Basically besok saya rapotan, jadi demi menunjang kewarasan saya (yang diharapkan enggak hilang sebelum besok jam 13.00) saya mau nge-rant. Karena ranting menenangkan jiwa huehue.
Di malam yang sesunyi ini, saya sendiri dan mau ngomong soal death ending. Ga penting banget ya omongannya Cartoonize?
Saya personal nggak ada dendam apapun sama cerita yang diakhiri dengan kematian, tapi apparently hari ini I stumbled upon five or so stories yang endingnya sama. Bunyinya begini:
"Dan A pun menangisi batu nisan berukirkan nama B."
No personal grudges or anything, ending gini juga ga jelek sih, tapi sebagai silent reader yang baik saya cuma kepingin memberikan sepotong dua potong saran demi Death Ending yang lebih sejahtera.
Oke jadi sebenernya nama chapter ini: Bagaimana Cara Membuat Adegan Death Ending Tanpa Memasukkan Sekalipun Kata Batu Nisan (soalnya kalau denger kata batu nisan saya keinget lagu "Aku nyengir dia tertawa, gigi ompong banyak taringnya..." kamu tau ga lagunya btw?)
1. A nyebut nama B out-of-habit tapi terus sadar B udah enggak ada
Ini nih. Sebenernya ini clichè bangeud, tapi kalau ditulis dengan baik dan menjiwai saya yakin hasilnya 100% heartbreaking. Bayangin aja A, yang lagi asik-asik punya cerita, masuk ke rumah neriakin nama B, terus sadar kalau rumah itu kosong karena yaiyalah B udah moot. Kemudian A terduduk di beranda rumah, terjebak di antara kusen pintu sebagaimana ia terjebak antara masa kini dan masa lalu. Gitu dah!
Atau A yang lagi cerita-cerita ke temen, terus gasengaja ngomongin B seolah dia masih idup, pas A akhirnya inget B udah mati, temen-temennya cuma bisa menggigit bibir dan berpura-purs seakan enggak ada apapun yang terjadi lololol.
2. Memanfaatkan pengaruh Freudian Slip pada otak A
Tau Freudian Slip enggak? Freudian Slip itu teori psikologi di mana manusia kadang ga sengaja mengucapkan sesuatu dari alam bawah sadar... sehingga kebohongan yang seharusnya terucap berubah jadi kejujuran nan awkward. Misalnya: A melihat B yang gendut terus mau nawarin dia kue. Terus A bilang, "Hey B ini kamu mau engga biskuit, aku punya lemak... eh maksudnya aku punya banyak!"
Itu kan contoh komediknya, tapi saya rasa kalau dipoles dikit, Freudian Slip bisa meramu sepanci tragedi panas dan membakar.
3. A lagi sendirian, mendadak ngerasa kalau dunia ini begitu sunyi tanpa B
Ini juga rada clichè, tapi boleh dicoba. Kayak sebuah reality check untuk A yang ditinggal mati. Kayak dia fine-fine aja selama beberapa hari setelah kematian B, tapi seminggu setelahnya dia mendadak sadar kalau B itu udah mati, M-A-T-I as in dia gabakal bisa ketemu lagi. Then everything just shatters and A loses his shit. Hehehe.
4. A yang tiba-tiba ketakutan kalau dia sudah melupakan B
Ini diambil dari true story. Saya nanya Ibu saya gimana suara kakek saya yang udah lama meninggal, terus ibu saya tiba-tiba sadar kalau dia udah lupa suaranya.
Karena manusia emang kayak gitu. Paling enggak kamu punya satu indera yang lebih lemah daripada indera lain jadi slowly kalian bakal lupa wajah, aroma, atau suara orang yang udah lama enggak kalian temui.
Saya punya Alternate Universe sendiri (yang boleh kalian coba) di mana di Universe ini, setelah semu orang meninggal (termasuk B), segala hal tentang orang tersebut bakal sirna--foto, rekaman, dokumen, semuanya. Di sini A struggling untuk terus mengingat B lewat cara-cara ekstrem dan engga terpikirkan sebelumnya. Universe ini baper sumpah kalau kamu bikinnya niat.
5. In which A merasa di fine-fine aja ditinggal B, dapet kekasih baru bernama C, dan itu membuat A takut akan betapa insignifikannya B sebenarnya dalam hidup A
Nuff said. Kalau mau baper, saya sarankan ada kalimat, "dan aku pun sadar, aku bukan kehilangan B minggu lalu. Aku sudah kehilangan dia sejak lama sekali, sebelum aku sempat menyadarinya."
Yahhhh gitu deh karena udah malem dan saya pengen nulis benda lain jadi segini dulu. Semoga guna ya gengs. Cie digoodnite-in!

KAMU SEDANG MEMBACA
Jujur Aja Deh [ON GOING]
DiversosPada dasarnya, ini catatan ngasla dari seorang penulis yang udah lelah keseringan hiatus. Dan enggak bro, itu barusan bukan typo. Sebuah kumpulan teori-teori multidimensional hasil racikan bahan dasar fakta, sebersit imajinasi dan kreativitas, serta...