Tentang Kenangan

52 3 0
                                    

Wahai kawan-
Kau mengingat tetapi aku tidak, sementara aku mengingat kala kau tidak.

Aku yang lebih banyak mengingat momen dan perasaan.

Kau yang banyak mengingat kejadian.

Kala ini aku selalu merasa asing dan kesepian, sebab apa yang ku ingat tak kau ingat.

Mungkin kaupun sama halnya denganku.

Sama-sama kesepian tatkala membuka bingkai kenangan.

Kata seorang penyadur kata, pengkompos dan seorang pelantun lagu, pernah berkata :

"Dont you dare let our memories bring you sorrow".

Tak sadar, kenangan itu menjadi asing bagiku.

Menjauhkan mereka, tokoh-tokoh dalam kenangan. Telah berubah menjadi sosok-sosok asing.

Begitu jauh, aku tak mengenalnya.

Maafkan aku, berani membuat kegusaran dan kecanggungan menjadi lebih buas dibanding rintik kenangan.

Membuang hal yang lebih penting demi memanjakan ketakutan.
Merusak hubungan kita dengan tegur sapa yang dingin.
Kini akupun tinggal remah-remah bayangan bagimu.

Sedangkan aku mulai sadar, dan sesak dengan kesepian.
Meminta maaf?

Kaupun sudah menghapus jejak kita, sebab aku yang memulainya.

Kini aku dihujam masalah keterlambatan. Dan dibayangi rasa bersalah. Sebab sibuk menjadi seorang pemurung, tak memperhatikan benih-benih usahamu.

Jembatan kenangan itu, kini hanya seonggok puing.

Penyesalan teramat besar merayuku kala aku menengadah, kala aku menghadap jendela. Mendengarkan rintik kebasahan dari sang hujan dan deret-deret manusia.

Renda-Renda PUISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang