Semua orang menjadi Gila

30 2 5
                                    

Nia berjalan dengan cepat. Mengomel sendiri. Apa sebenarnya yang sedang dipikirkan laki laki itu ? Baru berapa lama mereka kenal ? Seminggu ? Dan laki laki itu sudah membelikannya rumah. Bukan cuma 1, tapi 10 rumah. Apa ada orang normal yang akan melakukan hal itu ? Tidak ada. Makanya laki laki itu pasti sudah gila. Ya, dia pasti sudah gila dan sekarang Nia juga mulai merasa gila sendiri. Apa ada orang normal yang akan menolak dibelikan 10 rumah ?

Ya, dia sendiri juga pasti sudah gila. Nia masih mengomel sendiri saat ia tiba tiba merasa terbang di udara. Mark mengangkatnya dan memanggulnya di bahunya yang lebar. Nia berhenti bernapas. Perutnya sakit tertekan bahu Mark. Mark membawanya kembali ke mobil.
Nia tidak marah, dia malah tertawa saat Mark menurunkannya. Astaga... Mark benar benar mengangkatnya dari tanah dan membopongnya.
Dia tidak percaya Mark melakukannya. 

"Nia... Jangan meninggalkanku seperti itu lagi, oke ?" Kata Mark pelan. "Kalau kau tidak suka, katakan kau tidak suka. Aku akan memperbaikinya untukmu. Kalau kamu tidak suka rumah ini tidak apa-apa. Kau bisa tetap menyewa rumahmu yang sekarang. Tapi setidaknya katakan padaku, jangan langsung pergi meninggalkanku begitu saja." Tambah Mark. Nia hanya mengangguk.
"Ayo... Kuantar pulang. Aku akan pulang besok. Urusanku dikota ini sudah selesai, tapi aku akan kembali kesini Minggu depan."kata Mark dan kemudian mengantarnya pulang.

Nia duduk dengan santai di depan rumahnya sambil chating dengan teman-temannya. Karena saking serunya ia tidak menyadari kalau hari sudah malam. Perutnya mulai berbunyi minta makan. Ia hendak masuk ke rumah ketika melihat Petty lewat di depan rumahnya.
"Hei... Kemana Yang Yang menculikmu ? " Tanya Nia setengah berteriak.
Gadis itu menatapnya dan berkata datar. "Kita putus hubungan." Kemudian berjalan terus.
Nia tertawa. Ia melangkah dan membuka pagar rumahnya "Apa Yang Yang membuatmu kesal ?"
Gadis itu berhenti, memutar badan dan melangkah masuk. Wajahnya masih cemberut dan ia tidak menjawab.
"Sudahlah... Jangan marah. Kau kemana saja ? Kau bahkan tidak ikut ngobrol di grup chat." Nia membimbingnya ke tempat dia duduk tadi.
"Yang Yang membawaku ke rumahnya." Jawab Petty
"Oh.. Apakah rumahnya jauh ? Aku belum begitu mengenal kota ini."
"Kau tidak tau rumah Yang Yang?" Selidik Petty. Ia menatap Nia sambil memiringkan kepalanya.
"Tentu saja tidak. Darimana aku bisa tau ? " Jawab Nia dan balik bertanya.
"Saat Mark membawamu ke rumah barumu, apa kau tidak melihat mobil merah yang diparkir  di sebrang jalan ?" Tanya Petty lagi.
Nia melompat dari tempat duduknya. Kaget bukan main. Ia tidak memberitahukan kepada siapapun tentang rumah yang dibeli Mark tadi siang. Bagaimana Petty bisa tau ?
"Kenapa kau kaget ? Kau belum menjawab pertanyaanku." Tambah Petty
"Tidak. Aku tidak memperhatikannya. Terlalu kaget dengan tindakan Mark. Darimana kau tau ? Aku tidak mengatakannya pada siapapun."

"Yang Yang yang memberitahuku. Rumahnya tepat didepan rumah barumu." Kata Petty kesal.

"Apa? Dia juga dikompleks ini ? Kalau begitu kenapa tidak sama-sama saja?"

"Mana kutau apa yang dia pikirkan ?Aku juga baru tau dia tinggal disini. Oh iya, apa kau bertengkar dengan Mark ? Aku melihatmu meninggalkan Mark, tapi kemudian ia menyusulmu dan mengangkatmu seperti mengangkat sekarung kentang."

"Itu... Karna dia gila. Dia membuatku takut. Apa kau tau dia membeli 10 unit rumah sekaligus ?"

"Ya aku tahu. Yang yang bilang padaku tadi siang. Katanya sih, Mark melakukannya karna dia ingin kita semua jadi dekat. Kau, aku dan semua KBBZ. Itu kalau yang lainnya masih sewa. Mark mungkin berpikir kau bisa menyewakan dengan harga yang lebih murah. Eh.. baik juga pacarmu itu. " Jelas Petty panjang lebar.

"Dia bukan baik. Dia gila. Oh.. kenapa kau kelihatan kesal ? Apa karna Yang Yang ? Apa yang kau lakukan di rumahnya sampai jam segini baru kembali? " Tanya Nia.

"Aku sudah pulang dari rumahnya sejak tadi siang. Zhen Zhen menelponku saat aku ada disana, jadi aku ke rumah Zhen Zhen dan bertengkar dengan ayahnya." Jawab Petty

"Ayah Zhen Zhen ? Astaga.. kau bertengkar dengan calon mertuamu ? "Tanya Nia tak percaya.

"Ya... Aku menyiram wajahnya dengan segelas air." Jawab Petty santai. Membuat Nia terkejut setengah mati.

Astaga... Gadis ini terlihat baik dan manis. Tapi dia menyiram air ke wajah calon mertuanya ? Dia sama sekali tak bisa menyangkalnya. Nia jadi berpikir bahwa hari ini semua orang telah menjadi gila.

Perutnya berbunyi lagi. "Aku mau makan... Apa kau mau bergabung ? " Tawar Nia

"Tidak.. aku ingin pulang saja. Mandi dan langsung tidur. Bye..." Kata Petty dan berjalan keluar.
"Bye..." Ia menutup pintu pagar dan berpikir apa yang akan dia masak untuk malam ini.

Our Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang