Dingin Family 2.0

19 | surene (1)

Gais, surenenya sedikit-sedikit dulu, ya. Chapter selanjutnya panjang, deh. Yang ini sedikit dulu nanggung soalnya WKWK. Terimacash!

Setelah beach party...

Lucas dan Doyeon menyudahkan acara beach party malam ini. Mereka sempet cari-cari Eunwoo dan Soohyang tapi terus berhenti nyari soalnya udah ada feeling gitu, HAHA. Minhyun dan Seolhyun pulang duluan karena Seolhyun yang gak kuat sama angin malam, takut masuk angin. Minho dan Yoona juga pulang bareng sama Lucas dan Doyeon.

Suho dan Irene?

Mereka memutuskan buat diem dulu sebentar di pinggir pantai. Suho beli beberapa botol minuman keras untuk menemaninya malam ini. Irene gak minum soalnya kalau dia minum nanti mereka teler berdua siapa yang mau anter pulang?

"Ren," panggil Suho. 

"Apa?" tanya Irene sambil ngancingin cardigannya.

"Gak kerasa kita bentar lagi mau punya cucu. Eunwoo juga udah mau nikah. Lucas dan Doyeon nikah besok. Lami udah SMP, udah makin mandiri aja dia. Sementara kita makin tua aja, deh."

Irene senyum tipis. "Ya gimana lagi? Kita kan gak bisa muda terus."

Suho ketawa. "Lah iya makanya itu. Time flies so fast."

"I know."

Mereka berdua saling tatap. Suho narik badan Irene buat nyium dia. Irene gak bales ciumannya, dia cuma nerima aja terus senyum. Suho bingung terus Irene geleng-geleng. Suho ngerti maksud Irene. Akhirnya mereka berdua pelukan aja di pinggir pantai.

Di sebelah mereka ada sekumpulan anak remaja. Beberapa dari mereka nyanyi-nyanyi walaupun off-key. Ada juga yang main gitar dan minum-minum. Semuanya keliatan bahagia banget. Bahkan lagu yang mereka kumandangkan pun membuat Suho dan Irene larut di dalamnya.

I had a dream about you last night

Your eyes were shining so bright

Those lips and that bittersweet smile

I need this forever

Beautiful dream, yeah, yeah

Don't know what it means, yeah, yeah

All I know is I don't know

But I need this forever

Ah, liriknya bikin Suho dan Irene jatuh cinta makin dalam. Mereka sesekali saling lihat satu sama lain. Angin laut bertiup pelan, nambah suasana pantai malam itu jadi makin tenang.

"Aku udah mutusin," kata Irene.

"Mutusin apa?" tanya Suho.

"Aku mau iket rahim aku."

Suho melotot. Dia kaget dan ngelepas pelukannya. Irene diem, ngeliatin reaksi Suho.

"Sepulang dari Bali temenin aku ya ke rumah sakit. Aku udah booking operasi," kata Irene lagi.

"Seriusan kamu?! Gak mau ditunda dulu sampai nanti gitu?"

Irene ketawa. "Nanti kapan? Udah, Lami yang terakhir. Aku bukannya gak mau nambah turunan lagi. Tapi dengan kita kek gini aja aku udah bahagia."

Suho senyum, tulus banget sampai bikin hati Irene luluh. "You're the best, I love you."

"Love you too."

Mereka ciuman lagi. Mereka lalu menghabiskan sisa malam itu diiringi musik dari kumpulan remaja yang tadi.

Pagi harinya, Suho dan Irene bangun telat. Suho buru-buru mandi duluan sementara Irene siapin baju-baju mereka. Lami di kamar sebelah juga masih tidur. Irene terpaksa gedor-gedor pintu anak bungsunya itu biar bangun.

"Adek! Bangun!" teriak Irene. 

Lami di dalem cuman menggeliat kesana kemari. Gak lama dia kesel sendiri karena gedoran mamanya yang gak berhenti-berhenti. Lami pun buka pintu kamarnya dan Irene langsung nerobos masuk.

