Kekasih Gelap

25 2 0
                                    


Aku titipkan suatu senja
pada kekasih gelap.
Bukan karena ia adalah yang kedua atau ketiga
Bukan pula yang seterusnya.
Ia kekasih gelap satu-satunya.

Kau ratapi aku di atas ranjang.
Di dalam terkulai lemah,
Di hati tenggelam sesosok periang.
Padahal aku abadi dalam waktu dan kenangan.

Ia menatap lamat-lamat seorang bayang,
di gerimis hujan.
Tak basah, tapi menggigil dalam rumah.

Jangan kau biarkan bayang-bayang ini memukulmu pilu,
hingga tak bersisa.

Kekasih gelap yang menunggu dan sesak dengan kesendirian.
Kini sibuk membelai figura-figura
Hingga mengosongkan kursi kebanggaan.
Kumohon jangan terlalu lama menetap di kegelapan...
Sebab, aku tak lagi ada disana.

Kau masih ku siasati.
Melalui semilir angin malam, ku titipkan kasih pada ketukan takbir ramadhan.
Agar kau tak lagi tersungkur lelah.

Ku pilin dedaunan
membisiki mereka tentang keikhlasan.
Agar kau tau, fitrah itu patut kau pelihara.

Terinspirasi dari pembacaan puisi "Ziarah Untuk sebuah Fitrah", Nenden Lilis, A.

Renda-Renda PUISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang