NADA{18}

24 2 0
                                    

Selamat Membaca !! <3

Setelah lelaki itu menginjakkan kakinya keluar, diri nya segera menghampiri Nada dan mamah nya.

Dari luar Ardra melihat betapa perhatian nya perempuan itu kepada mamah nya, padahal dia baru saja mengenal nya. Tapi sayang, milik orang lain.

( sad boy banget ya Ardra )

" Tante tunggu dulu ya Nada ambilin air dulu buat tante." diri nya segera bangkit dari kasur, tetapi tangan nya dicekal, "Makasih ya Nada, tante seneng ada kamu disini."

Nada mengulum senyum manis nya, "Sesama manusia kan emang harus saling tolong menolong tan."

" Ardra ko nggak ngenalin ke tante ya ada orang sebaik dan secantik kamu," usap nya sembari mengelus rambut Nada.

Aku tersenyum malu mendengar nya, "Nada kebawah dulu ya tan," Sinta, mamah nya Ardra mengangguk.

" Yaampun Ardra." diri nya terperanjat, pasal nya lelaki itu sedang berdiri di luar kamar, " ngangetin aja lo, untung gue nggak jantungan."

Ardra menarik pergelangan tangan Nada. Diri nya hanya bisa mengikuti saja, karena percuma jika diri nya memberontak.

"Makasih Nad,". lelaki di hadapan nya tersenyum manis. Jika boleh diakui senyuman nya sangat amat manis. Nada langsung menepis pemikirin nya ini.

"Santai aja kali kaya sama siapa aja lo," ucap ku sambil terkekeh.

"Kenapa bisa lo ada disini,"

"Gue tau lo lagi nggak baik baik aja tadi, mangkannya gue langsung nyusulin lo. Ternyata bener kan?."

Lagi lagi Ardra tersenyum mendengar nya, " Sekali lagi thank you ya, kalo nggak ada lo gue gatau gimana keadaan nyokap gue,"

"Iya cowo boker, udah ah gue mau kasih minum ke mamah lo dulu," kaki nya berhenti sebelum beranjak jauh, "Kalo ada apa apa, gue siap dengerin Dra. Masalah kalo diselesaian bareng bareng bakal jadi ringan, lo tau pepatah kaya gitu kan,"

Ardra mengacak rambut Nada gemas, "Ayo ah keatas kasian nyokap gue," Nada memberengut sebal, "Dra ish rambut gue,".

"Jelek mah jelek aja kali,"

" Sekali rese tetep rese ya lo,". teriak Nada, Ardra pun segera lari menghindari pukulan Nada.

Setelah acara kejar kejaran mereka berdua langsung menuju kamar Sinta, Nada segera memberi minuman yang di pegang nya, " Diminum dulu tan."

Sinta tersenyum kepada nya, tiba tiba Sinta memeluk tubuh Nada, " Tante berasa punya anak perempuan Da,". ucap nya, " Tante boleh anggep kamu sebagai anak tante?,"

Tanpa pikir panjang Nada tersenyum, " Boleh Mah," Sinta dan Nada berpandangan lalu tertawa bersama.

"Gitu ya anak nya sendiri di cuekin,"

"Kamu kenapa nggak pernah ngenalin bidadari secantik ini ke mamah," Sinta berpura pura marah kepada anak nya.

"Yang penting sekarang udah kenal kan Mah," ucap Ardra, " Sini bang duduk,".

Ardra menggeleng, "Udah ngobrol nya dilanjut besok besok aja mah, sekarang udah malem Nada harus pulang,".

Nada yang mendengar nya memberengut sebal, "Mah kan Nada masih mau disini," Sinta mengelus rambut Nada dengan penuh kasih sayang, " bener kata abang kamu harus pulang, besok kamu bisa kesini lagi. Pintu rumah mamah selalu terbuka buat kamu,".

NADATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang