NADA{11}

20 4 0
                                    

Selamat Membaca !! <3

"Gimana semua udah beres?"

"Udah Ar tenang aja, besok kita tinggal pindah doang."

Marko pun mengangguk mengerti. Akhirnya diri nya bisa secepat nya pindah ke sekolah Nada.
Marko mengecek hp nya, pagi ini belum ada notifikasi dari Nada. Marko hanya bisa menghela nafas.

'kangen banget gue Nda.'

Di lain tempat, Nada sekarang hanya melamun di kantin. Sedaritadi Nada tidak bernafsu untuk makan.

"Nda dimakan dong baso nya."

"Ra buat lo aja nih, gue nggak nafsu."

Sebelum Tara menjawab, makanan nya sudah diambil oleh Ardra. Nada pun mendengus kecil.

"Hai."sapa Ardra

"Lo-lo ngapain Dra."

"Gue makan disini bareng kalian boleh ya."

"BOLEH." Cici dan Tara menjawab dengan kompak.

"Sama temen lo boleh ga tuh."

Tara pun mencolek lengan Nada, dan memohon agar Ardra boleh duduk bersama nya. "Hmm."

"Aaaa sayang Nda."

Nada pun kembali fokus terhadap hp nya. Dia baru ingat kalau hari ini diri nya belum memberi pesan kepada Marko. Dengan segera Nada mengirim pesan kepada Marko.

marko gue:p

ko serius cuma di read doang?

Nda kangen banget, kamu?

Tanpa sadar air mata Nada kembali terjatuh. Ardra pun yang menyadari itu langsung menarik tangan Nada untuk ikut dengan nya.

"Loh kalian mau kemana." Teriak Cici.

"Ada perlu bentar sama Nada."

Tara dan Cici berpandangan dan tersenyum bersama.

"Lo pasti pikiran nya sama kaya gue kan Ci."

Cici pun mengangguk. "Bener kata lo, kayanya Ardra kepincut sama temen kita."

"Ya semoga aja dengan gini Nada bisa lupain Marko."

Cici hanya mengangguk menyetujui ucapan Tara.

Sekarang Nada dan Ardra berada di taman belakang sekolah. Dengan kesal Nada menarik tangan nya dari gengaman Ardra.

"Apa-apaan si lo, sakit tau."

"Gue udah bilang jangan nangis lagi." ujar Ardra langsung ke poin.

Nada pun menghampiri Ardra dan duduk disamping nya. "Gu-gue nggak nangis."

"Ckk, nggak usah ngelak deh. Tadi gue liat lo nangis."

Kenapa?kenapa lagi-lagi harus cowo ini yang mengetahui nya sedang menangis.

"Cerita."

Nada yang tak mengerti maksudnya pun bertanya kembali "Cerita apa."

"Cerita kenapa lo nangis."

Dengan cepat Nada menggeleng "Nggak usah kepo."

"Cerita Nad, gue siap denger nya."

Sebenarnya Nada ingin bercerita tetapi diri nya masih ragu untuk menceritakan nya.

"Gue.nggak.apa-apa."dengan tegas Nada menekankan kalimat dan segera bergegas pergi.

Ardra mencekal tangan nya "Gue mau denger semua curhatan lo Nad."

"Jujur gue nggak bisa liat lo kayak gini."

Nada berbalik ke arah Ardra dan menatap sinis kearah nya. "Gue ingetin ke lo, lo bukan siapa-siapa gue dan lo cuma orang asing buat gue."

Dengan cepat Nada bergegas pergi. Dia menyesali ucapan nya terhadap Ardra. Diri nya tidak bisa membohongi kalau Ardra sangat baik kepada nya. Dia menggeleng cepat, dirinya masih mempunyai Marko.

Ardra pun hanya tersenyum getir di tempat nya. Ya mulai sekarang diri nya harus tau diri, karena diri nya hanya orang baru. Ya HANYA ORANG ASING.

##

Tolong tinggalin jejak kalian yang udah baca ya:3

NADATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang