16

5.5K 445 36
                                    

"Mah speaker punya kakak dimana ya? kemarin nancy taruh di atas meja tamu doang"

Rutinitas pagi dimulai, Ella yang masih sibuk membuat sarapan untuk keluarganya terpaksa menghentikan aktivitasnya, si sulung itu punya penyakit tapi hanya kambuh di pagi hari

Amnesia sesaat

"Morning mamah Jeno yang cantiknya bikin sesak nafas"

"Siapa yang sesak nafas jen"

"Dompet Jeno mah yg sesak"

"Iya ntar mamah tambahin uang jajannya, sana bantuin kakak ambil speakernya di deket tv"

"Lah kan kemaren dia sendiri yang naruh mah, makin parah otak tuh anak"

"Ada yang nyangkut kali ya otak anak mama di adonan pempek yg mamah bikin jen"




Hari berganti hari

Bulan berganti bulan

ntah ini sudah masuk bulan ke berapa, rutinitas di setiap harinya tetap sama. Dilihatnya nancy maupun jeno bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa, malah keduanya semakin rajin tidak ada penurunan dari kualitas belajarnya, semua berjalan seperti biasa.

yang tidak biasa hanya dirinya

paginya pun begitu hampa, jangan ditanya bagaimana malamnya

luar bisa hampa

ntah sudah berapa kali lagu Ari Lasso menemaninya, masih dengan judul yang sama






"Makanan nya udah siap, sini-sini cobain resep baru buatan mamah" tidak henti-hentinya senyuman itu mengukir cantik di bibirnya

baginya harinya akan sempurna jika diawali dengan memasakkan sarapan untuk keluarga kecilnya

dan biasanya doyoung lah yang ikut membantu menyiapkan piring dan yang lainnya di meja makan.

"Mah nancy berangkat duluan ya, ntar sarapannya di sekolah aja, dah mamah papah"

jika nancy atau Jeno tidak menyentuh sarapan buatannya, doyoung lah yang akan menyelesaikan permasalahan kecil seperti ini.

belum ada dua langkah gadis itu keluar, sang ayah sudah mulai berdehem cukup keras, jika peringatan pertama masih belum diindahkan

maka tuan Denandra itu mulai menaikan kedua lengan kemejanya sambil menatap tajam anak gadisnya

nah jika sudah begini, anak itu mau tidak mau harus melakukan ritual pagi keluarga.

"Ingat pesan papah nan?"

"Iy..ya pah"

"Apa hm..?

"Kita harus bersyukur, walau hanya sarapan bareng, karena kita termasuk beruntung masih bisa sarapan pagi, itu kan pah?"

Doyoung pun mengangguk sekali dan mengarahkan kepalanya ke arah meja makan, memberi isyarat kepada putri semata wayangnya itu untuk duduk

"Selain kita harus bersyukur karena masih bisa sarapan pagi, kita juga harus bersyukur karena keluarga kita masih lengkap, quality time yang seperti ini walau hanya sarapan bareng belum tentu keluarga lain melakukan hal yang sama... You got it right my princess?" Sambil mengedipkan satu matanya

Nancy hanya bisa menghembuskan nafas lega karena ia pikir ia akan dimarahi pagi ini. Tapi walaupun itu terjadi, doyoung pun hanya akan mengeluarkan suara lembut yang terdengar tegas.

Husband or Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang