Piknik

32 2 41
                                    

"Nia... Buka mulutmu" pinta Mark dengan suara serak. Napasnya agak lebih cepat dari biasanya. Nia menurutinya, dan Mark langsung memperdalam ciumannya. Tangan Nia dengan sendirinya melingkari leher Mark, berusaha untuk lebih dekat dengan Mark. Bibir Mark melumat bibir Nia. Berusaha memberitahu gadis itu semua kerinduannya selama mereka berpisah. Setelah beberapa saat, Mark melepaskan ciumannya tapi tidak menjauh dari Nia. Ia menempelkan dahinya didahi Nia dan berkata "aku merindukanmu"

  Mark membuka pintu mobilnya, berjalan memutar dan membukakan pintu mobil Nia. Ia memegang tangan Nia. Menutup pintu mobil dan memeluk Nia. "Diamlah sebentar... Aku ingin memelukmu sedikit lebih lama."

"Kamu tidak lelah ?" Tanya Nia cemas. Kerjaan Mark menumpuk, dan bolak balik dua kota pasti melelahkan. Ia tidak ingin Mark jatuh sakit.

Mark tertawa kecil. "Nia, kamu.... "

"Aku tak ingin kamu kelelahan dan jatuh sakit." Jelas Nia. Ia mengangkat wajahnya untuk menatap Mark dimatanya. Ia melihat dengan jelas, garis kelelahan diwajah Mark.

"Kamu mencemaskanku ? Kupikir kamu ingin aku.... Ah... Sudahlah.. lupakan saja. Aku tidak apa-apa. Jangan cemas." Kata Mark menenangkan.

"Kamu pikir aku ingin kamu apa ? " Tanya  Nia polos.

Mark tertawa lagi. Kemudian membelai rambut Nia dengan lembut.
"Tadinya kupikir kamu ingin aku tidur denganmu."

"What ???!!! Aku tidak...." Protes Nia dengan cepat.

"Aku tahu... Aku tahu... Pertanyaanmu membuatku berpikir...."

"Aku benar-benar hanya mencemaskanmu." Jelas Nia

"Aku tahu... Kuharap, kau cepat dewasa cinta." Mark mencium keningnya lagi. "Sudah larut, masuklah kedalam." Mark melepaskan pelukannya.

"Kamu tidak ikut masuk ? " Tanya Nia.

"Tidak malam ini. Ada yang harus kukerjakan." Tolak Mark.

"Kamu bisa mengerjakan pekerjaanmu disini. Aku tidak akan mengganggumu."

"Astaga Nia... Kamu membuatku berpikir bahwa kamu ingin tidur denganku malam ini."

"Baiklah. Selamat malam. Hati-hati dijalan." Kata Nia sebelum berjinjit dan mencium pipi Mark. Kemudian ia masuk ke rumah.

Mark masih menatap pintu yang sudah tertutup selama beberapa saat. Ia tidak langsung kembali ke hotel. Ia sedang berpikir, apa yang akan Nia lakukan jika gadis itu tau bahwa dia yang menyabotase makan malamnya dengan Kevin malam ini ? Apa dia akan marah ?

Nia pernah mengatakan bahwa, Nia pernah mencintai Kevin dulu. Jadi ia (Mark) tidak akan membiarkan laki-laki itu bertemu dengan Nia lagi. Ia tak akan memberi peluang sedikitpun untuk cinta lama Nia bisa bersemi kembali.

Semua sedang berkumpul di taman. Quality time bersama pasangan dan sahabat. Mark memeluk Nia dari belakang sambil berbisik sesuatu, membuat pipi Nia bersemu merah. Shixin sedang tiduran di paha Rani sambil tersenyum. Petty sama Agne lagi ngobrol santai. Putri sama Herry lagi boncengan di sepeda mengelilingi taman. Dan ada Asna dan Wayne yang lagi suap-suapan anggur.

"Petty, kenapa Zhenzhen gak ikutan ?" Tanya Nia.

"Dia lagi ada urusan." Jawab Petty.

"Eh tuh... Ada Yang Yang..."Celutuk Rani sambil nunjuk seseorang yang mendekati kelompok mereka.

Nia dan Mark saling memandang dan tersenyum, seakan tahu bahwa Yang Yang bakalan muncul disini sekarang.

Agne langsung bangkit dan pamit.

"Oke guys.... Aku masih alergi sama itu orang. Jadi aku pergi dulu... Bye" pamit Agne

"Hei.... Jangan dong... Nanti aku jadi obat nyamuk disini." Protes Petty.

Our Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang