Setelah beberapa menit menunggu antrian masuk ke area wahana , akhirnya naya dan isthar mendapat giliran masuk, mereka berjalan selangkah demi langkah untuk sampai ke tempat duduk wahana tersebut , kalian pasti sudah tau bagaimana isi hati isthar , dia berdoa supaya waktu sekarang berhenti bergerak agar dia tidak jadi naik wahana tornado itu. Naya yang melihat isthar pucat dan gugup karena ketakutan langsung menggenggam tangan isthar dan menariknya setelah itu dia langsung mengajak isthar berlari kecil untuk sampai ke wahana itu , setelah itu naya langsung duduk dengan lanjut memasang sabuk pengaman wahana tetapi isthar masih bengong memperhatikan wahana itu dengan jelas , ternyata dari dekat lebih mengerikan gumannya, bagaimana kalau menit ini terakhir dia menginjakkan kaki ditanah , tidak ada yang tau bagaimana kondisi isthar setelah turun dari wahana itu nanti
"Ihh isthar kok melamun sih ayok sini duduk nanti keburu diambil orang lagi tempat duduk kamu" kata naya
"Biarin diambil biar nggak jadi gue naik wahana ini"guman isthar dalam hati kecilnya dengan perasaan antara takut degdegan atau ingin lari bercampur menjadi satu
"Woyyy!!!! Istharrr akuu ngomngggg"
Pekik naya di depan mata isthar
"Eh..ehh iyaiya ini mau duduk"
Jawab isthar dengan naya terkejut
"Cepetannn!!"
Paksa naya pada isthar lagi
"Kok gini amat ya penderitaan gue , tadi baru aja bopong dia yang pingsan jauh banget ini lagi diajak ajak naik wahana ini , sabar gusti sabar"
Guman isthar lagi dalam hati yang merenungkan nasib penderitaannya hari iniIsthar terus memanjatkan doa sebelum wahana itu bergerak , dia berdoa dalam hari semoga nyawanya masih selamat setelah turun dari wahana ini , semenit kemudian setelah semua sabuk yang di penumpang di kunci tornado itu mulai bergerakkk
"Aaaaaaa!!!!" Pekik naya
"Belummm mulaii woyy! Tadi belagu kek yang paling berani" kata isthar
Memang tornado itu hanya baru bergerak sedikit sekali sebagai permulaan namun naya sudah memekik ketakutanBaru saja wahana itu bergerak isthar sudah ingin muntah kepalanya pusing sekali , isi perutnya bergejolakkk
"Berentiiii woyyy!!!! Cukupppp!! Berentiii pakk!!"
Pekik naya meminta ingin berhenti padahal dia yang kekeh ingin naik wahana ini
"Rasain tuh apa guee bilangggg!!"
Pekik istharrr mengejek nayaKira kira sepuluh menit mereka terbang dengan wahana mengerikan itu akhirnya wahana itu melambat dan berhenti akhirnya naya dan isthar turun dan isthar seketika langsung muntah dan oleng serasa ingin pingsan
"Nay..nayy"
Panggil isthar memberi kode pada naya bahwa dia ingin pingsan
"Ehh..ehh sini duduk sini dulu aku beli minum dulu"
Ucap naya sambil berjalan menuju pedagang air mineral , melihat isthar dengan wajah pucat bagai malaikat dia oun juga merasa panik karena sudah memaksa isthar untuk menaiki wahan itu"Nihh minum dulu , duduk yang bener nanti tumpah kena baju kamu"
Isthar duduk dengan tegap dan meminum minuman yang dibelikan naya, setelah minum akhirnya badan isthar agak membaik dan dia pun merengek untuk pulang"Nayy.. pulang yukk aku nggak tahan"
Rengek isthar pada naya , sebenarnya ini akan menjadi hari spesial mereka namun ini yang terjadi
"Gimana mau oulang emang kamu udah bisa nyetir"
Kata naya cemas
"Iya bisa kok"
Jawab isthar dengan nada masih lesu
"Yakin bisa... nanti kita kenapa kenapa loh"
Tanya naya memastikan
"Iyaa nay ayok pulang aja yuk"
Isthar langsung berdiri dan menarik tangan isthar mereka langsung berjalan menuju parkiran motor
"Nih pakai helmnya"kata isthar sambil memberikan helm naya
"Pakeinnn"
Jawab naya manja
"Yaudah sini"
Setelah isthar memakaikan helm pada naya isthar langsung menstater motor dan menuju jalan pulang di perjalanan tiba tiba naya merengek lapar ingin makan mie ayam"Isthar.. laperr"
Rengek naya sambil memeluk pinggang isthar di motor
"Hahhh apa nggak denger"
Jawab isthar yg pura pura nggak mendengar ucapan naya
"Laperrr PENGEN MIE AYAM!"
pekik naya ditelinga kiri isthar yang membuat isthar sedikit budeg
"Iyaiya santai jangan ngegas dong"
Jawab isthar
"MAKAN MIE AYAM DI TEMPAT BIASA YA PLIS"
Pekik naya
"Iyaa iyaa"
Jawab isthar hanya menurut perintah ratu satu ini , kalau tidak di turuti pasti ngamuk dan menamban masalah hidup ditambah beresiko ke hancurnya hubunganIsthar membelokkan motor dan menyeberangi jalan raya untuk sampai ke kedai mie ayam favorite mereka yang selalu jadi tempat mereka mengisi perut untuk menghemat uang , karena harganya jauh lebih murah dibanding makan direstoran
Mereka sampai di sana dan langsung turun dari motor duduk dan naya langsung memesan mie ayam untuk mereka
"Pak mie ayam baksonya dua ya yang satu nggak pake sayur sama banyakin garamnya dan ayamnya ya pak"
Pesan nay pada bapak penjual mie ayam tersebut
"Iyaa mbaak ditunggu ya"
Jawab bapak itu
"Ehh pak satu lagi yang tadi kuahnya dikit aja ya"
Sambung naya
"Kebiasaan"
Keluh isthar yang sudah terbiasa menemani naya yang jika makan apapun pasti ada miniman dua bahan yang dikurang atau ditambahSetelah mie mereka datang mereka langsung menyantap mie tersebut , setelah habis isthar langsung membayane mie ayam tersebut dan naya yang sudah duluan ke motor
Tak lama lama lagi setelah membayang isthar langsung mengantarkan naya pulang dan dia kembali kerumahnya
"Isthar makasih ya untuk hari iniii, maaf udah bikin mabok wkwk"
Ucap naya yang merasa tidak enak hati setelah turun dari motor
"Sansss aja bebb nggak papa kok, yaudah aku pulang dulu ya kamu langsung masuk yaa, selamat malam tuan putri"
Kata isthar dan langsung menstater motornya menuju rumahnya yang tidak terlalu jauh dari rumah nayaSetelah melihat ounggung isthar yang menghilang naya pun masuk dan menutup pagar rumahnya lalu mandi dan menuju kebiasaan malamnya nonton drakor kesukaannya
________________
Haii gaisss
Kasian ya isthar sampe mau pingsan wkwkwk!!
Happy reading ditunggu ya vote selanjutnya
Jangan kupa vote dan komen gais
Selamat malam;)
YOU ARE READING
Tanaya Suma
Genç KurguBiarkan cinta kita bersatu dan abadi untuk selamanya berawal dari persahabatan menjadi cinta sejati dan akan abadi Pengembaraan jauh perjalananku menghentikanku padamu, sebuah akhir tanpa sebuah pilihan Cerita ini dibuat agar kalian merasakannya wa...