ಡ ͜ ʖ ಡ
Pagi ini Carletta Inggrid Arthur hanya ingin bersantai-santai di rumah karena ini hari Minggu. Letta bangun dari kasurnya dan langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badanya.Selesai dengan urusan mandinya, Carletta turun kebawah karena bundanya sudah memanggil untuk sarapan bersama. Beberapa jam dihabiskannya di kamar untuk membaca novelnya. Tiba-tiba, hp Letta berbunyi, ada panggilan telpon dari sahabatnya Kalya.
“Ya gue siap-siap sekarang, lo langsung ke caffe aja Kal." ucap Letta. Sahabatnya, Kalya mengajaknya untuk pergi ke cafe tempat mereka hang out.
Setelah selesai bersiap-siap, Carletta turun kebawah untuk berpamitan kepada bundanya untuk bermain dengan Kalya.
***
Carletta sampai di cafe dan begitu ia melihat sahabatnya, perempuan berpakaian santai tapi tetap terlihat casual itu segera menghampiri Kalya yang terlihat duduk di kelilingi oleh beberapa cowok yang belum Letta kenal.
“Hai Kal.” sapa Letta dan langsung mengambil kursi untuk ia duduki.
“Hai Ta, lo ga bilang gue kalo udah sampe?”
Letta memutarkan bola matanya. “Ya ngapain bilang ini kan gue udah di depan lo.”
“Ya terserah lah.” kata Kalya jengkel. “Oh iya, ini gue ketemu sama abang kelas gue. Gapapa kan kita gabung?”
“Oh gapapa kok.” balas Letta dan segera meletakkan tas yang ia bawa di meja.
Kalya pun memperkenalkan Letta dengan abang-abang kelasnya itu. Tetapi, dari ketiga abang kelas Kalya, ada satu yang menarik perhatiannya. Bara namanya, kalo gak salah. Soalnya dia paling ganteng, walaupun semuanya ganteng sih.
Astaga Letta lo genit banget!
“Btw, lo mau pesen apa let?” tanya Kalya memecah lamunannya
“Gue pesen kentang goreng sama milk tea aja.” jawab Letta dan Kalya haya berkata “Oke.”
Makanan pun datang, Letta dan Kalya langsung memakannya sambil mengobrol sampai tidak ingat waktu.
Kalya memilih pulang lebih dulu karena sudah dijemput oleh supirnya. "Aduh gue pulang gimna ini pesen ojek online gaada yang nerima." Carletta menginjak nginjakan kakinya ke aspal dengan muka kesal.
"Itu bukanya temenya Kalya ya?" tanya Kaisar–salah satu abang kelas Kalya. “Samperin aja tuh Bar, si Letta kasian kayaknya dia mau pulang tapi gak ada yang jemput." lanjut Kaisar
“Hm. Yaudah gue sekalian cabut duluan.” pamit Bara kepada kedua temannya–Kaisan dan Devan, sembari mengambil dompet dan kunci mobilnya.
Bara bisa melihat raut wajah gadis itu yang khawatir, dengan kaki panjangnya lelaki berkaus hitam itu segera menghampirinya.
“Lo Carletta temennya Kalya kan? Kenapa belom balik?" ucap Bara membuat gadis yang lebih pendek darinya ini terlonjak.
"E-eh iya, hmm ini soalnya gaada yang mau ambil orderan drivernya.” kata Letta gugup. Letta mengamati raut wajah lelaki didepannya ini yang juga sedang menatapnya. Astaga! Gantengnyaaa...
“Yaudah kalo gitu balik bareng gue aja. Gue bawa mobil kok, jadi gabakal kehujanan.”
Letta membulatkan matanya. “Hah?!”
“Iya lo balik bareng gue aja.”
“Eh gapapa deh tunggu ujannya berhenti aja.” tolak Letta halus.
“Udah ayo gue ga nerima penolakan.”
“E-eh...”
Bara langsung menarik paksa tangan Letta dan tak lupa menggunakan hoodienya untuk menutupi kepala mereka dari hujan.
“Rumah lo dimana?”
“Iya?” balas Letta karena masih kaget dengan apa yang lelaki ini lakukan barusan.
“Rumah lo dimana?” ulang Bara sambil menyetir.
"Jalan aja nanti gue arahin jalannya." jawab Letta sambil melihat kearah luar jendela. Untuk membuang rasa gugupnya sebenarnya.
"Oke.”
Setelah beberapa puluh menit melalui kecanggungan yang luar biasa itu, menurut Letta, akhirnya mobil Bara sampai di depan rumahnya.
Letta melepaskan seatbeltnya dan sebelum keluar dari mobil Letta berkata,
"Makasih ya udah nganterin gue, Bang..."
kata Letta tidak meneruskan ucapannya karena tidak tahu nama lelaki itu.“Bara.”
“Mm, makasih Bara.”
Tidak ada jawaban dari Bara dan lelaki itu langsung menjalankan mobilnya.
ಡ ͜ ʖ ಡJakarta 15 April 2020
first time buat aku nulis cerita jadi maaf kalo banyak kesalahan huhee
~See you next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLETTA
RomanceBara Aditama Marga cowo yang tidak akan pernah percaya dengan adanya cinta. Malam hari di bar terjadi permainan truth or dare dengan botol berputar ,botol itu berhenti pada bara yang sedang meneguk minumanya dengan setengah kesadaranya dia memilih d...