Awalnya

105 2 0
                                    

7 Tahun yang lalu...

"Diduttt!!! Diduttt!!! Maen yukkk!!!" Teriak seorang anak lelaki sekitar umur 10 tahun

"Ihh si didut teh kemana sih"

"Diduttt hayu maen!!!" Dia teriak sekali lagi. Lalu seorang anak perempuan sekitar umur 10 tahun dari gerbang rumahnya

"Apa sih Ntang ganggu aja" Anak perempuan itu menatapnya dengan tajam

"Didut mah gitu" Anak lelaki itu sambil cemberut

"Yaudah ada apa" Balas anak perempuan dengan tatapan malasnya

"Didut ayoo maen,sesepedahan hayu cuaca nya ngajak maen nih nanti aku beliin tea jus apel deh yang dua ribu" Anak lelaki itu memohon

"Bener nih? Janji ya Ntang?" Ujar anak perempuan itu dengan semangat. Yaa tea jus apel adalah minuman kesukaan anak perempuan itu sejak pertama kali meminumnya

"Janji dindutQ"

"Yesss! Tapi Ntang sepeda aku rusak ban nya kempes gimana dong?" Keluh anak perempuan itu

"Kan sepeda aku ada dindut kita boncengan aja,biar lebih romantis" Anak lelaki itu sambil menurun naikan alis nya

"Apa sih masih kecil Tao,belajar dari mana romantis romantis gitu"

Mereka lalu bermain sepeda mengelilingi komplek dosen sekitarnya, karena memang ini daerah yang sering mereka kunjungi

"Didut" Panggil anak lelaki itu

"Apa"

"Kita beli tea jus ayok, aku kan udah janji" Ajak anak lelaki itu

"Ayokk,kewarung biasa ya" Anak lelaki itu pun mulai menjalankan sepeda ke warung yang biasa dikunjungi

"Yahh warungnya tutup Ntang" Keluh anak perempuan itu

"Yahh gimana dong"

"Ahaaa!aku punya ide Ntang" Anak perempuan itu mengacungkan jari telunjuknya

"Apa tuh apa didut"

"Gimana kalo kita ke komplek sebelah aja, disitu kan ada warung tuh" Ajak anak perempuan itu

"Tapi jauh kan didut" Ujar anak lelaki itu dengan ragu

"Iya sih,tapi lagian ini masih cerah jadi kan kita inget jalan" Mencoba menyakinkan anak lelaki itu

"Yaudah lah ayo" Mereka berdua pun berangkat menuju komplek sebelah sambil mencari warung yang ada di daerah situ

🐣🐣🐣

Setelah selesai membeli tea jus yang di janjikan ntang, tiba tiba langit pun menjadi mendung

"Didut didut ini gimana gelap nih mendung mau hujan" Anak lelaki itu kebingungan sambil mondar mandir di pos yang mereka duduki

"Ga usah takut ntang kita abisin dulu aja tea jus nya" Ujar anak perempuan itu santai mereka pun menghabiskan teajus nya tetapi sayangnya hujan pun lebih mendahului mereka yang ingin pulang

"Didut ini gimana jadi hujan aku takuttt diduttt" Ujar anak lelaki itu dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Iya lelaki ini takut akan suara petir karena dia trauma akan kejadian yang pernah ia alami saat berumur 5 tahun

"Ga usah takut ntang ada aku" Tapi sayangnya hujan pun semakin deras dan langit pun semakin gelap.Hingga ada wanita yang menghampiri kedua anak itu

"Adek kenapa kok disini cuman berdua,orang tua kalian dimana?" Tanya seorang wanita itu sambil mengelus kepala kedua anak itu

"Kita berdua habis beli minum Bu,tapi karena kita pertama kali kesini dan langit sudah gelap jadi kita gatau jalan Bu" Ujar anak perempuan itu dengan singkat. Sedangkan anak lelaki itu dia hanya diam saja

"Yaudah nak ikut ibu yuk ke suatu tempat nanti kalian bisa dapet temen banyak disana" Ajak wanita itu

"Ibu ga akan nyulik kita kan Bu"

"Engga nak"

Bagaimana nasib mereka berdua selanjutnya? Baca terus yaaa jangan lupa di vote huhuuu<3

DITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang