Beside Me (2)

206 38 3
                                    

Nayeon duduk berhadapan bersama Lee jieun di restoran miliknya, menyantap makanan sembari berbincang.

"Kemana pria itu?" tanya jieun

Nayeon pun menjawab
"pria? Pria siapa yang kau maksud?"

"Kim taehyung, pria sombong yang bahkan tak mau berjabat tangan denganku. Dimana kau kenal dengannya?" tanya jieun lagi.

"dia menolongku, kemudian kami berteman." jawab nayeon dengan singkatnya.

Jieun melihat hal yang tak biasa pada nayeon, keceriaan hilang darinya.

"ada apa denganmu? Apakah terjadi sesuatu? Ceritakan padaku." lanjut jieun.

Nayeon terdiam sejenak, menatap jieun kemudian menghela nafas panjang.
"Tidak, bukan menceritakan, namun justru menanyakan hal yang mungkin kau ketahui" Batin nayeon

Flashback on

Taehyung duduk di atas tempat tidur miliknya, memikirkan sesuatu sambil memegang dwikkoji miliknya. Ia mengangkat dwikkoji tersebut, menatapnya, kemudian mengajaknya bicara.
"Sebenarnya aku masih tidak mengerti, Kenapa selama ini kau sama sekali tidak berguna? Apa wanita itu mencoba menipuku lagi? Argh! Lee Jieun sialan, aku bisa gila."

Nayeon yang tak sengaja mengintip dari celah pintu yang terbuka, merasa sedikit terkejut. Ia sangat ingin menghampiri taehyung untuk memukul dan memberinya pelajaran karena telah memaki seseorang yang sangat dikenalnya. Namun, ia mengurungkan niat tersebut setelah mendengar kelanjutan dari ocehan taehyung.
"Chinsun, Kim Yeon, dan juga Minhyun. apa sebenarnya rencana si jieun sialan itu? kenapa dia mengutukku dan mempertemukan kami semua kembali di masa ini?"

"mempertemukan kami? Chinsun?" nayeon mengingatnya, taehyung bahkan pernah salah mengenalinya sebagai chinsun karena wajah mereka yang memang sangat mirip.
"apa sebenarnya maksudnya?"

Flashback off

Nayeon hanya duduk membisu menatap jieun, bagaimana ia bisa menanyakan hal yang bahkan belum jelas ia ketahui kepastiannya. Jieun yang sedari tadi merasa tak sabar dengan diamnya nayeon, kembali bertanya.
"Kau hanya akan diam tanpa menceritakannya padaku?"

Nayeon tersadar, ia mulai gugup, bibirnya pun akhirnya mulai bergerak mengatakan sesuatu.
"Apakah kau, percaya jika ada seseorang yang mengatakan bahwa dirinya hidup selama ratusan tahun sebagai seekor kuda?"

Nayeon tertawa kecil, kemudian menyangkalnya
"Agh! Apa yang kubicarakan, itu hal yang mustahil, benar?"

Dengan tenang, jieun menjawabnya dengan tatapan penuh keseriusan.
"Tidak, hal itu ada di dunia. Mereka hidup disekelilingmu tanpa sepengetahuan mu"

Mendadak suasana seakan berubah mencekam, nayeon tertegun menatap jieun dengan perasaan takut mengingat bahwa namanya selalu keluar dari mulut taehyung yang menganggapnya sebagai seorang wanita yang telah mengutuknya sebagai seekor kuda.
"Kenapa kau berbicara seperti itu?" tanya nayeon dengan gugup.

Jieun tersenyum
"Aku membacanya dari sebuah buku. Itu sepenggal kalimat favoritku, Kenapa kau sangat ketakutan?"

Nayeon terlihat lega dan tertawa kecil, ia membuang rasa ketakutannya jauh-jauh.

"Aku sudah berburuk sangka, dia bukan lee jieun itu" batin nayeon.

.
Sementara itu di tempat lain, sepulang menemui minhyun, taehyung lagi dan lagi mendatangi rumah yeonjun. Ia masuk dan duduk tanpa permisi. Yeonjun yang sedang berada di halaman menyirami bunga pun masuk dan menegur taehyung.

"Yak! Kenapa kau kemari lagi? " sapa yeonjun, yang dibalas dengan senyuman oleh taehyung.

"kenapa bicaramu sangat tidak sopan, panggil aku hyung, mengerti?" jawab taehyung.

"Bagaimana aku bisa berbicara sopan pada seseorang yang tidak bisa bersikap sopan padaku. Apakah memasuki rumah seseorang tanpa izin termasuk sopan?"

Taehyung tertegun mendengar ucapan yeonjun, ia menghela nafas dan berdiri.
"Baiklah, maafkan aku. Aku hanya ingin beristirahat sebentar, apakah boleh?" ucap taehyung sambil tersenyum.

Yeonjun hanya diam menatap taehyung.

"Tidak boleh?, baiklah aku pergi" taehyung keluar, diikuti yeonjun di belakang.

"Aku, ingin berteman denganmu. Meskipun kau adalah manusia yang sulit berteman, setidaknya cobalah, hidup tanpa seorang teman akan membuatmu kesepian." ucap taehyung sebelum akhirnya pergi.

Yeonjun kembali masuk ke dalam rumahnya. Dan menyadari sebuah paperbag berisi kotak putih yang sepertinya milik taehyung. Ia mencoba membukanya yang ternyata berisi sepatu dengan secarik kertas di atasnya.
.
Taehyung berjalan kembali kerumah nayeon, sedangkan hari hampir terbenam. Nayeon mendadak menelfonnya dan memintanya pergi ke sebuah tempat.

Di sebuah atap perusahaan, nayeon berdiri disana menunggu taehyung. Taehyung yang datang berdiam sejenak melihat punggung nayeon sebelum akhirnya menghampirinya.
"kenapa kau meminta ku kemari?" tanya taehyung yang kini berdiri di samping nayeon.
"Bagaimana kau bisa menjadi seekor kuda, dan siapa yang mengutukmu? Aku hanya ingin tau, karena kau hidup di rumahku"

Taehyung tersenyum sinis
"ini karena kesalahanku sendiri. Itu sebabnya, wanita itu menghukumku seperti ini, hidup dalam penyesalan dan penderitaan"

Nayeon yang mendengar cerita taehyung mendadak menoleh, menatap taehyung.
"Setiap manusia memiliki penyesalan, jika tak punya kau bukan manusia"

"jadi, apa penyesalan yang membuatmu menderita sampai sekarang?" lanjut nayeon.

"membiarkan orang yang mencintaiku mati, demi diriku. Dan anehnya, wajah orang itu kini berdiri menatapku" ucap taehyung sembari menatap lembut kedua mata nayeon, Nayeon tertegun.
"Aku baru menyadari, selama ini kau selalu disampingku, bagaimanapun wujudmu. Kau, adalah reinkarnasi dari chinsun. Dan itu adalah sebuah kenyataan." lanjut taehyung, yang membuat keduanya kini saling bertatapan. Nayeon dengan tatapan ketidakpercayaan, dan taehyung dengan tatapan kerinduan. Angin yang berhembus juga bintang yang bercahaya menyaksikan kisah mereka terulang kembali.

~~~

HORSE PRINCE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang