Hurted: 3

15 6 0
                                    

Eva berlari secepat mungkin untuk pulang karna takut ibu dan adik tirinya marah karna terlalu lama eva keluar.

"Dari mana kamu?" tanya areolla dingin dan wajah datarnya.

"Ta-di ke-luar ke makam" jawab eva gugup. "Bohong tuh mom" dika ikut menyauti.

"Enggak beneran aku ke makam ibu!" jawab eva tegas. "Lo!,berani bentak gue?!" ucap dika tidak terima.

"Maaf" eva menunduk takut. "Tapi beneran aku tadi ke makam tante."

"Saya tidak terima alasan kamu!" ucap areolla. "Sekarang kamu ikut saya!!" areolla menarik eva tapi eva berusaha memberontak. "Dika! Kamu ngapain diam di situ, bantuin mommy!." dika ikut menarik eva sampai depan gerbang rumah mereka.

Eva di masukan ke dalam mobil dengan kasar oleh areolla dan dika.

Areolla membawa eva ke bar yang biasanya areolla datangi.

"Eh bawa siapa lo?" tanya seseorang yang menjadi salah satu jalang di sana.

"Nih gue bawa jalang baru" jawab areolla.

"Bukannya dia anak tiri lo" saut yang lain. "Iya, gue mau jual." jawab areolla. "Kira-kira berapa nih harganya?."

"Mending lo tanya aja deh sama mamih." eva memberontak di cengkraman dika dan eva berhasil lepas eva langsung lari dari tempat itu.

"Heh!! Mau kemana lo!!" teriak dika sambil berlari mengejar eva.

"Hoshh hoshh hosshh, gue harus kemana nih arghh capek banget!!" kesal eva. "Ahh, taksi!! Taksi!!!" teriak eva saat ada taksi, eva masuk ke dalam taksi itu. "Jalan pak!! Buruan!!" ucap eva tidak sabar dan taksi itu pun melaju.

"Arghhhhh!!! Sial!!!,awas lo eva!!!" teriak dika. Akhirnya dika masuk ke dalam bar itu untuk menemui areolla. "Mana evanya!!" teriak areolla saat melihat dika masuk ke dalam bar tidak dengan eva.

"Dia kabur" ucap dika frustasi.

"Sial!! Ayo cari!!" teriak areolla.

.

***

"Makasih pak" ucap eva. "Sekarang gue harus kemana" gumam eva.

"Hiks... Hiks.... Bunda" tangis eva.

"Eva?" ucap seseorang di belakang eva, eva yang mendengar itu langsung berbalik badan dan terkejut teryata orang itu adalah wilda. "Wil-da ngapain lo di sini?" tanya eva.

"Lah harusnya gue yang tanya ke lo, lo ngapain malem-malem di sini?" tanya wilda heran. "Gu-e gk tau harus kemana" ucap eva sambil menahan tangis. "Lo kenapa?,cerita sama gue" ucap wilda tulus. "Hiks.. Hiks.. Ibu tiri gue hiks.. Sama dika hiks... Mau jual gue hiks.." tubuh eva bergetar dan dengan sigap wilda langsung memeluk sahabat nya itu.

"Sshhh, udah-udah jangan nangis, sekarang lo ikut gue ya ke apartemen gue, lo bisa tinggal di sana sama gue, mau ya" ajak wilda. "Maafin gue wil, gue ngerepotin lo terus hiks.." eva tidak enak terus-terusan di bantu wilda. "Gk!! Lo sama sekali gk ngerepotin gue va, gue tulus nolongin lo, plis lo tinggal sama gue, gue juga sendiri kadang gue kesepian mau ya" ajak wilda lagi yang di balasa anggukan kepala oleh eva.

***

"Gimana mom, eva udah pergi" ucap dika frustasi. "Kita harus bikin rencana lagi" areolla mengeluarkan smirk. "Mom tau rencananya apa" ucap areolla.

"Apa mom" tanya dika, areolla membisikan sesuatu ke dika dan di balas senyum licik dari mereka berdua. "Boleh juga haha."

***

Hari ini eva dan wilda ke sekolah bersama. Saat ini mereka sedang menunggu di halte. Dan seperti biasanya wilda pasti akan membuat lawakan, wilda pun melakukan itu agar eva tidak terlalu sedih dan memikirkan masalahnya.

Bis yang biasanya eva dan wilda taiki sudah datang, eva dan wilda langsung masuk ke dalam bis dan mencari tempat duduk.

"Makasih" ucap eva. Wilda bingung, eva mengatakan itu untuk apa. "Buat?" tanya wilda.

"Makasih, udah mau nolongin gue, gue sayang sama lo" kata eva dan senyumannya. "Gue berhutang budi banyak sama lo da."

"Santai aja kali va, dan satu lagi lo gak sama sekali ngerepotin gue va." ucap wilda sambil menatap mata eva.

"Eh itu bukannya vero ya?" tanya eva mengalihkan topik. Tatapan wilda pun pindah ke vero yang baru saja naik. "Oh iya, dia naik bis ke sekolah?" heran wilda, setau wilda vero itu orang yang kaya ayah dan ibunya itu pekerja keras.

"Ya gk papa kali."

"Aku duduk di sini ya sama kamu" ucap cewek yang tadi mengikuti vero masuk ke dalam bis.

"Terserah" ucap vero dingin di sertai wajah datarnya. Tentu cewek tadi senang bukan main di perbolehkan duduk dengan vero.

"Siapa sih itu cewek keganjenan banget" celetuk wilda yang sedari tadi memperhatikan vero dan cewek tadi. "Udah lah biarin aja, gk usah ngurusin orang deh lo" jawab eva acuh.

"Tapi liat deh gayanya kaya jable perempatan rumah gue, niat sekolah kagak sih dia, baju di kecilin, rok di pendekin, dada di kedepanin, tepos mah tepos aja gk usah ke depan-depan itu TT jijik gue liatnya" sembur wilda sewot. "Kalo gk suka gk usah liat ih!" kesal eva. "Pagi-pagi gk baik ngegibah bego." lanjut eva.

"Ya maap"

Sesampainya eva dan wilda di sekolah, eva dan wilda jalan dengan tenang sampai ada cewek dengan sengaja menumpahkan air kotor ke baju eva, wilda yang melihat itu langsung melindungi eva agar tidak terkena air kotor itu.

"Astaga! Wilda!" eva yang melihat temannya kena air kotor tidak terima, dia pun mendorong tubuh cewek itu.

"Maksud lo apa, numpahin air kotor ke temen gue!" ucap eva. "Ups gk sengaja tapi gue niat" jawab cewek itu kemudian tertawa remeh.

"Lo gk seneng sama gue?!" tanya eva. "Iya gue gk seneng puas lo!!" teriak cewek itu. "Masalah lo apa sama gue!."

"Masalah gue, lo deketin vero!" bentak cewek tersebut. "Lah, gue deketin vero? Kapan gue deketin vero!!" heran eva, pikir eva kapan dia mendekati vero mengobrol dengan vero saja belom pernah. "Ok sekarang mau lo apa!" ucap eva yang tidak mau memperpanjang masalah.

"Gue mau lo jauhin vero, dan lo gk boleh duduk semeja sama vero!" ucap cewek itu.

"Gk bisa lah, eva temen gue"

•TBC•

Vote ya, saran sama kritik nya juga boleh


Ini yang jadi vero januar angga, kalo ada yang penasaran ya hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini yang jadi vero januar angga, kalo ada yang penasaran ya hehe

HurtedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang