Taehyung kembali ke apartemen nayeon, ia duduk menyender di sofa kemudian mulai bergumam.
"Apa yang sebenarnya terjadi pada minhyun?" taehyung mendadak teringat pada lee jieun, wanita yang membuatnya terjebak dalam masalah ini, dan satu-satunya orang yang pasti mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya dan juga minhyun. Ia bergegas mengambil ponsel dari saku celananya dan mulai menghubungi jieun."Dimana kau? Ada yang ingin kutanyakan tentang.. "
"Bukankah aku sudah pernah mengatakannya padamu, bahwa kau sudah sangat dekat pada batu kehidupan. Apa kau tau, selama ini dia hidup menggunakan energi kuat dari batu itu. Dan karena batu itu juga, dia mendapatkan kekuatan yang sangat besar" jieun langsung menutup telfonnya, meninggalkan jawaban sekaligus pertanyaan bagi taehyung.
"Hei jelaskan padaku! Siapa yang kau maksud. Hei! Wanita gila!" taehyung mendengus kesal.
"apa yang dia maksud minhyun? Ah benar, jelas-jelas di atap hari itu dia mengalahkanku, dia memiliki kekuatan. Apakah mungkin, batu kehidupan berada di tangannya? Wah, sekarang semuanya sangat jelas. Si brengsek itu memilikinya"
Taehyung berdiri, berniat untuk pergi menemui minhyun. Namun siapa yang menyangka, ternyata nayeon kembali ke apartemen begitu cepat."Na.. Nayeon? Kau sudah pulang?" tanya taehyung yang terlihat sedikit canggung melihat tatapan tajam tanpa senyum di wajah nayeon.
"Kau kabur dari rumah sakit, ternyata kau kembali ke rumah ini" nayeon tersenyum sinis sambil mendekati taehyung dan mendaratkan tamparannya di wajah taehyung.
Taehyung hanya diam tanpa perlawanan. Ia memahami betul apa yang dirasakan nayeon saat ini. Marah, kecewa, dan sedih.
"Dia teman kecilku. Kami tertawa, bermain, dan tumbuh bersama. Dia selalu berada di sisiku, dia pria yang sangat setia. Kau pasti tau, kau juga sangat mengenalnya, bukan?" ucap nayeon sambil tersenyum dengan mata berkaca-kaca.
Taehyung mengernyitkan dahinya.
"Darimana kau mengetahuinya, bahwa aku sangat mengenalnya?""apa kau masih mengingat ini? 'Aku menentang keputusan ini. Kalian tidak boleh menyakiti minhyun-ku. Aku sangat mengenalnya, keluarga hwang adalah orang yang jujur dan setia'"
"Kalimat itu.. Darimana kau tau kalimat ini?" tanya taehyung.
Flashback on
Pagi-pagi sekali, sang putra mahkota berjalan tergesa-gesa menuju kamar ratu. Segera setelah mendengar kabar tak mengenakkan yang mengatakan bahwa Jenderal Hwang telah melakukan pengkhianatan pada kerajaan, taehyung mendatangi ibunya untuk meminta kebenaran.
Rupanya, kabar itu bukanlah kabar burung. Seisi kerajaan hari itu menjadi kacau. Bagaimana tidak, jenderal hwang yang menjadi kepercayaan raja mendadak dikabarkan diam-diam mengkhianati kerajaan dengan memihak musuh. Ia bahkan menerima sejumlah uang sebagai bayaran karena telah membocorkan rahasia dan kelemahan istana.
Putra mahkota adalah satu-satunya orang dikerajaan yang tidak mempercayai berita itu. Ia bahkan sempat menentang dan melawan keputusan ratu.
"Ibu, apa ibu yakin jenderal hwang melakukan semua ini? Ini tidak masuk akal."
"apa yang tidak masuk akal bagimu? Saksi dan juga barang bukti, semuanya jelas membuktikan bahwa dia telah melakukan pengkhianatan. Jenderal hwang beserta keluarganya harus dipenggal"
"Tidak! Aku menentangnya, Aku menentang keputusan ini. Kalian tidak boleh menyakiti minhyun-ku. Aku sangat mengenalnya, keluarga hwang adalah orang yang jujur dan setia." Taehyung yang bersikukuh mengatakan bahwa jenderal hwang tidak bersalah rupanya membuat ratu kesal.
"Tubuh raja semakin melemah, ia bahkan tak sadarkan diri karenanya namun kau justru membela pengkhianat itu. Haruskah ibu mencabut gelarmu sebagai putra mahkota?"
Taehyung tersenyum sinis
"Lupakan soal gelar itu, jika keluarga hwang bisa hidup dengan mencabut gelarku, aku siap"Ratu memukul keras meja di hadapannya, ia benar-benar geram akan keyakinan putranya itu. Hingga sesuatu yang mampu melemahkan Taehyung terpikirkan oleh ratu.
"kau rela kehilangan gelarmu, apa kau juga rela jika kehilangan wanita bodoh itu. Siapa namanya... Chinsun? Bukankah kau menyukainya?"
Taehyung seketika terkejut, tangannya gemetar namun ia berusaha menyembunyikannya. Ia tak mampu berkutik saat nama chinsun disebut. Karena memang kenyataannya bahwa taehyung menyukai chinsun. Mau tidak mau, taehyung harus menuruti keinginan ibunya itu.
"Jangan bawa chinsun ke dalam masalah ini. Dan, biarkan minhyun hidup. Jika ibu tidak bisa mengampuni jenderal hwang, setidaknya biarkan minhyun hidup. Maka aku, akan tetap diam dan menuruti ibu"
Ratu tersenyum menandakan dirinya menang. Sementara itu, chinsun yang berdiri di depan pintu kamar ratu sambil memegang nampan berisi teh tampaknya terkejut akan apa yang di dengarnya.
Flashback off
"hari itu aku benar-benar terkejut. Aku merasa senang namun juga bersalah. Demi pelayan rendahan sepertiku, kau membuang keyakinanmu"
Taehyung masih merasa bingung, ia benar-benar tidak mengerti bagaimana nayeon bisa mengetahui dan mengingat kehidupan di masa lalunya.
"Bagaimana kau bisa mengetahui itu semua?" tanya taehyung.
Nayeon menghela nafas kemudian mengeluarkan dwikkoji milik taehyung dari dalam tasnya dan menunjukkannya pada taehyung.
"Itu... Milikku" taehyung mencoba untuk mengambilnya, namun dengan sigap nayeon menyembunyikannya.
"Akan kukembalikan, tapi sebelum itu... Ayo Perbaiki hubungan yang telah kau hancurkan"
~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
HORSE PRINCE
Random'Sebuah kebetulan yang menjadi takdir' Seekor kuda unicorn berubah menjadi pria tampan dan masuk ke dalam hidupku, mengubah seluruh takdir ku termasuk cinta.