AZKALEESIA | 12

9K 527 68
                                    

Leovan keluar dari kamar Leesia setelah mengetahui gadis itu telah tertidur kembali. Ia berjalan ke arah ruang tamu lalu duduk di sana. Ia mengambil ponselnya yang berada di atas meja. Kemudian ia mulai menghubungi Azka.

"Halo yo."

"Kak Azka dimana?" Tanya Leovan tanpa basa basi.

"Gue di apartemen. Kenapa?" Ucap Azka.

"Gue ke sana sekarang." Ucap Leovan langsung mematikan sambungan teleponnya.

Ia berjalan ke arah dapur untuk mencari Bi Lastri.

"Bi, saya pergi dulu sebentar. Kalau Cia bangun langsung di suruh makan ya bi. Saya titip Cia." Ucap Leovan.

"Baik den." Ucap Bi Lastri.

Setelah berbicara dengan Bi Lastri, Leovan langsung pergi keluar dari rumahnya. Ia akan menemui Azka di apartemen milik lelaki itu.

*****

"Ngapain lo nyuruh kita ke sini?" Tanya Viona menatap Olive yang sedang tersenyum.

"Gue ada kabar gembira buat kalian." Ucap Olive.

"Apa?" Tanya seorang lelaki yang tak lain adalah Revo.

Mereka bertiga telah bekerja sama tentunya dengan masing-masing memiliki keuntungan. Viona dan Olive berbalas dendam kepada Leesia karena mereka tidak menyukai gadis itu. Apalagi Leesia sangat dikagumi oleh kaum laki-laki di sekolahnya. Lalu Revo yang ingin berbalas dendam kepada keluarga Alzio, ia tahu kelemahan mereka hanya pada Leesia.

"Kak Azka marah besar sama Cia. Dia udah tau kalau Revo pacarnya Cia. Dan gue yakin saat ini Cia pasti lagi nangis-nangis." Ucap Olive tersenyum senang.

"Tapi gue belum sepenuhnya senang." Ucap Viona.

"Kenapa?" Tanya Olive.

"Tujuan gue belum sepenuhnya terwujud." Ucap Viona. Viona tersenyum ke arah Revo, senyuman yang memiliki arti dan mungkin hanya Olive dan Revo yang mengetahuinya.

"Gue tau apa yang lo pikirkan." Ucap Revo.

*****

Leesia mulai membuka matanya. Melihat sekeliling kamar dan tidak menemukan sang kakak. Ia mengubah posisinya duduk bersandar di ranjang. Tak terasa air mata mulai menetes lagi. Ia masih belum bisa melupakan kejadian tadi.

"Hiks... Hiks...." Tangis Leesia.

"Cia lo ngecewain kak Azka. Lo cewek terbodoh karena menyia-nyiakan orang yang beneran sayang sama lo." Ucap Leesia. Ia menghapus air matanya.

"Gue harus bisa jelasin semuanya ke kak Azka dan gue harus ketemu Revo untuk mengakhiri semuanya." Ucap Leesia ia mencari-cari ponselnya. Lalu ia memukul kepalanya sendiri. Ia melupakan jika Azka telah merusak ponselnya.

"Ck, gimana gue hubungin Revo kalau gini." Ucap Leesia. Kemudian ia keluar dari kamarnya. Rumahnya memang terlihat sepi. Ia berjalan menuruni anak tangga. Ia duduk di ruang tamu.

"Non Cia udah bangun. Bibi udah siapin makanan buat Non Cia." Ucap Bi Lastri berdiri di samping Leesia.

"Iya bi, kak Leo dimana?" Ucap Leesia.

"Bi Lastri ngga tau Non, tapi kata den Leo cuma sebentar." Ucap Bi Lastri. Leesia menganggukan kepalanya mengerti.

"Cia boleh pinjem hp bibi ngga?" Tanya Leesia.

"Boleh banget Non, ini Non." Ucap Bi Lastri menyerahkan ponsel jadul miliknya. Leesia langsung menekan nomor yang seseorang.

"Halo."

Protective Boy and Little GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang