Hurted:1

19 5 0
                                    


"Kamu tuh kenapa bikin saya kesal terus?!!" teriak perempuan yang sedang memarahi eva.

"Tau, bisanya bikin kesel terus lo, dasar anak gk guna!!" anak dari Areolla ibu tiri eva.

"Maaf" eva menundukan kepalanya tidak berani menatap ibu dan adik tirinya itu.

"Dengan lo minta maaf itu bisa bikin hp gue gk retak lagi hah?!" bentak dika. "Jawab!!  Lo bisu hah atau gk punya mulut!" dika menjambak rambut eva.

"Maaf hiks... Maafin gue hiks.. Gue gk sengaja jatohin hp lo hiks.. Sakit dika hiks.. Lepas... Hiks.." dika melepaskan jambakan di rambut eva dengan kasar.

"Sekarang kamu bersihin rumah ini, saya sama dika mau pergi dan jangan harap kamu bisa keluar dari rumah!!" areolla dan dika pergi, sebelum benar-benar keluar dika memberi smirk kepada eva. "Mampus!! Haha jangan harap lo bahagia, gue akan bikin lo menderita!!" keseimbangan eva runtuh, eva menangis, ia lelah harus menuruti semua yang di perintahkan oleh ibu dan adik tirinya itu, kalau eva bisa melawan tapi nyatanya eva lebih baik diam dari pada melawan.

"Ayah, bunda eva kangen hiks.. Eva pengen nyusulin ayah sama bunda hiks... Eva capek hiks.."

***

"Hai eva" sapa wilda sahabat eva sudah sangat lama wilda dan eva bersahabatan dan tentu wilda tau tentang masalah eva.

"Hai, lo udah ngerjain tugas kemaren?" tanya eva.

"Belom hehe, gue liat dong kemaren gue ketiduran" jawab wilda dengan wajah yang di buat imut.

"Mukanya biasa aja, jijik gue liatnya" ucap eva. "Nih, buruan keburu masuk" titah eva.

"Oke" jawab wilda. "Eh va mata lo sembab, kenapa?" tanya wilda yang tidak sengaja melihat mata eva yang sembab karna menangis.

"Ah gk papa, gue kemasukan debu terus gue kucek eh sakit nya gk ilang-ilang jadi gini nih bengkak hehe" bohong eva, eva memang memasang muka seperti setiap harinya tidak ada masalah tapi semua itu hanya kebohongan eva.

"Lo gk bisa bohong sama gue va" ucap wilda, eva melihat mata wilda tatapan wilda seolah sangat khawatir. "Pasti nyokap sama adik tiri lo kan" tebak wilda. "Ya, lo tau lah hehe, yaudah masuk aja yuk" ajak eva.

Eva dan wilda sudah di kelas, ya kelasnya sudah lumayan rame.

"Eh va katanya ada murid baru loh di kelas kita" ucap salah satu temen eva avilia namanya iya dia juga salah satu sahabat eva dan juga wilda.

"Emang? Terus apa urusannya sama gue?" tanya eva. "Katanya dia tuh cakep tau tinggi lagi tapi sayang dia dingin" avilia membayangkan wajah murid baru yang ciri-cirinya di sebutkan avilia sendiri.

Kring... Kring... Masuk..

"Eh udah masuk, mana sini buku gue da" ucap eva. "Nih, makasih ya hehe" wilda buru-buru ke tempat duduk.

"Selamat pagi" sapa pak ridwan guru matematika.

"Pagi pak!!" jawab sekelas. "Hari ini kita kedatangan murid baru, silakan masuk nak" ucap pak ridwan.

Anak cowok itu masuk ke kelas dan ciri-ciri nya seperti yang di bilang avilia tadi dia tampan, tinggi tapi dingin, kelas eva ribut dengan teriakan para cewek yang mengagumi wajah murid baru itu.

"Diam semuanya!!" tegas pak ridwan. "Silakan perkenalkan diri" ucap pak ridwan.

"Nama gue vero januar angga bisa di panggil vero" ucap vero dengan wajah datarnya.

"Kamu bisa duduk dengan... Nah eva, eva angkat tangan kamu" titah pak ridwan.

Kring... Kring... Istirahat...

"Va, ayo jajan" ajak wilda.

"Gk deh, gue bawa bekel" tolak eva lembut.

"Yah" wilda mendadak lesu gara-gara jawaban eva. "Ayo ih ke kantin aja makannya sama kita" ajak wilda lagi.

"Yaudah ayo." jawab eva. "Eh lo, mau ikut ke kantin gk?" tanya wilda.

"Gk" jawab vero dengan wajah datarnya dan lanjut membaca bukunya.

"Dingin banget sih" ucap wilda dalam hati.

***

Hari ini eva telat pulang, eva dari tadi berlari sekuat tenaga, kalau eva telat pulang pasti eva akan di marahi habis-habisan oleh ibu dan adik tirinya itu.

"Dari mana aja lo!! Masih inget rumah hah?!,liat jam berapa?!!  Lo telat satu jam!!." eva baru saja masuk ke rumahnya bahkan masih di depan pintu  langsung di introgasi oleh adik tirinya.

"Maaf, gue tadi nunggu bis" eva menundukan kepalanya. "Alesan lo basi tau gk!,sekarang lo bersihin kamar gue dan jangan sampe ada yang rusak, kalo rusak abis lo sama gue!!" dika pergi saat di depan pintu dika mendorong tubuh eva sampai eva terjatuh. "Cih!!  Lemah."

Eva membersihkan kamar dika dengan hati-hati saat sedang membesihkan kamar dika eva menemukan sebuah album foto, karna penasaran eva melihat album tersebut. "Ini album keluarga gue,kenapa ada di sini?" monolok eva. Di album itu ada sebuah foto keluarga eva yang sangat harmonis, dan di dalam foto itu tepat di foto ayahnya di coret silang dengan spidol warna merah, dan di belakangnya ada tulisan 'mereka semua tidak akan bahagia.'

"Maksud 'mereka semua tidak akan bahagia' apa ya?" saat sedang memikirkan maksud dari kata-kata itu, dika masuk dan langsung merampas album tersebut. "Lo ngapain liat-liat album ini hah?!!  Gue nyuruh lo bersihin kamar gue bukan liat-liat barang gue!!" bentak dika.

"Maaf ka" cicit eva. "Arghhh!!  Sekarang lo keluar!!" suruh dika dengan bentakan.

"Tapi gu-" ucapan eva terputus. "Gue bilang keluar!!  Lo budek!!" bentak dika. Akhirnya eva keluar dari kamar dika.

"Liat aja lo va, gue bakal bikin hidup lo benderita, sama seperti apa yang gue rasain!, tunggu tanggal mainnya"

•TBC•

HurtedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang