13

58 9 1
                                    

"Tae? Aku ingin bilang sesuatu padamu." Ucap Eunra lirih

"Ada apa?"

"Aku hamil, Tae." Seketika raut wajah Taehyung yang tadinya tersenyum berubah menjadi sendu

"Selamat Eunra, kau akan menjadi seorang ibu." Taehyung yang tidak mau raut wajah sendunya terlihat pun langsung memberikan senyum kotak andalannya

Sudahlah Taehyung tidak ingin lagi mencoba menganggap Eunra sebagai kekasihnya lagi. Mereka ini hanya TEMAN. Oh, ayolah Tae kau harus melupakan Eunra.

Bagaimanapun cara Taehyung mendekati Eunra lagi itu akan menjadi sia sia. Pernikahan Jimin dan Eunra atas dasar perjodohan dan orang tua mereka sudah mengenal satu sama lain dan kini Eunra mengandung anak Jimin jadi nantinya Eunra pasti akan tetap selalu bersama Jimin. Namun, entah bagaimana nantinya jika akan berubah.

"Baiklah Tae, ini sudah siang. Aku harus pulang. Jaemin menungguku." Eunra berdiri dari duduknya dan memberi salam kepada Taehyung

Setelah Eunra sudah tidak terlihat lagi di dekat Taehyung, Taehyung menghela nafasnya panjang dan tersenyum "Selanat Jimin dan Eunra kau akan menjadi orang tua. Jaga anakmu dengan baik agar saat dewasa nanti dia akan menjadi seorang yang berbakti dan berguna."

•••

Malam terus berlalu, Jimin saat ini sedang duduk di balkon kamarnya dengan secangkir kopi. Jimin tidak tahu perasaan apa yang menyerangnya saat ini. Ya, sangat aneh. Kadang Jimin merasa iba dengan Eunra dan kadang pula Jimin merasa sangat membenci Eunra. Jimin juga bingung apakah dirinya harus mencari Eunra.

"Aku tidak tahu mengapa perasaan ku begini. Kau Eunra. Kau membuatku seperti ini. Entahlah aku mencintaimu atau tidak."

Jimin menyeruput kopi panasnya perlahan. Dan tak lama ponsel Jimin berdering menandakan sebuah notifikasi telepon masuk.

"Aish, appa." Gumamnya

"Yeoboseyo?"

"Jimin, berhubung 3 bulan lagi appa pensiun dan kau sebagai pewaris tahta utama kau harus menggantikan appa."

"Lalu?"

"Tidak usah menunggu 3 bulan setelah aku pensiun, kau mulai besok sudah bisa menggantikanku sebagai CEO Park Corp."

"Baiklah, appa. Aku sangat senang mendapat pekerjaan ini. Gomawo."

"Nde, oh iya dimana istrimu?"

Seketika Jimin terdiam sejenak, Jimin tidak tahu harus menjawab apa pada ayahnya ini.

"E-em dia sedang tidur."

"Baiklah, selamat beristirahat Jimin besok adalah hari pertamamu bekerja jadi kau harus semangat. Titip salam juga untuk istrimu."

"Oke."

Jimin pun meletakkan kembali ponselnya di meja sebelah Jimin. Jimin juga tidak bisa mendeskripsikan perasaannya saat ini. Senang? Bahagia? Atau sedih? Entahlah Jimin pusing.

Tak lama ponsel Jimin memunculkan notifikasi singkat. Jimin pun membukanya dan terkejut saat melihat sebuah foto yang dikirimkan dari nomor tidak dikenal.

"Taehyung? Eunra?"

"Mengapa dia di danau berdua?"

"Eunra berselingkuh dariku?"

"Ah yang benar saja apakah aku cembru melihat keduanya?"

"Tidak Jimin tidak!"

Jimin mencoba melawan rasa cemburunya. Bilang saja Jim, kau ini cemburu jangan membohongi perasaanmu. Lisan mu berkata tidak namun hatimu iya.

Walaupun Jimin telah menghapus foto tersebut namun Jimin masih memikirkannya.

"Siapa yang bersama Eunra? Apakah dia Taehyung?" Jimin berulang kali bergumam seperti itu

"Sudahlah, aku lelah." Jimin beranjak dari duduknya dan memasuki kamarnya

Benar kata ayah Jimin, ia harus beristirahat karena besok adalah hari pertama dia menjadi CEO dari Park Corp jadi Jimin harus bersemangat dan tidak boleh lelah.

•••

Pagi harinya Jimin sudah bersiap dan berdandan rapi dengan setelan jas hitam yang membuat Jimin terlihat seperti seorang yang terhormat dan karisma Jimin pun juga terlihat. Namun karisma dan ketampanan Jimin berbanding terbalik dengan sikapnya.

Jimin berjalan di lobby dengan sangat ramah Jimin tersenyum membalas karyawan yang tampaknya juga sangat menghormati Jimin.

"Baru sehari saja aku sudah dihormati."

Saat Jimin hendak memasuki ruang kerjanya, ponselnya berdering.

"Yeoboseyo?"

"Hari ini kita ada meeting, appa sudah menunggumu di ruang meeting. Kemarilah."

"Nde."

Jimin bergegas menuju ruang meeting. Jimin ternyata juga bisa merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang ayah yang harus berkerja banting tulang untuk menafkahi keluarga. Ya, Jimin sebelumnya memiliki uang secara Instan, ayahnya selalu memberi uang pada Jimin sebanyak apapun yang Jimin mau.

Beberapa acara yang telah Jimin lakukan sudah berakhir. Kini Jimin sudah diperbolehkan pulang oleh ayahnya. Jimin terlihat sangat bosan. "Ternyata menjadi CEO tidak seperti yang aku bayangkan, aku akan menjadi seseorang yang sibuk." Gumam Jimin

Jimin memutuskan untuk pergi ke sebuah mall yang terletak di dekat kantor Jimin. Untuk menghilangkan rasa bosan Jimin membeli sebuah tiket bioskop. Banyak pasang mata melihat Jimin. Pikir orang orang Jimin itu tampan namun tidak ada yang menemaninya sungguh kasihan.

"Ya aku ini tampan kok, banyak orang yang menyukaiku tapi mereka tidak selevel denganku." Ucapnya sombong

Sebelum film dimulai, Jimin memutuskan untuk ke toilet dahulu. Saat menuju toilet Jimin dikejutkan dengan bayangan yang sangat tidak enak menurutnya.

"E-Eunra?"

"Dia bersama? Lelaki lain?"

Jimin tidak bisa menahan emosinya. Jimin menyobek tiket bioskop yang telah ia beli. Jimin memutuskan untuk pulang.

Entah mengapa saat ini menurut Jimin hari harinya berubah. Tidak seperti dulu lagi, Jimin yang selalu menghamburkan uangnya demi hal yang tidak jelas dan tidur bersama wanita wanita jalang. Jimin berniat merubahnya. Jimin tidak boleh seperti dahulu. Dia ini Park Jimin seorang CEO dari perusahaan Park Corp. Park Jimin harus terlihat terpandang seperti ayahnya.

Oke, Park Jimin sekarang sudah berbeda.


-To be Continued-

Bad Boy [PJM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang