Sudah sepuluh menit mereka berada di ruang tamu Apartemen Azka. Namun, Azka dan Leesia hanya diam dan saling tatap tanpa berkata apapun.
"Kak Azka."
"Queen."
Ucap mereka bersamaan.
"Kenapa kamu membela lelaki itu Queen?" Tanya Azka tanpa basa-basi.
"Cia ngga suka kak Azka pukul Revo kayak tadi." Ucap Leesia menatap Azka.
"Saya memukul dia juga ada alasannya Queen. Dia itu berniat jahat ke kamu, dia cuma memanfaatkan kamu. Dia ingin balas dendam pada daddy." Ucap Azka.
"Cia tau kak." Ucap Leesia dengan nada lirih.
"Terus kenapa kamu membelanya Queen?" Ucap Azka dengan nada keras. Leesia menatap begitu dalam Azka.
Flashback on
"Aku hanya disuruh sama Viona. Dia nantang aku supaya bisa meluluhkan kamu Revo." Lanjut Leesia.
"Aku tau." Ucap Revo membuat Leesia mengerutkan alisnya bingung.
"Maksud kamu?" Tanya Leesia.
"Kita bekerja sama. Viona ingin balas dendam ke kamu Cia. Dia ingin kamu tersakiti. Dengan aku menjadi kekasih kamu, dia berharap aku bisa nyakitin kamu." Ucap Revo. Leesia menutup mulutnya sendiri mendengar penuturan Revo.
"Lalu kenapa kamu mau kerja sama dengan Viona?" Tanya Leesia.
"Karena aku juga mau balas dendam." Ucap Revo menatap Leesia.
"Balas dendam? Aku punya salah apa ke kamu Rev?" Ucap Leesia dengan nada bergetar menahan tangis.
"Bukan kamu tapi daddy kamu, Alzio." Ucap Revo.
"Apa-apaan Rev, terus tujuan kamu dekati aku selama ini karena balas dendam ke daddy? Kamu jahat Revo. Apa yang kamu mau sekarang dari aku? Aku tersakiti? Aku udah merasa sakit mendengar kenyataan kalau Viona dan kamu kerjasama buat balas dendam." Ucap Leesia dengan kesal.
"Maafkan aku Cia, aku memang memiliki tujuan itu. Tapi--"
"Cukup Rev, aku sekarang cuma mau putus dari kamu. Aku takut nyakitin kamu tapi ternyata di sini kamu dan Viona yang nyakitin aku." Ucap Leesia mengusap air matanya.
"Kamu harus dengarkan aku Cia. Aku memang ingin balas dendam tapi sekarang aku melupakan tujuan itu. Aku-aku...." Ucap Revo terhenti dan menatap Leesia begitu dalam.
"Aku mencintai kamu Leesia. Sangat mencintai kamu." Ucap Revo penuh ketulusan. Leesia menggelengkan kepalanya pelan.
"Jangan bohong lagi Revo." Ucap Leesia.
"Aku ngga bohong. Aku sendiri bingung Cia, harusnya sekarang aku sudah berhasil menyakiti kamu tapi aku ngga bisa melukai orang yang aku cintai." Ucap Revo.
"Jujur Viona nyuruh aku melecehkan kamu Cia." Lanjut Revo. Leesia membulatkan matanya terkejut atas perkataan Revo.
"Dengan begitu kamu menderita begitupun keluarga kamu." Ucap Revo.
"Hiks... Hiks... Viona jahat banget Rev, aku ngga nyangka dia punya niat ngga baik ke aku." Ucap Leesia sambil terisak. Revo berdiri dari duduknya lalu duduk di samping Leesia dan memeluk gadis itu untuk menenangkan.
"Bukan cuma Viona yang jahat Cia." Ucap Revo membuat Leesia mendongakkan kepalanya menatap Revo.
"Maksud kamu ada lagi?" Tanya Leesia yang dibalas anggukan oleh Revo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Protective Boy and Little Girl
Ficção AdolescenteLove story Azka dan Leesia Kisah cinta antara Azka Pradipta Ansel Haidar dan Leesia Queenza Elver. Cinta yang berbeda umur. Azka yang berumur 24 tahun, lelaki yang menjadi pengusaha sukses, memiliki sifat tegas dan penuh tanggung jawab dan Leesia ya...