Setelah perundingan yang panjang, keduanya memutuskan untuk berpisah
Doyoung mengajak Ella ke belakang rumah milik orang tuanya, disana terdapat taman tempat doyoung dan Ella kecil bermain dan tertawa lepas seakan tidak ada badai yang akan menghalangi keduanya di masa depan.
"Waktu berjalan begitu cepat tetapi begitu banyak makna yang bisa diambil, kita tumbuh dewasa bersama hanya saja kamu berubah menjadi ombak yang siap menerkamku dan aku karang yang siap diterjang kapanpun dan terus menjadi semakin kuat"
"Maaf la"
"Kamu seorang pecundang dan aku bukan orang yang tepat buat pengecut seperti kamu"
Hening
Hanya ada suara retakan dari hati doyoung yang begitu menyesakkan, semua yang diucapkan Ella begitu menusuknya
"Anak-anak, Aku mohon jangan larang aku ketemu mereka la"
"Aku gak pernah ngelarang mereka tapi aku gak bisa jamin kalau mereka masih mau ketemu sama kamu"
Doyoung menggigit bibirnya sekali, dan kembali memikirkan sesuatu
"Apa benar-benar udah berakhir la?"
Kembali ditatapnya wajah cantik istrinya itu, ditatapnya lamat-lamat, tampaknya ia sudah merelakan semuanya, tidak ada raut kesedihan hanya wajah tanpa ekspresi yang ia tunjukkan
"Kenapa? masih belum kerasa nyatanya?"
Plakk
Satu tamparan keras mendarat di pipi doyoung, ia hanya bisa diam, ia tau harusnya ia mendapat lebih dari ini.
"Masih belum kerasa?"
Lagi doyoung hanya bisa diam, matanya berkaca-kaca karena ini pertama kalinya tangan lembut istrinya menamparnya
Doyoung masih sangat menyesal, telah melukai perasaan Ella, istrinya yang lembut itu yang selalu menghormatinya, menjaga tutur katanya, berusaha menjadi istri yang baik bagi ia dan keluarga.
Lagi
Doyoung masih tetap menutup hati lagi dengan cepat seolah semua pengorbanan Ella tidak ada artinya.
"Bukan aku yang menyerah, tapi kamu yang menyerah untuk aku dan keluarga kita
kamu paling tau aku mas, pengkhianat gak akan pernah aku izinkan untuk masuk lagi kedalam hidupku,
Aku pernah berjuang untuk memperbaiki hubungan kita, tapi kamu terus menghancurkan
Apa gunanya aku maju selangkah tapi kamu mundur seribu langkah
Aku hanya ingin berjuang untuk orang yang juga memperjuangkan ku"
"Sorry for everything la"
Menatap tajam wajah lelaki yang telah menemaninya selama lebih dari 30 tahun
Joy benar bukan tugasnya untuk merubah segala apek yang ada dalam diri doyoung, ia hanya ditakdirkan untuk menemani lelaki itu, mendukungnya dan berjuang semampunya,
Sisanya ia serahkan pada doyoung, akankan perjuangan itu ia hargai atau malah sebaliknya?
Berakhir sia-sia seperti saat ini
Ia menyerah karena memang doyoung tidak lagi tersentuh olehnya, pernah ia mencoba untuk mengulurkan tangan tetapi lelaki itu memilih untuk melepasnya
Dia Ellenara
Sekali dilepas
Takkan lagi ia genggam untuk selamanya
"Ada sesuatu yang ingin kamu lakukan?aku bakal bantu mewujudkan la"
KAMU SEDANG MEMBACA
Husband or Sugar Daddy
Fanfic"mas pilih deh mau tetap jadi suami ku atau jadi Sugar Daddy untuk jalang itu"