12

13 1 0
                                    

Malam ini hujan tengah turun dengan derasnya, membuat siapapun akan merasa kedinginan dibuatnya. Tapi tidak dengan seorang pria yang kini tengah berdiri di tengah lapang basket di halaman belakang rumahnya.

Dialah elang devkar, dengan senyum merekah di bibirnya dia terlihat senang bukan main saat hujan turun menerpa tubuh atletis nya, tak mempedulikan ucapan bundanya yang sedari tadi menyuruhnya untuk berteduh.

"Bandelll banget si kamu hah!" Ucap bunda Rinni geram.

Saat di rasakan telinganya panas,elang langsung membalikkan badannya dan terlihatlah wajah Bundanya yang sangat merah padam. Dengan tangan kiri memegang payung, dan tangan kanan yang menjewer telinganya.

"Aww aww iyaa bunda elang udahan ujan²annya, lepas dulu ini sakit bunda" ucap elang.

Setelah dirasa jewerannya terlepas dengan segera elang berlari menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

"Ehhh anak nakal maen lari aja kamu ya!, Baju kamu basah semua itu aduhhh gimana si" teriak bunda Rinni yang tidak terdengar oleh elang dikarenakan hujan yang mengguyur semakin besar.

Setelah selesai membersihkan diri,elang memutuskan menuju kamarnya untuk mengganti pakaiannya menjadi kaos dan bokser kesukaannya.

Setelahnya ia memutuskan untuk membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur berwarna serba hitam tersebut dan memejamkan mata hingga terlelap di alam bawah sadar.

"Lalang" ucap seorang gadis kecil berambut cokelat sebuah dengan lesung yang terlihat di pipi chubby gadis tersebut. Gadis itu tengah berdiri menghadap ke arah danau dengan 3 ekor anggsa tengah berenang di tengah danau tersebut.

Karna merasa terpanggil dia pun menengok ke arah gadis kecil tersebut.

"Iya?" Jawabanya dan masih memperhatikan gerak-gerik gadis cantik di sebelahnya.

"Lalang suka ga sama fisya? Kita kan udah temenan dari paud masa lalang ngga suka sih sama fisya?" Ucap gadis kecil tersebut dan menatap wajah seseorang di samping nya dengan tersenyum polos.

"Fisya kok ngomong gitu, kita kan masih kecil. Kalo masih kecil ga boleh pacaran tau" jawab anak laki-laki tersebut membuat raut wajah gadis polos di sampingnya menjadi cemberut".

"Tapi fisya suka sama lalang" ucap gadis itu sambil menunduk wajahnya.

"Fisya dengerin lalang ya, fisya boleh suka sama lalang tapi bukan sekarang" ucap laki-laki tersebut dan langsung membuat gadis kecil yang tadinya menunduk kini mendongakkan wajahnya kembali.

"Kapan lalang? Kapaaannn?" Tanya gadis tersebut dengan antusias nya.

"Nanti kalo lalang sama fisya udah besar,baru deh kita boleh suka-suka an" jawab anak laki-laki tersebut.

"Yaudah deh iyaaa, gimana kata lalang ajaaa" ucap gadis tersebut dengan senyum yang mengembang.

Tidak terasa waktu telah menunjukkan sore hari, dua orang anak kecil tersebut memutuskan untuk pulang karena sudah di jemput oleh orang tuanya masing-masing.

Keesokan harinya, Gadis polos dan menggemaskan tersebut terbangun dari tidurnya karena jam weker nya yang terus berbunyi yang menandakan waktunya bangun tidur dan bersiap untuk bersekolah.

"Hai fisya" sapa seorang anak lelaki dengan tersenyum manis saat melihat gadis kecil yang di tunggunya terlihat tengah menuruni anak tangga.

"Hai lalang, tumben lalang ada di sini, lalang mau berangkat bareng sama fisya?" Tanya gadis tersebut.

"Eh sayang udah bangun ,yu sarapan dulu, lalang udah nungguin kamu dari tadi loh" ucap seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik.

"Iya ma ini aku mau sarapan ko" jawab gadis tersebut dengan senyum yang mengembang dan menampakan lesung nya.

"Mama tinggal dulu ke kamar ya sayang, makan yang banyak tuh nasi goreng nya yaa fisya, lalang juga makan yang banyak ya, mama tinggal dulu." Ucap wanita paruh baya tersebut lalu meninggalkan tempat makan.

"Fisyaa, lalang mau pergi ke Malaysia, lalang mau lanjutin sekolah di sana, mamah lalang juga pindah sama papa ke sana" ucapannya sukses membuat gadis kecil tersebut menghentikan kegiatan mengunyahnya.

"Lalang ko jahat si mau ninggalin fisya hikss, katanya hikss mauu hikss suka sukaan sama fisya kalo nanti udah besar hikss tapi fisya nya malah di tinggalin hikss lalang jahat, lalang jahatttt hikss fisya ga suka lagi sama lalang hikss fisya benciii hiksss fisya ga mau ketemu lalang lagii hikss sana lalang pergi aja ke Malaysia, lalang pasti mau ketemu sama Ulin Ipin tapi ngga mau ngajak fisya kan hiksss dasar jahattt, fisyaaa ga sukaaa, fisyaa benciiii huaaaaaaaaa" tanpa anak laki-laki itu duga, anak perempuan tersebut menangis histeris hanya karena kabar yang dia berikan padahan Belum sempat dia teruskan sampai akhir.

"Fisyaaaaa" teriak elang dengan membuka kedua matanya. Setelah mengatur nafasnya elang mulai tersadar.

"Mimpi lagi..." Ucapnya dengan mengacak rambut frustasi lalu berjalan keluar untuk mengambil air minum di dapur.

Setelah meneguk habis air yang dia tuangkan dalam gelas tadi, kini ia tuangkan kembali air ke dalam gelas yang sama. Lamunannya masih tetap pada mimpinya beberapa hari ini, sering kali mimpi itu terulang hingga elang merasa ini semua pertanda bahwa dia tidak boleh meninggalkan gadis kesayangannya tersebut. Saking sibuknya melamun hingga ia tak sadar sedari tadi tengah di perhatikan oleh bundanya yang berada di meja makan tengah mengupas buah apel.

"Anak Lanang lagi mikirin apaan? Mimpi buruk hmm? Makanya sebelum tidur tu cuci muka cuci tangan cuci kaki terus baca doa" omel bunda pada anak bungsunya.

"Ngga bun, Lang cuma lagi ngelamunin gimana kalo Lang nikah muda aja kan ser..." Belum sempat melanjutkan ucapannya langsung di potong oleh bundanya yang kini tengah meliriknya sini dan mengarahkan pisau pada lehernya seperti mengisyaratkan ingin menggorok anak bungsunya tersebut.

"Enak ajaa nikah muda ,kamu pikir enak nikah muda hah?! Masih sekolah udah mikirin nikah kamu! Sekolah dulu yang bener gapai cita-cita kamu terus baru ngomongin soal nikah" ucap bunda menggebu-gebu karna tak habis pikir dengan ucapan anak bungsunya yang minta nikah muda,haduh ada-ada saja, batinnya.

"Bwahahhahahahahah, Bun Lang juga tau kali soal itu mah, Lang bercanda doang bun" ucap elang tanpa merasa bersalah yang membuat bundanya menatapnya dengan sinis lalu berjalan menuju ruang keluarga.

"Awas aja kalo kamu ngomong mau nikah muda lagi,bunda gorok beneran. Camkan itu anak nakaaall." Teriak bundanya hingga membuat elang tertawa terpingkal-pingkal.

Setelah dirasa puas tertawa, elang pun kembali memikirkan mimpinya beberapa menit yang lalu. Setelah dirasa kantuk mulai menyerang nya kembali, elang memutuskan untuk pergi ke kamarnya dengan membawa segelas air putih untuk berjaga-jaga bila dia tiba-tiba terbangun karena haus .

Setelah sampai elang menaruh air putih nya di dekat nakas lalu membaringkan tubuhnya dan seketika ingat kembali akan mimpinya beberapa hari ini.

"Fisyaaa tenang aja, lalang bakal nepatin janji lalang ko buat suka-sukaan sama fisya. Kita kan sekarang udah besar jadi boleh kok kalo mau suka-sukaan." Gumam elang dalam hati, lalu mesam mesem sendiri sebelum akhirnya terlelap.







Ohh wowww.

Hayyy guyss how are you today? Fine kan?

Dah lama ga upp nihh wkwk.

Jangan lupa budayakan vote dan komen sebanyak mungkin yaaaaa, share plus follow juga jangan lupa.

Ohyaaa follow juga ig aku @hey_iamcute yaa(◕ᴗ◕✿)

Next.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DRAMAA!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang