Setelah Libur akhir semester berakhir pagi ini Aya kembali masuk sekolah ia berangkat sekolah dengan riang gembira wajahnya terpancar aura yang berseri-seri dan yang paling penting adalah kali ini dia tidak terlambat lagi kesekolah hehe, maklum saja selama ini dia memiliki catatan rekor siswi yang melakukan keterlambatan terbanyak nomor satu di sekolah ini.
"Buset dah, kenapa banyak orang banget di depan papan pengumuman?" batin Aya, tak mau diterjang ke-kepoan yang sangat dalam akhirnya kakinya memutuskan untuk melangkah menuju papan tulis itu.
karena terlalu banyak orang yang sedang melihat di papan tersebut Aya tidak dapat melihat papan itu dengan sempurna dan sebaiknya ia kembali saja ke belakang dan bertanya kepada salah satu siswi di dekatnya dari pada harus desak-desakan bersama siswa-siswi lainya takutnya ia bisa gepeng, badan dia kan kecil dan pendek jadi dia sadar diri untuk tidak memaksakan masuk ke kerumunan orang tersebut.
"Eh di papan itu ada apa ya? kok rame banget, kamu tau ada apa?" tanya Aya kepada siswi yang berada di sebelah badannya.
"Itu pengumuman pembagian kelas baru,sejak Kepala Sekolah kita berganti ada beberapa peraturan yang berubah salah satunya ya ini pembagian kelas baru" jawab siswi itu yang entah namanya siapa, kalau dari yang Aya lihat pasti siswi ini tergolong siswi yang pintar di kelasnya terlihat dari gaya bicaranya barusan.
Maklum saja Aya tidak kenal semua siswi yang berada di sini karena selain siswi di sekolah ini yang memang berjumlah banyak dan hal yang paling utama adalah ingatan Aya yang sangat-sangat payah Aya yang mendengar itu hanya menganggukan kepalanya dan mengucapkan terimakasih kepada siswi tersebut.
Setelah ia melihat kerumunan itu mulai menyusut Aya mendekatkan dirinya untuk melihat pengumuman yang tertempel cantik di papan tersebut,
ia melihat kelas yang kadarnya paling bawah atau bisa di bilang kelas belakang. Aya termasuk murid yang sangat tidak disiplin waktu dan juga tidak terlalu pintar di dalam kelas jadi dia sangat optimis apa bila dia akan masuk kelas belakang tersebut.
"Loh kok nama gua kagak ada sih, padahal ini kan kelas paling terakhir" Aya tetap mencari namanya di kelas yang satu tingkat lebih atas dari kelas yang paling terakhir itu, "Kok nama gua masih belum ada sih" Frustasi Aya mencari namanya di kelas yang ia yakini namanya pasti ada, namun yang ia dapatkan adalah nol besar.
Kini ia sudah berdiri di depan lembar paling akhir atau bisa dibilang kelas dengan nama-nama otak yang diatas rata-rata. kalau namanya tidak ada juga ia berencana akan demo di ruang TU karena namanya di hilangkan di sekolah ini enak aja kemarin Aya udah bayar uang SPP deh perasaan.
"Lah nama gua kok disini sih" Aya membuka lebar mulutnya tak percaya, padahal dia bukan anak yang bisa dikatakan jenius nilai matematikanya saja jeblok dan paling banter nilai terbagus yang selama ini ia dapatkan adalah 60 catat enam puluh, itu pun di setiap ujian saja nilainya 60 keseharian cuman dapat 20.
pertanyaannya kenapa ia bisa naik kelas? karena hanya nilai Matematinya yang jeblok, dan selama ini ia mendapatkan nilai kasihan dari guru matematikanya.
"Kok bisa sih, atau jangan-jangan ketuker ya nama gua dengan yang lain?"gak bisa di biarin nih. kakinya melangkah menuju ruang TU untuk menanyakan kepastian namanya yang terdampar jauh di kelas terbaik itu
"Permisi Bu, selamat Pagi." Aya menyapa pada salah satu guru yang sekarang berada di ruangan ini
"Iya Pagi nak, ada yang bisa Ibu bantu?" jawab Ibu yang saat ini ada di hadapan Aya.
"Bu saya mau bertanya tentang nama-nama yang tertempel di papan pengumuman, apakah ada kesalahan atau kekeliruan ya Bu? soalnya nama saya tertulis dikelas IPA 1" Aya langsung bertanya tentang maksud dan tujuannya ke Ibu yang bername tag Rani Wahyuni tersebut.
"oh nggak ada kesalahan nak, kalaupun ada pasti kami akan langsung mengganti pengumuman tersebut" jawaban dari Bu Rani membuat Aya sekali lagi membuka mulutnya tak percaya "Ibu yakin Bu? saya masuk kelas IPA 1?" tanyanya memastikan sekali lagi.
"Iya benar kamu masuk kelas tersebut, kamu disana harus semangat ya di kelas itu dan juga perbaiki kemampuan belajar kamu biar nggak kalah dengan teman sekelas kamu nantinya. Ya sudah sana kamu masuk kelas, 5 menit lagi akan dilakukan belajar mengajar" Kata-kata dari Bu Rani sangatlah horor, Aya bergidik ngeri apa jadinya nasib kedepan satu kelas dengan anak-anak yang pintar tersebut Aya tidak bisa membayangkannya.
"Iya Bu, terimakasih saya pamit dulu Bu" Aya kemudian salim dan melangkah keluar dari ruangan TU tersebut.
Saat ini Aya sangat susah menelan ludahnya, entah mengapa kesan horor mengelilingi benaknya ia menatap kelas IPA 1 ini dengan bimbang antara masuk atau kabur untuk membolos, namun keberuntungan tidak memihaknya kali ini saat ia akan membalik badanya guru mata pelajaran kali ini sudah berjalan mendekati kelas mau membolos pun susah karena saat ini Aya telah terlihat di depan kelas oleh guru tersebut.
Dengan sangat terpaksa ia melangkahkan kakinya memasuki kelas itu, saat ia sudah berada di dalam kelas semua kegiatan yang sedang terjadi di dalam kelas seolah terhenti akan kehadiran Aya di dalam kelas tersebut. Semua mata kini tertuju menatap Aya
"Anjir apa ada yang salah sama gua ya? tuh mata ada yang melotot minta di colok ya sama jari cantik gua" tak mau menjadi pusat perhatian terlalu lama Aya langsung melangkah menuju bangku pojokan dekat dengan jendela kelas yang masih kosong sangat pas untuk markasnya di saat pelajaran berlangsung ia bisa tidur dengan tenang.
Sebenarnya Aya bisa saja memarahi balik seisi kelas, namun karena hari ini adalah hari pertama masuk kembali ke sekolah ia tidak ingin menyebabkan keributan di hari yang tenang cukup mendiamkan mereka saja dan menghindari masalah.
"Kok bisa ya dia masuk kelas ini" salah satu siswi berbisik kepada teman sebangkunya sambil menatap Aya, jaraknya siswi tersebut tidak jauh dari bangku yang ditempati oleh Aya saat ini hanya berjarak tiga bangku di depan Aya tapi ia masih bisa sedikit mendengar perkataan tersebut. Aya hanya menatapnya tajam dan siswi itu kembali menghadap kedepan
"Selamat pagi semuanya" sontak saja seisi kelas tersebut kembali terdiam dan membalas sapaan dari guru yang tadi Aya lihat berjalan menuju kelas.
"Selamat Pagi Pak" jawab serempak dari seisi kelas
"Perkenalkan nama saya Rudi mengajar Fisika yang akan menjadi wali kelas kalian di kelas ini, hari ini saya tidak langsung akan mengajarkan materi langsung tapi kita memulai dengan perkenalan. cukup berdiri dan perkenalkan diri kalian masing-masing mulai dari siswi yang di bangku pojok" Aya yang mendengar hal tersebut melihat ke bangku pojok yang bersebrangan dengan dia karena ia tidak merasa bahwa dia yang melakakukan perkenalan pertama, namun yang duduk di pojok tersebut seorang laki-laki.
dengan cepat Aya berdiri dan memperkenalkan dirinya "Selamat Pagi semua perkenalkan nama saya Kanaya Putri Utami biasanya di panggil Aya atau cantik bisa juga imut ehe terimakasih" sontak saja seisi kelas riuh ada yang menyoraki aya dan juga ada yang diam saja, tipikal orang pintar pendiam.
Yap Kanaya Putri Utami orang yang tidak terlalu pintar, konyol, galak, gak bisa diem selalu pecicilan dan tugas apapun yang berhubungan dengan dia tidak ada yang beres, namun ia sangatlah pandai di 4 bidang yaitu Memasak, Olahraga, Berdebat dan yang paling utama adalah Tidur.
Anak kedua dari dua bersaudara di rumah anak pertama di rumah keluarga Dirgantara adalah Joan Pratama Dirgantara yang sangat-sangat Aya sayangi dari seluruh penghuni rumah hanya Aya lah yang memiliki kemampuan terlemot, terkadang disitulah Aya merasa sedih namun ia sangat bersyukur memiliki wajah yang lumayan mendukung nggak jelek-jelek amat lah bisa dikatakan juga Aya adalah orang yang cukup manis. Sebenarnya Aya orang yang pintar hanya saja Aya itu orang yang sangat mementikan sifat malasnya, sehingga nilainya jeblok dan terlihat tidak pandai.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Terimakasih untuk yang menyempatkan membaca tulisan ini.
jangan lupa vote dan komennya :) ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sipit & Belo
Romance"woy kalau makan tuh melek, jangan makan sambil tidur!" -Kanaya "Anjir dahh, ini gua lagi melek setan!" -Reyhan Nb : menyebabkan serangan emosi berlebih bagi yang lemah emosi, menyebabkan mual-mual dan juga infeksi mata ringan.