NADA{13}

34 5 0
                                    

Selamat Membaca !! <3


"Lepasin tangan lo."

Langkah mereka berdua pun berhenti ketika mendengar suara dari orang lain selain mereka. Nada pun terkejut melihat cowo nya ada disini.

"Siapa lo, nyuruh gue buat lepas tangan ni cewe."

Nada berharap bahwa Marko tidak memberitahu hubungan diantara kedua nya. Dengan cepat Nada melepas tangan Ardra. "Ngapain si dengerin dia Dra, udah ayo kita ke kantor.

Marko pun melihat ke arah nya tak percaya jika  gadis nya akan berbicara seperti itu.
"Nda."

"KALIAN BERDUA KENAPA MALAH MENGOBROL DISINI! SUDAH SAYA BILANG TUNGGU DI RUANGAN SAYA."

Bu Ati pun menghampiri mereka bertiga. "Kamu lagi murid baru tapi udah keluyuran aja. Pelajaran siapa kamu." tanya nya kepada Marko.

Cowo itu menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal dan tersenyum lebar. Ah Nada rindu senyum itu.

"Saya gatau bu, saya lupa nama guru nya siapa. Saya pergi dulu bu." ucap Marko dan pergi melintas dari hadapan nya.

Sebelum benar-benar pergi, Marko berbisik di telinga nya. "pulang sekolah aku tunggu di parkiran."

"AYO KALIAN BERDUA IKUT IBU, KO MALAH BENGONG!"

"Aduh bu jangan teriak-teriak aja dong, kuping saya sakit."

Bu Ati melotot tajam ke arah nya.

"Sutt diem deh lo jangan bikin masalah mulu."

"Damai bu hehe."

Guru itu pun menggeleng sabar terhadap anak murid nya yang satu ini dan berjalan terlebih dahulu meninggalkan mereka berdua.

~•~

Sekarang Ardra dan Nada sedang menjalankan hukuman. Hukuman nya itu membersihkan toilet perempuan. Sedaritadi kerjaan mereka tidak jauh dengan adu mulut. Terutama si Ardra yang sedaritadi mengomel ini itu.

"Gila kenapa toilet perempuan jorok amat dah."

Lihat bukan?.

Memang si, Nada pun tidak habis pikir kenapa  perempuan jorok sekali. Sungguh benar ini jorok sekali, ada pembalut yang berserakan kemana mana, ada cd. Sudah lah jangan dibahas, sungguh jiji.

"Lo kenapa bacot banget si Dra, kalo lo bacot mulu yang ada ni kerjaan nggak kelar-kelar."

Lelaki itu pun hanya cemberut ke arah nya. "Lo baik banget deh Nad."

Nada memicing heran, pasti ada apa-apa nya ni.

"Mau apa lo."

Ardra menyengir lebar "Gantiin gue dong, nanti gue telaktir apapun yang lo mau deh." Ardra berjalan mendekat ke arah Nada "Sungguh gue udah nggak kuat Nad."

Nada tercengang mendernya "Gila kali ya lo, lo yang laki aja nggak kuat apa lagi gue."

"Nad." cowo itu merengek seperti bocah yang minta dibelikan es krim.

Pletakk!

Nada memukul kepala nya menggunakan pel an yang sedang di pegang nya.

"Aduh sakit sayang."

Bukan nya berhenti diri nya pun terus memukul Ardra. "Aww aww iya ampun Nad."

Nada pun menghentikan nya. "Yang bener dong ayo ngerjain nya, gue udah cape banget."

"Emang lo doang!!"

"Yauda oke mangkannya lo jangan bacot mulu." diri nya sudah sangat lelah, cape hati, cape badan hayati tuh bang.

NADATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang