BAGIAN TIGA BELAS | Quality Time

56 8 6
                                    

Selamattt membacaaa

Bel sudah berbunyi 10 menit yang lalu , naya tetap saja fokus ke papan tulis dengan tangan kanan masih menggenggam balpoint , naya sibuk menyalin catatan dipapan tulis , ini sumua karena kecerobohannya tidur saat kelas berlangsung akibatnya dia belum menyalin materi dipapan tulis

"Woyyy!!" Teriak vanya tepat di telingat kanan naya sambil menepuk keras bahu kanannya
"Emang nggak bisa y nggak usah ngagetin" balas naya dingin dan masih fokus melihat ke arah papan tulis untuk memahami materi , dia nggak begitu terkejut  karena sudah sangat hapal kejailan teman temannya , tiap hari dia selalu diberi kejutan dari teman temannya yang lain dengan tamparan pekikan cubitan serta kelakuan kelakuan yang lain
"Tuh liat pacar elo udah nunggu dari tadi sampe lumutan" ucap lala , aku menoleh ke arah pintu masuk kelas ternyata benar aku sudah di perhatikan dari tadi oleh isthar
Aku menarik tangan lala lalu membisikkan agar dia menyuru isthar pergi dulu dari kelas aku masih agak lama menyalin semua materi ini
Langsung saya lala menjauh dariku lali mengahampiri isthar yang sedang berdiri memandangi kami sambil menyenderkan bahu didinding dan kedua tangan didalam saku celana
Langkah gontai wajah cuek lla langsung berbicara sesuatu ke isthar , suaranya tak jelas jadi aku tidak mendengar apa yang dia katakan , cuek saja aku langsung beralih lagi ke arah buku dan kembali menyalin materi , ku kihat maupun isthar dan lala sudah tidak ada lahi ditempat semula , mungkin sudah ke parkiran duluan pikirku

Tak lama isthar datang dengan membawa kantong kresek yang tidak jelas isinya dan duduk di kursi vanya sebelahku aku kaget kok dia bisa disini kan tadi usah disuruh nunggu di parkiran
"Kok disini? Bukannya aku usah suruh kamu tunggu diparkiran?" Tanyaku bingung sambil masih terus menyalin.
"Tadikan lala si anak sumbong dan sok kaya nyamperin katanya kamu suruh beoi makanan terus bawa ke sini sama jusnya" jelas isthar
"Hahh?" Kagetku , aku sebenarnya sudah menduga pasti ada yang tidak beres , mana mungkin seorang lalavenya coronas mau disuruh suruh , paling kalo langsung disuruh gitu langsung diteriakin aja

"Jadi kan beli eskrimnya" basa basi isthar
"Iyaa jadi ini udah hampir beres" kataku sambil menulis beberapa kata lagi
"Yaudah makanannya nanti buat dirumah aja" kata isthar sambil memasukkan makanan ke tasku

Sampai di parkiran isthar langsung menyuruku naik ke motor dan isthar langsung melajukan motornya , namun kami tidak langsung pergi ke mall tempat biasa kami bermain , aku lebih mengusulkan untuk pulang dulu mengganti pakaian dan langsung disetujui oleh isthar , isthar lebih memilih pulang ke rumahnya dulu karena memang mall itu searah rumahku jadi agar tidak lama diperjalanan

Aku kebih suka diajak isthar naik motor dari pada mobilnya , karena aku suka sekali melihat rambutku yang berterbangan walaupun sebagian ditutupi helm

Setelah di depan rumah isthar aku membantunya membuka pagar rumahnya dia meletakkan motor digarasi lalu menyuruhku menunggu diruang tamu , rumah isthar sudah tidak asing lagi bagiku ini mungkin sudah jadi rumah kedua setelah rumahku , setiap minggu aku pasti diajak isthar kerumahnya due atau tiga kali , orang tuanya jarang dirumah karena sibuk mengurus pekerjaan

Membosankan pikirku menunggu sendiri diruang tamu rumah isthar aku langsung mengecek whatsapp ku san bergabung di grup chat geng ku

Perkumpulan gadis selalu benar 😍

Angel : kok gabutt ya gue:(

Vanya : 2<

Lala : nongkrong yuk:v

Tanaya SumaWhere stories live. Discover now