"Cepetan mandi!" bentak Irene. "Kalau udah mandi ke kamar Mama. Awas kalau lama!"

Lami cemberut terus tiduran lagi. "Ya udah sana, Ma! Lami tidur lagi bentar 5 menit."

Irene mukul pantat anaknya itu. "Gak boleh! Cepetan mandi! Mama tungguin disini!"

"Eh iya iya. Siap, Ibu Negara."

Lami lari ke balkon kamarnya ngambil handuk. Dia lari-lari masuk ke kamar mandi. Untung mandinya cepet, jadi Irene juga bia langsung balik ke kamarnya dan mandi. Lami juga ikutan soalnya mau di makeup in sama Irene. Sesudah semua selesai, mereka pun jalan ke tempat pemberkatan nikahnya Lucas dan Doyeon.

Di tempat pemberkatan, Irene dan Suho duduk di barisan depan barengan sama Minho dan Yoona. Yoona dari tadi gak berhenti bikin story di IG sementara Minho gak berhenti telpon kesana kemari, kontrol ini itu. Security guards lagi di briefing sama Eunwoo dan Minhyun.

Lucas udah berdiri di depan bareng pendetanya. Dia lagi ngobrol-ngobrol sama pendetanya. Suho berdiri dan ngajak ngobrol Lucas. Soalnya Lucas keliatan gugup banget sementara Minho sibuk gak bisa nenangin.

"Asik, Lucas kawin," canda Suho.

"Nikah, Om. Kawinnya besok habis kalian semua balik," kata Lucas terus ketawa.

"Gak usah gugup, lah. Kalau gugup malah salah ngomong."

"Iya ini sambil ngingetin kalimatnya sama pak pendeta."

Pendetanya senyum. "Pagi, Pak Suho."

Suho senyum terus nyalamin pendetanya. "Pagi, Pendeta Kun. Asik, berkatin temen sendiri nikah."

Lucas ketawa lagi. "Tau nih, Kun. Waktu lu nikah gue gak diundang. Eh sekarang lu jadi pendeta gue. Buset dah..."

Mereka semua ketawa. Mereka bertiga pun lanjut-lanjut ngobrol. Sampai waktunya datang. Semua duduk di tempat masing-masing. Pianis mulai mainin lagunya  dan Doyeon jalan sama Papanya, Kai. Setelah Kai serahin Doyeon ke Lucas, upacara pun dimulai.

"Kiss your wife, dude," sahut Kun yang spontan buat seluruh tamu ketawa.

Lucas dan Doyeon ketawa. Lucas narik badan Doyeon dan dia nyium istrinya itu dalam-dalam. Semuanya tepuk tangan. Anak-anak muda pada sorakin pasutri baru. Orang-orang tua pada ngegodain. Anak-anak kecil pada tutup mata.

Setelahnya, masuk ke acara resepsi. Tamu-tamu pada pisah dan mulai ngobrol kesana kemari. Lucas dan Doyeon juga jalan-jalan sambil nyapa tamu-tamu. Gak lupa keluarga pada foto-foto juga. Sementara itu, Irene dan Suho berdiri di samping balkon sambil nikmatin angin dan deburan ombak laut.

"Ren..." bisik Suho.

"Apa?" tanya Irene, masih bisik-bisik soalnya Kun lagi ngomong takut berisik nanti.

"Ngeliat ponakan sendiri jadi pengen bulan madu lagi."

"Eh, sembarangan! Nanti aja kalau aku udah selesai operasinya."

"Oke. Mau kemana?"

"Kemana apanya?"

"Ah Irene!"

"Hehe, bercanda sayang." Irene nyium Suho.

"Eropa?" tanya Suho.

"Boleh."

"Hehehe, oke sayang. Akhirnya liburan lagi berdua."

PENCET BINTANG YOKS BIAR CHAPTER SELANJUTNYA LEBIH BAGUS💥