Chapter Three

64 17 0
                                        

Tak lama kemudian, Wali Kelas datang

"Selamat pagi anak anak."Ucap guru itu saembari menyimpan tasnya.

" Selamat pagi Bu."Jawab serentak.

" kalian belum tahu kan nama Ibu? Perkenalkan nama Ibu Nia, walikelas kalian disini."

"Ooooo..Ibu Nia!!" Seketika anak anak memanggil walikelasnya dengan suara keras.

Cowok cowok membelakan mata mereka, sebab Ibu Nia parasnya cantik. cihhh dasar cowok setengah mateng.

Tttriing... Bel istirahat sudah berbunyi. Sorak sorak dari kelas sebelah begitu nyaring seperti toa masjid. Mereka berhamburan keluar.

"Berhubung sudah Bel istirahat pertemuan hari ini dicukupkan sekian. Setelah istirahat kalian bebas, tetapi jangan keluar dari area sekolah, mengerti?" Ucap Ibu Nia sambil memberi perhitungan.

"Mengerti,Bu!" jawab salah satu Siswa.

Aku mulai memasukkan buku kosongku kedalam tas, teman teman juga sama. Mereka berhamburan kekuar. Sementara aku? Aku gak ada niatan sekali untuk keluar. Teman sebangku ku heran kenapa aku tidak ikut keluar kelas.

"Hey! Kenapa lu? Dari tadi gw perhatiin lu bengong aja. Ada masalah?" Teman sebangku ku menanyakan dengan heran.

"Nggak kok. Udah, kamu kalau mau istirhat, istirahat aja. Aku lagi males lagian aku bawa bekal kok dari rumah." aku menjawab memelas. Dia tidak tahu bahwa aku berbohong.

" Oh ya Udah gw duluan ya." Ia membalas perkataanmu sambil pergi.

Sebagai seorang introvert, aku lebih nyaman sendirian ketimbang berada di keramaian. Hatiku merasa damai saat sepi tapi hatiku berasa sesak saat berada dikeramaian.Aku mulai mengambil ponselku dari saku rok dan tak lupa  headset juga. Sambil mendengarkan musik aku bermain Sosmed. lama kelamaan mulai suntuk. Berhubung waktu istirahat masih panjang,  aku berniat untuk tidur sebentar sampai bel masuk berbunyi.

★★★★★




Diary IntrovertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang