04

67 9 0
                                    

Tanpa melepas jasnya Jimin merebahkan dirinya di kasur barunya. Pengantin baru tersebut sudah berada di rumah baru mereka.

Sedangkan Eunra, ia sedang membereskan barang barangnya dan membawa nya ke kamar Jimin dan Eunra.

Ketika Eunra membawa 2 koper besar dan berdiri di pintu kamar Jimin segera bangun dan menatap tajam Eunra.

"Mengapa kau membawa barangmu kesini?"

"Bukannya kamar kita disini?"

"Kita? Cih. Bukannya aku sudah bilang aku tidak akan menganggapmu istriku? Kamarmu itu khusus dikamar tamu. Keluar dari sini dan bawa barangmu itu!" Perintah Jimin pedas

Eunra hanya mengangguk dan tidak mampu menjawab perkataan Jimin. Biarkan saja Jimin tidak mencintainya tetapi Eunra sebagai seorang istri harus bisa menghormati seorang suami dan harus mencoba untuk mencintai suaminya itu.

Setelah sampai di kamar tamu, Eunra memasukkan dan membereskan barang barangnya. Padahal Eunra sama sekali belum membersihkan diri dan berganti baju.

"Akhirnya selesai juga aku merapikan barang barangku. Saatnya aku untuk mandi dan menyiapkan makan malam." Eunra tersenyum tipis

Selesai membersihkan diri, Eunra segera ke dapur untuk memasak makan malam. Jika kalian bertanya apakah Eunra bisa memasak? Ya, dulu ibu Eunra sering mengajarkan Eunra untuk memasak dan mempersiapkan diri untuk menjadi ibu rumah tangga.

Ketika Eunra sedang memasak makan malam, Jimin turun dengan baju yang rapi.

"Siapa yang menyuruhmu memasak?" Tanya Jimin yang tiba tiba berada di dapur

"Tidak ada, tetapi aku memasak untuk makan malam kita." Jawab Eunra

Jimin mendekat kearah Eunra. Eunra mundur selangkah demi selangkah tetapi tertahan oleh meja dapur.

Eunra melihat jelas wajah Jimin, Tampan. Tidak hanya itu, Eunra tergoda oleh bibir tebal Jimin dan bau parfum Jimin yang sangat harum. Jimin mendekatkan wajahnya membuat Eunra menutup mata.

"Kau kira aku akan menciummu? Tidak akan Eunra!" Tegas Jimin lalu melenggang pergi

Sepertinya Jimin telah membuat Eunra terbang tinggi lalu terjatuh. Jimin memang tampan bagi Eunra. Tapi sifatnya saja yang membuat Eunra muak.

•••

Malam ini Taehyung masih berada di taman belakang rumahnya. Padahal sudah berjam jam ia berada di sana. Taehyung duduk di ayunan yang berada di taman tersebut dan membayangkan bahwa disampungnya terdapat Eunra yang sedang menemaninya. Terkadang Taehyung sempat tertawa dan Taehyung sempat meneteskan air matanya.

Yang sedari tadi Taehyung pikirkan adalah masa lalunya bersama Eunra. Masa lalu yang indah bagi Taehyung.

Pertama kali Taehyung bertemu Eunra adalah di Sekolah Menengah Pertama saat Eunra tidak sengaja menabrak Taehyung dan menjatuhkan bukunya.

Bagi Taehyung, Eunra adalah cinta pertamanya. Cinta pertama yang mampu membuat Taehyung gila.

Eunra adalah perempuan yang sangat cantik, berhati baik, dan sopan. Itulah yang mampu membuat Taehyung tetap bertahan dengan Eunra.

Taehyung melirik jam di pergelangan tangannya sudah menunjukkan pukul 9 malam. Taehyung menyadari bahwa ia cukup lama berada disini.

Lamanya waktu Taehyung berada disini tidak mampu membuat Taehyung kembali kedalam rumah sebelum ia merasa tenang.

Taehyung memasang earphone nya dan membunyikan lagu favorite nya bersama Eunra sejak awal pacaran hingga saat ini yaitu The Truth Untold.

Bukannya membuat Taehyung merasa tenang tetapi malah membuat Taehyung ingat dengan Eunra.

"Lupakanlah dia. Dia milik temanmu, bukan milikmu. Ikhlaskanlah dia Taehyung. Kau tak boleh menangisi orang yang bukan milikmu." Lirih Taehyung sambil menunduk

•••

Eunra terbangun dari tidurnya karena mendengar seseorang mengetuk pintu. Eunra lupa bahwa ia telah mengunci pintunya tetapi untuk apa Jimin mengetuk pintu bukannya ia membawa kunci cadangan.

Eunra melihat jam yang berada di dinding menunjukkan pukul 11 malam. Eunra bergegas untuk bangun dan membuka pintu tersebut.

Saat Eunra membuka pintu ia terkejut. Ji Hye telah merangkul Jimin yang sedang mabuk.

"Jimin sedang mabuk, urusi saja suamimu ini. Dia memintaku untuk menemaninya tidur, temani saja dia tidur siapa tahu dia mau tidur bersamamu." Ji Hye menaikkan sebelah alisnya

Jimin terus saja memanggil nama Ji Hye.

Telinga Eunra merasa sangat panas mendengar Jimin hanya mengucapkan nama itu terus. Eunra mengantarkan Jimin ke kamarnya dan menidurkan Jimin di kasurnya.

Saat Eunra hendak keluar dari kamar Jimin, Jimin lebih dahulu memegang tangan Eunra.

"Ji Hye, temani aku tidur malam ini." Ucap Jimin

Eunra mencoba melepaskan tangannya, tetapi tenaga Jimin lebih kuat daripada dirinya.

Jimin menarik Eunra hingga Eunra terjatuh di kasur. Jimin mendekat kan wajahnya dan mengecup bibir Eunra.

Jantung Eunra berdegup kencang. Eunra tidak tahu ia harus apa.

"Jim, aku ingin tidur." Eunra mendorong Jimin lalu beranjak berdiri

Jimin kembali menarik Eunra dan mencium bibir Eunra, tidak hanya itu Jimin pun melumatnya.

Dan berakhir mereka melakukan hubungan itu.


-To Be Continued-

Semoga kalian suka
Jangan lupa buat vote cerita ini:)

Follow instagram aku:
@ailsaalanaaas_
@jxminv

2020.03.30
AilsaAlana

Bad Boy [PJM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang