bisa menginap di rumahku. Aku akan meminjamkan baju ibuku untukmu." Taehyung tersenyum manis, senyum yang sangat dirindukan Eunra

"Baiklah kalau begitu. Aku sangat berterima kasih padamu." Eunra merasa dirinya sangat canggung sekarang

"Tidak usah sungkan aku sebagai man- maksudku sebagai temanmu harus membantu." Eunra merasa tertohok dengan ucapan Taehyung baru saja karena ia merasa bahwa dirinya masih kekasih Taehyung

Kini mereka berdua berjalan bersama, melupakan masalah mereka sejenak, dan saling berbagi cerita layaknya mereka masih menjadi sepasang kekasih. Terkadang mereka teringat kenangan kecil dari masa lalu mereka yang enggan untuk mereka ceritakan.

Banyak cerita yang mereka ceritakan membuat mereka tidak sadar bahwa mereka telah sampai di rumah mewah milik Taehyung. Rumah yang dulu sering Eunra kunjungi, rumah yang selalu Eunra rindukan sampai saat ini.

Taehyung mengantar Eunra menuju kamar tamu dan memberikan baju agar Eunra berganti baju dengan baju yang layak dilihat. Setelah selesai kini mereka berdua berada di balkon rumah Taehyung, 2 cangkir coklat panas dan makanan ringan menemani mereka berdua. Hal inilah yang mereka lakukan dulu saat mereka sedang menghadapi masalah yang menurut mereka berat, namun masalah berat tidak harus menjadi beban hidup mereka. Mereka yakin akan menyelesaikannya perlahan.

"Apakah kau mengenal Jimin?" tanya Eunra tiba tiba yang membuat Taehyung tidak tahu harus menjawab apa

"Ya. Aku mengenalnya. Dia adalah teman dekatku. Bahkan dia sudah ku anggap sebagai saudaraku sendir, tetapi dia sangat brengsek aku tidak suka sikapnya." Ucap Taehyung membuat Eunra terkejut, karena Taehyung tidak pernah menceritakan hal ini padanya

"sudah jangan bahas dia lagi, mari kita cerita hal lain saja yang akan membuat kita tertawa seperti lelucon yang sering kita bahas. Dulu." lanjut Taehyung

Taehyung dan Eunra pun bercerita dan membahas hal hal seru. Malam ini dalah malam yang membuat ia bisa melupakan masalah yang sangat berat. Karena ada Taehyung maka ia bisa mengganti masalah itu denga hiburan yang Taehyung berikan.

•••

Jimin berjalan menghampiri kamar yang ia sewakan untuk Taeyong dan Eunra. Saat Jimin sudah di pintu kamar tersebut Jimin bingung mengapa pintunya sedikit terbuka?

Jimin memasuki kamar tersebut dan terkejut mendapati Taeyong yang tergeletak dan keadaan kamar yang berantakan.

"Eunra sialan!" gumamnya

"Akh!" Taeyong membuka matanya perlahan dan memekik karena kepalanya yang sangat pusing

"Dimana Eunra?" Jimin bertanya pada Taeyong dengan rahang mengeras

"seharusnya aku tanya padamu dimana Eunra?!" bentak Taeyong dan Jimin pun memukul wajah Taeyong membuat sudut bibir Taeyong sedikit sobek dan mengeluarkan darah

"Lemah!" Taeyong membalas tinjuan Jimin, namun kali ini Taeyong memukul perut Jimin membuat Jimin tersungkur

Taeyong seperti orang gila yang mabuk. Jimin yang melihatnya juga bergidik ngeri. Taeyong menarik kerah dari kemeja Jimin lalu mengangkatnya keatas "kembalikan uangkku! atau aku akan memubunuh Eunra!" Taeyong membanting tubuh Jimin ke lantai dan meninggalkannya.



-To be Continued-

Bad Boy [PJM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang