Mixed feeling part 3

14.7K 1.2K 76
                                    

Christo menerima kotak piza dan buffalo wing yang dibawa oleh ojek online. Sambil bersiul-siul pelan, semua kotak itu diletakan di meja. Berdampingan dengan dua piring, dua mug, sepoci teh hangat. Lampu redup kekuningan menerangi ruangan. Dia sudah menyalakan lilin namun segera dimatikan lagi. Rasanya terlalu cheesy. Dia tidak yakin Kiara akan menyukai. Christo menyalakan televisi dengan mata tak lepas dari gawai. Pesan terakhir yang dikirimkan Kiara mengatakan dia sudah selesai deadline dan segera ke tempat Christo.

Salah satu hal yang tidak menyenangkan bekerja di tim marcomm, Christo tidak lagi memiliki privacy. Dia tidak bisa bebas mengundang Kiara ke kantornya. Selain akhir pekan, mereka jarang bertemu. Christo mampir di tempat kost Kiara atau mengundangnya ke pavilion seperti malam ini. Christo sudah memberi tahu gerbang kecil khusus yang langsung menuju pavilionnya.

Christo nyaris terbang ketika mendengar suara bel. Dari balik gerbang Kiara berdiri dengan bungkusan di tangan. Sungguh luar biasa penampilan casual itu sudah membuat Christo kegerahan. Kiara menggunakan blus belahan rendah dikombinasi dengan sweater tipis kerah v yang sedikit melorot. Memberikan Christo pemandangan luar biasa atas bahu Kiara, membuatnya sulit bernafas. Mata Christo beralih pada tungkai Kiara yang dibungkus ketat legging hitam. Tak tahan dia memberikan pelukan erat dan menyentuhkan bibirnya pada bibir Kiara.

"Aku bawain garlic bread," sapa Kiara tersenyum lebar.

"Udah selesai deadlinenya? Nulis apaan? "

"Please jangan tanya," ucap Kiara. Sebelum pulang dia diminta menulis lagi artikel tentang Rama dan Anya yang menyita waktu. Kapasitas otaknya hanya tersisa tinggal dua persen saja.

Christo tergelak. Dia menggiring Kiara masuk dan mendudukan di meja makan.

"Kamu santai aja sekarang. Biar aku yang siapin semuanya," ucap Christo kalem.

Kiara tersenyum tipis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kiara tersenyum tipis. Bertopang dagu menatap Christo yang sibuk memotong piza, meletakkan di piring dan menuangkan teh. Mata mereka bersirobok. Christo menyeringai lebar hingga mata kecil itu membentuk bulan sabit. Sungguh seksi sekaligus menggemaskan. Dada Kiara mendadak terasa sesak. Terselip perasaan sedih. Teringat akan artikel Anya yang baru ditulis. Dalam wawancara lewat telepon  Anya bilang hatinya masih terbuka untuk siapa saja. Dirinya dan Rama hanya sebatas teman jalan.

Christo mengambil posisi di samping Kiara. Duduk di kursi dengan kaki bersila. Melihat itu Kiara meletakan kakinya di atas pangkuan Christo. Kiara berusaha bertanya soal kerjaan Christo, sengaja agar pria itu tidak bertanya soal kerjaan.

"Sekarang Dominic enggak bisa menolak lagi selebgram sejak IG Live usulan Sofyan dan aku sukses," ucap Christo.

"Ya jamannya udah beda. Suka enggak suka, kalau mau endorsement enggak hanya seleb tapi juga selebgram. Sekarang malah ada yang baru. Seleb Tiktok!"

"Masud kamu Tik Tok yang banyak joget-jogetnya?"

"Enggak hanya joget. Pokoknya apps itu bisa bikin video klip, lipsync atau nge-dangce. Nih aku tunjukin," Kiara menunjukan beberapa Tik Tok viral.

OSAKA  BREAK (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang