3 | pembagian rumah

299 39 8
                                    

Suho markirin mobilnya di pekarangan mansion orang tuanya. Sesudahnya dia dan Irene turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam rumah. Belum lama setelah mereka keluar, Minho dan Yoona datang. Mereka tadi pagi terbang dadakan dari Surabaya. Di bandara dijemput sama supir Siwon.

Jadi Siwon dan Yuri selaku orang tua dari Suho dan Minho hari ini memanggil kedua anaknya itu untuk pembagian rumah. Bahasa formalnya sih pembagian harta. Faktor pertama, rumah-rumah itu udah jarang dipake. Kedua, Siwon dan Yuri udah males mikirin bayar pajak tanahnya. Ketiga, mereka sudah menua dan ingin mewariskan sedikit hartanya dulu kepada anak-anak mereka, termasuk para menantu.

"Eh, Ko Suho udah sampe," kata Minho sambil jalan bareng Yoona.

"Baru banget sampe. Ayo lah cepetan. Gue ada acara golf nanti siang sama Xiumin," kata Suho kemudian mempercepat jalannya.

Minho merhatiin kakaknya ini dari ujung kepala sampai ujung kaki. "Pantesan bajunya begini! Gak marah tuh Papa liat lu pake baju golf hah?"

Suho ngangkat bahu. "Peduli amat?!"

Sementara bapak-bapak ngobrol, Irene di belakang ngobrol canteks sama Yoona. Biasalah ibu-ibu, nanya kabar, cupika cupiki, ngomongin anak, kadang ngomongin orang. HEHE.

"Lucas sama siapa sekarang?" tanya Irene ke Yoona.

"Kemarin terakhir sih bawa cewe namana Doyeon," jawab Yoona.

"Dibawa ke Surabaya?!"

"Heeh, niat banget kan?! Keknya udah mateng bentar lagi mau ngelamar tuh anak satu."

Irene ngangguk-ngangguk. "Eunwoo sih masih setia sama Soohyang, tapi belum keliatan niatannya buat ngelamar."

Yoona membuka pintu dan berjalan masuk. "Udah pacaran 10 tahun lebih belum ngelamar juga? Nunggu apalagi si Wuwu..."

"Gak tau tuh... Coba minta bujuk Lucas kali, ya. Siapa tau iri kan sepupunya nanti nikah duluan."

"Boleh-boleh aja, sih. Nanti aku coba telepon Lucas suruh ketemuan sama Wuwu."

"Makasih, ya."

"Sama-sama, Ren..."

Gak lama, mereka berempat udah ada di ruang meeting Siwon. Emang Siwon ini dari dulu hobinya meeting di rumah makanya punya ruangan kek gini. Paling males dia keluar rumah. Apalagi rumahnya mansion gini kan jauh ke kota tuh. Dari pintu rumah ke gerbang aja 8 menit naik mobil.

"Pagi, Papa..." sapa Irene sambil bungkuk ke mertuanya.

"Pagi, Pa..." sapa Yoona sambil bungkuk di sebelah Irene.

"Pagi... Udah sana duduk sebelah suami masing-masing," balas Siwon.

Irene dan Yoona nurut terus duduk di sebelah suami masing-masing. Yuri datang sama pengacara keluarga mereka, Angela Schweins. Angela membagikan surat tanah masing-masing kepada Suho, Irene, Minho, dan Yoona. Mereka berempat ngebuka surat itu dan baca isinya.

"Suho dapat 1 mansion kecil di Jakarta, Minho dapat 1 mansion kecil di Jakarta, Irene dapat rumah 2 unit di Bandung, dan Yoona dapat rumah 2 unit di Surabaya," kata Angela. Keempat orang itu cuman ngangguk-ngangguk aja, speechless lah apalagi Irene sama Yoona.

"Terserah kalian mau apain itu rumah. Pokoknya sekarang udah atas nama kalian, oke!" kata Siwon tegas yang diikuti anggukan Yuri.

"Mau dipake boleh, dikasih ke anak cucu boleh, terserah. Papa sama Mama serahin semua keputusan ke kalian," kata Yuri.

Angela ngambil cap dan pulpen. "Silahkan masing-masing tanda tangan disini dan disini."

Suho dan Irene cap dan tanda tangan duluan. Selanjutnya Minho dan Yoona. Gak lama setelah itu beberapa surat diberikan lagi ke masing-masing pemilik rumah. Sesudahnya, Angela pamit dan meninggalkan keluarga itu untuk bercengekerama melepas rindu.

"Lami gimana, Ren?" tanya Yuri. Para wanita lagi minum teh di balkon.

"Udah masuk SMP, hari ini hari pertama," jawab Irene.

"Sekolah dimana, Ren?" tanya Yoona.

"SM Junior High School, tempat abang sama kakaknya dulu," jawab Irene.

Yuri ngangguk terus gantian liat Yoona. "Lucas gimana, Na? Udah bawa berapa cewe total ke Surabaya?"

Yoona ketawa denger perkataan mertuanya. "Sejauh ini baru satu, Ma. Temen kantor, sama-sama suka naik moge."

"Buset, Doyeon naik moge?!" tanya Irene gak percaya.

"Heeh, pake CBR kemana-mana itu cewenya Lucas. Lucasnya sendiri kan sukanya pake R15. Yaudahlah, namanya juga kerja di pabrik moge," kata Yoona.

"Dasar anak muda... Tapi yasudahlah, gimana lagi kalau anaknya suka, gak bisa maksa juga kita kan..." kata Yuri yang disusul anggukan menantu-menantunya.

Mereka bertiga pun lanjut ngobrol-ngobrol lagi topik lain yang sebagian besar adalah gosip.


"Anak lu udah rencana punya anak belum?" tanya Siwon ke Suho. "Pengen cepet-cepet punya cicit lah Papa ini."

"Astaga, Pa... Sabar... Minhyun itu kan dokter, kerjaannya sibuk. Seolhyun juga lagi sibuk banyak orderan. Biarin aja dulu, baru dua tahun nikah," jawab Suho. "Zaman now mah jarang langsung punya anak, Pa."

"Terus Lucas kapan nikah?" tanya Siwon ke Minho.

Minho yang posisinya lagi mau duduk jadi miring terus jatoh. Baik Papa maupun Kokonya gak mau bantu dia bangun. Dengan muka agak kesel, Minho bangkit dan duduk di kursi dengan benar. Kaget lah dia ditanya begitu. Emang Papanya ini suka frontal kalau nanya, to the point.

"Kemarin baru bawa cewenya ke Surabaya, Doyeon namanya. Keliatannya udah ada niatan ngelamar. Biarin aja dulu," jawab Minho.

"Weh, keburu 30 tahun loh! Ketuaan nanti!" teriak Siwon. "Eunwoo juga udah pacaran 10 tahun lebih gak segera dilamar! Gimana sih anak-anak kalian ini!"

Suho dan Minho merem aja sambil tutup telinga. Paling males kalau ditanya beginian nih. ZAMAN NOW GITU LOH! Nikah umur berapa juga gak penting. Yang penting itu happy dimanapun kapanpun.

"SABAR, PA!" teriak Suho dan Minho barengan.

Siwon kaget.

Siwon diem.

Siwon nyeruput kopinya.

"Oke."

Dingin Family 2.0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang