Hati-Hati, Terlalu Benci Bisa Jadi Cinta: Menghubungkan Sains dengan Fangirling

1K 82 45
                                    

Saya tahu di chapter terakhir saya janjinya bahas syntax, tapi karena ternyata topik ini lebih menarik dibahas, akhirnya saya banting setir, hehe (padahal nulisnya udah setengah jalan yang itu, tapi mogok di tengah). Maafkan diriku yang serba plin-plan ini.

Jadi, mari kita mulai.

Kalau kamu sudah lumayan lama berkecimpung di internet terutama di dunia per-fangirling-an yang gelap ini, barangkali kamu akan menyadari suatu hal. Sebetulnya ini subjektif, sih, tapi setujukah kalian kalau, salah satu "pairing" yang paling "gampang dijual/clickbait" adalah yang menyangkut si A dan B yang kesehariannya bertengkar, adu mulut, dan sebagainya. Poin tambahan kalau ternyata si A dan B ini punya backstory panjang dan ruwet, menjustifikasi hubungan mereka sebagai sepasang "fated nemesis" penuh drama.

 Poin tambahan kalau ternyata si A dan B ini punya backstory panjang dan ruwet, menjustifikasi hubungan mereka sebagai sepasang "fated nemesis" penuh drama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Poin tambahan lagi kalau si A rambutnya gelap dan si B rambutnya terang... eh, udah, udah. Kejauhan!

Intinya begitu. Sebetulnya saya pengin menyertakan beberapa contoh pairing di sini, tapi ya sudah, bagian itu saya serahkan saja kepada imajinasi kalian masing-masing. Lagipula saya juga malu dan pairing yang saya tahu sebagian besar wibu semua, hehe.

Membahas sedikit tentang tipe pairing seperti ini, harus saya akui kalau pairing ini memang hebat. Pasalnya, saya rasa pairing ini bisa ditemukan di hampir semua jenis media, mulai dari yang wibu kayak yang saya sebutkan, sampai media barat dan lain-lain. Di situs pujaan semua umat, AO3, apapun fandomnya (perlu saya tegaskan kalau saya cuma ngewibu, baca novel, dan baca komik Western kadang-kadang), pairing seperti ini mendominasi tagar relationship!

Saya jarang baca cerita di Wattpad, jadi saya sendiri kurang tahu bagaimana kondisinya di sini. Tapi sepertinya cerita yang punya kata "VS" dalam judulnya itu (ya ampun, mau berapa kali saya ngulang soal ini) biasanya berkisah tentang sepasang sejoli yang diawali oleh "pertengkaran" di antara mereka.

Apakah jangan-jangan kalian juga salah satu di antara mereka yang menyukai "pairing berantem"?

Pertanyaan besarnya adalah... kira-kira apa, ya, yang membuat kita secara sengaja atau tidak sengaja cenderung tertarik pada pairing seperti ini, padahal tidak ada yang mengajari? Kenapa "slek" di antara si A dan B ini membuat kelanjutan hubungan "slow burn" mereka terasa begitu organik dan satisfying? Kenapa walaupun secara canon/on-screen kerjaan mereka cuma adu fisik atau saling mengejek, kita bisa sangat meyakini kalau di balik kata-kata berduri yang mereka lontarkan, sesungguhnya ada pengakuan cinta yang implisit?

Walaupun demikian, memang faktanya nggak semua orang tertarik pada pairing seperti ini. Sebagian malah merasa heran atau jengkel karena menganggap memasangkan A dengan B sebagai suatu tindakan yang "maksa" dan tidak senonoh, pemuasan hasrat semata.

Namun, benarkah begitu?

Kenapa kita rela membuang waktu menulis fanfiksi panjang-panjang guna memperkuat pendapat kita bahwa, tak peduli seberapa kasarnya A terhadap B, di akhir cerita ketika si B hendak dilukai oleh si bejat C, A akan bangkit lalu berteriak, "yang boleh melukai B hanya aku!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jujur Aja Deh [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang