Sesampainya di sekolah, aku merasa ada seseorang yang mengikuti dari belakang.
" Aku mengenal suara hentakan kaki itu tapi siapa?" suara hati iblis eh* suara hati aku dong masa suara hati iblis hahah.
"Duarrrrrrrr!!!!" suara keras seseorang yang mengagetkanku dari belakang.
"Deg...deg...deg...ohh ternyata kamu Dani hampir copot jantungku tadi." sambil mendorong Dani.
Dani membalas dengan senyum. Btw, Dani itu tetanggaku dan kebetulan dia masuk ke SMP yang sama. Gak nyangka aku bakal satu sekolah sama dia.
Tidak lama kemudian pihak sekolah menyuruh semua siswa baru berkumpul ke lapangan untuk pembagian kelas, semua sontak panik dan berlarian kesana kemari untuk mendapat barisan yang cocok.
Setelah semua siswa selesai dengan urusanya, kepala sekolah menyuruh mereka termasuk aku untuk duduk dan mendengarkan apa yang akan disampaikan oleh pihak sekolah terkait pembagian kelas tersebut.
"Ngiing... Cek 1 2 3. Selamat pagi anak anak yang bapak cintai dan bapak banggakan." Ucap kepala sekolah.
"Pagi Paaakk!" serentak semua siswa menjwab.
" Perkenalkan nama Bapak Riswanto. Kepala Sekolah di Sekolah ini."
"Hari ini adalah hari pertama kalian masuk di sekolah SMPN 1 Mawar."
"Sebelum masuk ke acara inti, ada yang mau bertanya perihal pembagian kelas ini?" Kepsek bertanya kepada semua siswa baru.
" Tidak ada pak !" jawab salah satu siswa.
Semua siswa merasa tidak sabar ingin masuki kelas baru mereka. Dilapangan mulai ricuh, ada yang berebut kelas A atau ada juga yang ribut ingin sekelas dengan teman yang dikenalnya. Kalau aku sih ya tim netral aja bagaimana keputusan nanti.
" Anak anak sudah diam!! Biar bapak yang tentukan kalian cukup mendengarkan saja." Kepsek menenangkan dengan nada geram
"Bapak akan lanjutkan dan dengarkan baik baik. Kelas 7A Akash Abdan Dina.... 7B Alfian Bayu Citra Cici Daby.... 7C Cindi Dian Fauzi ..... 7D -7K. Cukup jelas? Ada yang mau bertanya?" Ucap Kepsek sembari menunjukan mimik muka yang garang .
"Tidak Pak." Semua siswa serentak menjawab karena ingin cepat cepat memasuki kelas baru.
"Oke kalau begitu dicukupkan sampai disini,silahkan kalian memasuki ruangan yang sudah Bapak bagikan." Ucap Kepsek dan mulai meninggalkan lapangan.
Mereka keluar lapangan dengan sorak sorak bahagia mendapatkan kelas baru. Terkecuali Aku yang berjalan keluar perlahan sendirian dengan lesu seperti tidak ada semangat untuk mengejar ilmu. Aku sebenarnya iri melihat mereka berjalan bersama dengan teman temannya, sedangkan aku? Sudahlah....
Tanpa disadari aku sampai di depan pintu kelas. Melihat sudut sudut ruangan yang jelas hampa. Hatiku mengatakan "ini Jeruji Besi. Tetapi ku hiraukan semua perkataan tadi, dan mulai berjalan untuk memilih tempat duduk yang sesuai.
Ketika berjalan, aku mendengar bisikan dari salah satu anak.
" Hey. Pssttt ." Anak itu berbisik.
"Apa?" jawabku singkat.
"Sini duduk disebelahku." Anak itu berbisik lagi dengan suara pelan.
"Gapapa nih?" Aku bertanya kepada Dia.
"Iya gapapa." Ucap Anak itu.
Sambil berjalan kearah dia, Aku memikirkan hal yang tidak tidak, anak itu baik atau justru akan menjadikan ku boneka kelas? Tapi aku percaya diri bahwa dia anak baik. Aku mulai duduk di dekatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Introvert
Teen FictionCerita kehidupan Seorang gadis introvert menghadapi berbagai macam masalah dalam hidupnya. Note: Jika ada kekurangan dan kesalahan dalam penulisan yang tidak berkenan, saya harap Anda memberikan komentar dan jangan lupa ★★★★★ . Lebih baik menulis de...