Yura baru aja turun dari motor gojek, hari ini Yura dalam mood yang baik maklum kan kemarin abis liburan makanya mukanya cerah banget.
"YURA!" Lucas lari dari jauh menuju ke arah Yura mukanya kelihatan lega banget seolah nemuin guardian angel-nya.
Cowok bobrok satu itu sekarang ngumpet di belakang Yura, di susul Taeyong di belakangnya, kayaknya Lucas tadi habis mancing macan gelut, iya Taeyong macannya.
"Apaan sih?! Sono ga?!" Yura risih di templokin Lucas, mana badannya lebih gede dari Yura lagi. Ini juga ngapain Taeyong lari-larian sama Lucas di kampus? Kayak bocah aja.
"Sini lo anjing!" Taeyong nunjuk Lucas, seolah Yura itu tembok Taeyong sama sekali ga berani melangkah lebih dekat. Tapi rasa jengkelnya semakin menjadi jadi, udah bikin dia ngamuk sekarang malah nempel-nempel ke Yura-nya lagi, emang Lucas ga punya akhlak.
"Ra, sumpah cuma lo yang bisa nyelametin gue," Lucas memegang baju Yura, mukanya melas dengan suara yang berbisik seolah meminta pertolongan.
"Diem ih!" Yura nyikut perut Lucas, sahabatnya itu menarik-narik bajunya sampe Yura ikutan terhuyung ke belakang, "Emang lo ngapain sih anjing?!" Yura menoleh menatap Lucas sembari mengerutkan dahinya.
"Gue tadi bilang lo lagi selingkuh, eh dia ngamuk, hehe," dia nunjukin cengiran khasnya ngebuat Yura cuma bisa geleng-geleng kepala.
Selingkuh matamu, definisi selingkuh itu kalo kita punya hubungan tapi jadian sama orang lain, nah ini Yura sama Taeyong aja ga ada hubungan mau selingkuh gimana?
"Lagian lo ngapain ngejar-ngejar Lucas? Kayak ga ada kerjaan aja," Yura beralih menatap Taeyong yang ada beberapa meter di depannya.
"Lo dari mana coba?! Tiga hari ga ada kabar?" Bukannya menjawab pertanyaan Yura, Taeyong malah menatap Yura sembari meninggikan suaranya.
"Lah suka suka gue dong, mau ke tanah abang, mau ke Amerika kalo gue punya duit emang apa salahnya?"
Yura langsung cabut, ninggalin Lucas sama Taeyong.
Sumpah dia ga mood marah sama Taeyong, dia ga mau ngerusak mood baiknya cuma karena Taeyong.
"Ra lo marah sama gue?" Taeyong ngikutin Yura dari belakang seolah lupa sama Lucas yang sempet bikin dia ngamuk pagi tadi.
"Enggak Yong," bales Yura ogah-ogahan.
"Lo marah sama gue,"
"Ish! dibilang enggak,"
Taeyong mempercepat langkahnya, ngehadang jalan Yura, terus ngelihatin Yura dari atas sampe bawah mastiin selama pergi Yura ga ilang secuil pun.
"Gue kangen," Taeyong merentangkan tangannya, dia serius kangen sama Yura. Padahal cuma ga ketemu 3 hari, udah kayak ga ketemu 5 tahun aja.
"Bisa kangen lu sama gua? Biasanya juga kalo lagi sama cewek cewek, lu lupa sama gua," cibir Yura.
"Engga gitu Ra, lo cemburu ya?" Taeyong menyipitkan matanya, tersenyum karena senang Yura cemburu padanya.
"Lo pikir aje sendiri, sono ah gue ada kelas," Yura mendorong Taeyong dia ada kelas tapi cowok ini malah mengganggu perjalanannya ke kelas.
"Bisa bolos ga? Gue kangen," Taeyong menatap Yura, sambil mensejajarkan jalannya.
"Ga bisa," Yura menggeleng.
"Gue tungguin di kantin," ucap Taeyong yang langsung di angguki Yura biar cepet selesai dan Yura bisa segera masuk ke kelas.
Sampe di dalem kelas untung aja dia ga telat, Yura segera duduk di sebelah Jeha. Jeha tuh selalu sendirian, maklum cewek itu emang ga punya banyak temen makanya Yura nemenin dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐡𝐞 𝐁𝐚𝐝 | 𝐋𝐞𝐞 𝐓𝐚𝐞𝐲𝐨𝐧𝐠
Fanfiction"Hei, aku melepasmu meski aku masih belajar mengikhlaskan, meski masih dalam bentuk niatan, aku harap kamu tak lagi menorehkan luka yang sama pada raga yang berbeda, perih mu aku paham tapi jangan jadikan itu alasan untuk memberi perih pada hati yan...
