AZKALEESIA | 32

4.3K 333 38
                                    

Yuhuuuuuu.... Malam minggunya ditemenin Azka yang triple up nih. Jangan di skip-skip ya bacanya. Jangan lupa vote dan komen sebanyak - banyaknya biar aku tambah semangat lagi.

BRAK

Viona langsung menatap ke arah gadis yang berdiri dengan tatapan tajamnya.

"Puas lo sekarang!" Bentak Seva pada Viona.

"Maksud lo apa bentak gue kayak gini?" Ucap Viona yang berdiri menantang di hadapan Seva.

"Lo emang sahabat ngga tau diri Vi. Cia selalu baik sama kita tapi kenapa lo khianati dia hah. Lo puas sekarang karena Cia ngga sekolah di sini lagi. Lo puas Viona!!" Bentak Seva. Wajahnya penuh amarah.

"Cia ngga sekolah di sini? Maksud lo dia pindah?" Ucap Viona dengan nada bingungnya.

"Iya, puas kan lo sekarang. Lo pengin jadi ratu di sekolah ini, lo selalu iri sama Cia yang disukai semua cowok di sekolah ini." Ucap Seva.

"Lo ngga inget atau pura-pura bodoh Vi. Lo ingat siapa yang nolong keluarga lo waktu bangkrut? Keluarganya Cia. Dia rela memohon sama om Alzio untuk bantu perusahaan lo Vi. Lo ingat sekarang!!" Lanjut Seva. Dia sangat emosi. Dia hanya ingin Viona tahu bagaimana baiknya Cia padanya.

Viona diam menundukkan kepalanya mendengar semua ucapan Seva.

"Kalau ngga ada Cia dan keluarganya lo pasti sekarang jadi gembel Vi. Lo ngga akan bisa sekolah di sini bahkan lo ngga bisa makan enak." Ucap Seva.

"Dan asal lo tau, lo udah khianati Cia tapi dia selalu nanya-nanya tentang lo Vi. Dia masih begitu perhatian ke lo. Cia kurang apalagi? Ngga ada sahabat yang perhatian kayak Cia dan lo menyia-nyiakan sahabat lo itu." Ucap Seva.

Viona masih menundukkan kepalanya. Air mata mulai membasahi pipinya. Bahkan ia sekarang menjadi perbincangan satu kelas yang menyaksikan mereka berdua.

"Gue ngga nyangka Viona jahat gitu."

"Idihhh ngga tau malu banget udah ditolongin tapi berkhianat."

"Dasar sampah ngga tau diri."

Hinaan, cacian mulai terdengar masuk ke telinganya. Seva dulu akan selalu membela sahabatnya, namun Seva yang sekarang akan diam melihat Viona yang dihina oleh semua orang.

"Gue benci lo." Setelah mengucapkan kalimat itu Seva langsung meninggalkan Viona yang masih menangis.

"Hiks... Gue emang ngga tau diri. Bodoh banget lo Vio. Lo terpengaruh ucapan Olive." Ucap Viona pelan.

"Gue harus nemuin Olive." Ucap Viona berjalan keluar dari kelasnya. Seisi kelas menatapnya sinis namun dihiraukan oleh Viona.

Ia berjalan cepat di Koridor sekolah. Viona akan menemui Olive di kelas gadis itu. Setelah sampai di depan kelas Olive, Viona langsung masuk tanpa permisi.

"Brengsek lo." Umpat Viona berdiri di samping meja Olive. Olive menatap ke arahnya bingung lalu ia menatap sekeliling kelas yang sedang melihat ke arah dirinya.

"Lo ngapain di sini?" Tanya Olive.

"Lo penghancur persahabatan gue, Cia, dan Seva." Ucap Viona menunjuk wajah Olive yang berdiri di hadapannya itu.

"Ngga usah nunjuk - nunjuk gue." Ucap Olive menghempaskan tangan Viona.

"Salah lo sendiri yang terlalu bodoh dengan ucapan gue." Lanjut Olive dengan nada santainya.

"Iya, gue terlalu bodoh sampai gue kehilangan sahabat-sahabat gue. Gue turuti semua kemauan lo dan sekarang gue ngga tau harus apa. Semuanya hancur. Seva udah ngga mau sahabatan sama gue dan Cia telah pindah dari sekolah ini. Gue hancur." Ucap Viona dengan wajah penuh air mata.

Protective Boy and Little GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang