Awal

25 2 5
                                    

Nia menutup kepalanya dengan bantal membendung suara ribut dari luar. Ini masih pagi dan teman-teman barunya sudah heboh luar biasa. Ia mengerang, menyerah dan akhirnya bangun sambil melempar bantal ke lantai. Sambil terseok-seok ia melangkah ke kamar mandi.
Setelah merasa segar, ia keluar menuju sumber keributan diluar.
"Ini bukan perumahan milik Vera. Tapi orang lain" kata Agne.
"Kita ditipu." Sambung putri
"Tidak apa-apa. Suasana disini bagus. Aku suka. Lagian disini banyak pohon. Dipagi atau sore hari, kita bisa olahraga atau piknik disini."kata Petty.

"Ada apa guys ?" Tanya Nia. Walaupun dia sudah bisa menebak apa yang sedang mereka bicarakan.
"Kita pindah disini ramai ramai karna awalnya kita kirain ini perumahan milik si Vera. Ternyata bukan. Ini punya Mimi." Kata Rani.

"Gimana kalo kita ke kantornya Mimi ?" Usul Asna
"Okee... "Jawab yang lain berbarengan.
"Sorry guys.. aku gak bisa ikut. Hari ini aku harus melapor ke kantor baruku." Tolak Nia. Ia sama sekali tidak merasa terganggu tentang siapa pemilik perumahan kompleks ini. Ia hanya butuh tempat tinggal, walaupun ada sedikit penyesalan karna tidak bisa sering bertemu Vengo ( oh iya guys... Fyi.. Vera tuh Vengo Reba. Mereka pasangan bukan satu orang cewek or ibu yang namanya Vera).
Nia tau mereka semua (termasuk dirinya) pendukung Vera sampai sampai mau pindah ke kompleks perumahan baru hanya karena gosip bahwa perumahan ini milik Vera.
Ia masuk ke rumahnya lagi dan bersiap siap menuju kantor barunya.

Pertama kali melihat kantornya, Nia hanya melihat bangunan berwarna putih dan beratap merah. Memanjang dari kiri ke kanan. Tingginya 5 lantai. Pas masuk, dia menyadari bahwa bangunan kantornya berbentuk huruf T. Ada bangunan terpisah lainnya dari bangunan utama di belakang sehingga tidak kelihatan, tapi dihubungkan dengan jembatan selebar 4 meter. Ia diantar oleh sekretaris langsung menghadap kepala kantor. Setelah melapor ia kemudian diantar keliling kantor dan bertemu dengan semua kepala bagian. Akhirnya ia masuk dibagian umum.

Saat pulang kantor, Nia disambut suara ribut teman temannya yang sedang bergosip (sebenarnya ini fakta) tentang Vera. Ia penasaran kode apalagi yang dikirimkan oleh kedua pasangan itu. Ia ingin bergabung tapi lebih memilih untuk menyegarkan diri dulu. Setelah mandi dan makan (pesan antar. Tadi siang dikantor dia gabung grup jual beli online kota V) ia jalan keluar untuk bergabung dengan teman-teman barunya.

"Cuman Vengo yang bisa bilang "i'm under your mother" pas anaknya tanya ayah dimana?" Kata Petty yang langsung membuat semua orang tertawa.
"Iya... Aku sudah lihat." Sambung Asna.
"Aku gak liat postingan Vengo yang itu . Sudah dihapus duluan ma dia." Kata Agne masih tertawa.
Nia ikut tertawa. Dia juga sudah melihat gosip itu. Mereka mengupas fakta, mencari bukti-bukti, mencocokkan semua postingan dari pasangan Vera malam itu. Tertawa sampai mengeluarkan air mata. Ketika Nia tidur malam itu, dia tiba2 menyadari bahwa ia sama sekali tidak mengingat Kevin sepanjang hari ini.

Keesokan harinya Nia makan siang bersama Agne. Cewek yang duduk didepannya kelihatan kesel banget, dan makanan didepannya yang menjadi sasaran. Ia seperti ingin membunuh seseorang hari ini.
"Kamu kenapa?" Tanya Nia
"Aku kesal banget. Rasanya aku ingin memelintir leher orang itu." Kata Nia jengkel.
"Orang itu ? Siapa? Yang yang pacar kamu ?" Tanya Nia lagi.
"Iya... Orang itu. Aku heran, di dunia ini ada orang kek dia. Kami barusan jadian kemaren siang. Dia ngantar aku nyari kompleks pake mobilnya.. trus bantu pindahan. Malemnya kita makan malam di "the Dinner" ( salah satu restoran mewah di kota V). Percaya gak ? Orang itu suruh aku bayar makananku sendiri. Gila gak itu? Kami baru pacaran setengah hari. Dia harusnya traktir aku kan yah ? Itu makan malam pertama kami. Jadi aku bayar makananku sendiri. Putusin dia dan pulang ke rumah naik taksi." Curhat Agne.

Nia ingin tertawa, tapi ia menahannya. Memasang wajah simpati dia berkata. "Tapi dia manis"
"Yah terserahlah... "Jawab Agne asal dan meneruskan membunuh makanannya.

Mereka ngobrol dengan santai setelah itu. Banyakan topik tentang Vera. Tanpa sengaja pandangan Nia menangkap sosok pria yang berjalan masuk. Lelaki tampan yang menolongnya waktu di bandara. Pria itu mengambil tempat duduk di meja depan Nia. Sehingga mau tak mau Nia pasti melihat pria itu setiap kali ia mengangkat wajahnya. Nia memfokuskan pandangannya ke arah Agne. Tapi bayangan pria dibelakang Agne membuatnya merasa aneh.

Pembawaannya mirip Kevin. Tapi mereka sangat berbeda. Pria ini jauh lebih memengaruhinya daripada Kevin yang sudah ia cintai selama 10 tahun.

"Hei... Kok bengong?" Agne melambaikan tangannya di depan Nia.
Seakan baru tersadar. Nia cepat cepat menjawab "tidak apa-apa"
"Yakin ?"
"Iya"
"Oke... Kalo gitu ayo kita pulang."

"Maaf Bu.. makanannya sudah dibayar." Kata pelayan restoran.
"Hah ? Sama siapa?" Tanya Nia dan Agne bersamaan.
"Tuan yang duduk disana. Yang memakai jas hitam" kata pelayan lagi.
"Ok. Makasih."kata Agne sambil menarik Nia ke arah pria yg ditunjuk pelayan itu.
Nia tidak ingin pergi kesana, tapi Agne menariknya dengan kuat dan semangat. Senang banget karna dibayarin makanannya.
"Kamu mengenalnya?" Tanya Agne sambil berbisik.
"Tidak. Aku hanya pernah melihatnya sekali waktu aku baru tiba."jawab Nia berpikir bahwa sebenarnya mungkin pria itu adalah kenalan Agne.
"Ayo kita kesana." Kata Agne

"Kami tidak mengenalmu. Tapi terima kasih atas traktirannya" kata Agne tanpa basa basi.
Pria itu berdiri. Terlihat sangat tampan.
"Aku tidak mengenalmu, tapi aku kenal Nia."kata pria itu.
Nia terkejut. Darimana pria itu tau namanya? Agne juga sedang melihatnya dengan pandangan ingin tau saat ini.
"Aku menunggumu diluar." Bisik Agne dan meninggalkannya sendiri bersama pria itu.
"Namaku Mark,Nia. Kita bertemu dibandara beberapa hari yang lalu." Tambah Mark lagi.
"Tepatnya dua hari yang lalu" kata Nia dalam hati. Tapi yang keluar dari mulutnya hanyalah "Darimana kamu tahu namaku?"

Our Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang