10

64 8 2
                                    

Jimin terus menarik tangan Eunra. Eunra tidak bisa bergerak, Eunra hanya terus pasrah walaupun tangannya sudah memerah. Walaupun Eunra akan bergerak terus menerus namun itu percuma karena tenaga Jimin jauh lebih besar darinya.

Jimin menghempaskan tubuh Eunra di ranjang milik Jimin. Jelas saja Eunra menangis sejadi jadinya. "Mengapa kau kabur dari Taeyong, Eunra?!" bentak Jimin seraya menatap Eunra tajam

Eunra berdiri menghadap Jimin walaupun takut dan...

Plak!!!

Eunra menampar pipi Jimin sangat kencang hingga pipi Jimin memerah "Kau menjualku, Jim! Aku bukan jalang dan aku memiliki harga diri! bukan seperti kau seorang lelaki namun kau itu BAJINGAN!" Eunra menangis dan tetap mencoba membentak Jimin "Kalau keluargaku dan keluargamu tahu sifat aslimu mereka kecewa padamu, Jim! Mereka saling percaya bahwa kita saling mencintai! Selama ini aku tetap mencoba mencintaimu karena aku tahu kita ini suami istri walaupun kau seperti ini padaku! mengertilah Jim. Disaat perasaan ku mulai muncul padamu kau malah membuatku benci! Brengsek!" lanjutnya

"ya, kau itu jalang Eunra! nyatanya kau bersama Taehyung tadi!" balas Jimin tak mau kalah

"hah? apakah kau cemburu PARK JIMIN?"

Jimin merasa sangat geram dengan ucapan Eunra baru saja. Jimin juga bingung mengapa ia menyangkutkan masalah ini dengan membawa bawa nama Taehyung. Jimin yang sudah tidak berkata kata langsung melenggang pergi dari kamarnya dan entah kemana ia akan pergi.

•••

Setelah Jimin kalah berdebat dengan Eunra, Jimin memutuskan untuk menemui Ji Hye di apartemennya yang ia berikan untuk Ji Hye. Jimin mengendarai mobil dengan kecepatan sangat kencang sesekali Jimin juga meremat setir mobilnya. Matanya memerah tanda Jimin sangat emosi, dan tidak hanya itu pipi Jimin yang putih bahkan juga memerah karena tamparan Eunra.

Saat sampai di apartemennya Jimin langsung memasuki kamar Ji Hye dan terkejut melhat pemandangan dihadapannya. Pemandangan yang membuatnya lebih emosi daripada sebelumnya. Ya, Ji Hye sedang berciuman dengan lelaki lain dan lebih tepatnya Taeyong.

Asiknya mereka berciuman bahkan tidak menyadari Jimin ada disana "Ehem!"

Mereka menoleh kearah Jimin "Jadi ini caramu? setelah semua yang aku beri padamu entah itu harta maupun perasaan jadi ini caramu berterima kasih! Kau benar benar jalang ternyata." Jimin hendak membalikkan tubunya namun Ji Hye memeluk punggung Jimin dari belakang

"Stop memperlakukan ku seperti ini Ji Hye! kita sudah tidak menjalin hubungan lagi!" Jimin melepas tangan Eunra dari perutnya

"Jim, kau salah paham, taeyong memaksaku! aku tidak ingin putus denganmu Jim, mengertilah." jelas Ji Hye namun Jimin tahu Ji Hye hanyalah berbohong saja

Taeyong yang sedari tadi hanya diam angkat bicara "memaksamu? bukankah kita sudah menjalin hubungan 4 bulan yang lalu?"

"4 bulan yang lalu? oh itu waktu yang lama. Sudahlah, pesanku rubahlah dirimu Ji Hye!" Jimin melenggang pergi dengan perasaan yang sangat campur aduk.

Jimin harus pergi kemana ia tidak tahu. Ini masih sore dan tidak mungkin ia akan pulang kerumah setelah berdebat dengan Eunra. Dan Jimin pun memutuskan untuk pergi ke Sungai Han. Untung saja keadaan Sungai Han di sore hari ini sangatlah sepi.

Jimin berfikir sejenak apakah ia juga harus mencoba untuk mencintai Eunra? Namun Jimin tahu Eunra tidak akan memaafkannya. Jimin bingung ia tidak tahu harus melakukan apa sekarang.

Jujur saja Jimin juga sedikit merasa kecewa dengan Eunra saat datang bersama Taehyung. Namun Jimin juga bertanya tanya pada dirinya sendiri apakah ia cemburu.

Dan akhirnya Jimin pun hanya menghabiskan waktu di Sungai Han hingga malam hari dan ia pun pergi menuju club saat malam tiba.

•••

Eunra memasukkan semua bajunya kedalam koper berwarna biru miliknya. Entahlah Eunra juga masih berfikiria akan pergi kemana.

Di malam hari Eunra pergi sendiri dalam keadaan hancur itu sangatlah membuat Eunra frustasi. Namun Eunra tetap memaksa dirinya sendiri.

Para anak buah Jimin pun sudah melarang Eunra pergi namun Eunra berhasil melawannya.

Eunra menaiki taxi dan ia terus menangis di dalam taxi. Bahkan supir taxi tersebut betanya berkali kali ke mana tujuan Eunra pergi namun Eunra terus menangis. Dalam setengah perjalanan sebuah ide melintas di otaknya. Ya, Eunra bisa menginap di rumah sepupunya yaitu Jaemin.

"Paman, putar balik. Aku akan kerumah sepupuku." ujar Eunra lalu Taxi yang Eunra kendarai langsung berbalik arah

•••

Eunra berada di depan rumah Jaemin. Eunra ragu untuk mengetuk pintu rumah Jaemin. Walaupun Eunra rindu dengan sepupunya itu namun Eunra juga memiliki rasa malu. Mau tidak mau Eunra harus memaksakan diri agar berani.

Saat Eunra hendak mengetuk pintu, Jaemin malah sudah membukakan pintunya. Kebetulan bukan?

"Noona? Aku sangat merindukanmu." Jaemin memeluk Eunra sangat erat

"Aku juga, Jaemin." Ucap Eunra di pelukan Jaemin

Jaemin melepaskan pelukannya dan melirik ke arah koper yang Jaemin bawa.

"Apakah kau akan menginap disini?" Tanya Jaemin

"Ya, aku akan menginap disini dengan waktu yang lama." Jelas Eunra dengan senyum yang sangat manis

"Tapi bagaimana dengan suamimu?" Jaemin memasang wajah khawatir pasalnya Jaemin belum mengenal suami Eunra

"Tidak usah khawatir semua akan baik baik saja. Aku akan bercerita padamu nanti." Ujar Eunra

"Baiklah ayo masuk." Jaemin mempersilahkan Eunra masuk ke dalan rumah Jaemin

Jaemin begitu senang bisa bertemu dengan Eunra. Mereka adalah sepupu yang tidak bisa dipisahkan. Bahkan jika mereka berdua berjalan beriringan mereka cocok disebut sebagai pasangan.

Begitu juga dengan Eunra. Eunra juga sangat senang bisa bertemu dengan Jaemin. Sepupu yang sangat Eunra sayangi. Namun dibalik rasa rindunya kepada Jaemin ia juga memendam sebuah perasaan kecewa yang membuat Eunra sangat sedih dan hancur.


-To be Continued-

Bad Boy [PJM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang