"Hayo loh kagak bisa kabur lo. Mana komik gue yang dua minggu lalu lo pinjem?!! Kok gak balik-balik sih, kan gue udah bilang ntar gue denda lo!" Rayhan memegang tangan Aya sangat erat. Takut - takut aya akan kabur lagi seperti sebelumnya.
Entah Aya yang gesit atau Rayhan yang suka lengah. Aya selalu saja bisa lolos dari tangkapan Rayhan licin banget kayak belut aja.
Sedangkan aya yang saat ini ingin kabur ke toilet menjadi diam. Bukannya apa tapi perutnya saat ini sangat sakit, gara - gara rujak pak kumis nih.
Memang biasanya Aya sering ilang dari kejaran Rayhan tapi saat ini tuh sangat genting pake banget. Kalau terlambat sedikit saja, habis sudah masa mudanya saat ini.
"Eh lo lepasin gua dulu, ntar baru gua jelasin. Penting nihhh plis gua gak kabur - kaburan lagi kok. Ini serius" Aya sudah memohon - mohon kepada rayhan, tanpa bisa di cegah ada suara yang sangat familiar terdengar oleh kedua orang itu.
Puuuuuttttt...
Mampus suara luknut itu telah berkumandang, gejolak perang di dalam perut Aya sudah tak terbendung.
Sial... aromannya telah keluar, mana tadi malam Aya makan durian dan pagi tadi makan telur rebus milik Abangnya hancur sudah dunia per gas-an.
Dengan kasar Aya menghempaskan tangan Rahyan dan seketika ia berlari secepat yang ia bisa sebelum isi dari makanan yang ia makan keluar. Hemmm..
Sedangkan Rayhan? Ia sangat syok dan ingin muntah. Dengan cepat ia juga berlari menuju toilet, mimpi apa dia tadi malam.
------------
"Ahhhh.... lega banget, untung tadi tuh isinya gak keluar duluan wkwkwk"
Aya berjalan dengan santai menuju kelasnya, tapi sebelum beranjak jauh dari toilet ia seperti mendengar orang muntah - muntah hebat dari toilet laki-laki.
Namun ia tak hiraukan dan tetap melangkah tak peduli. Tapi saat ia baru melangkahkan kakinya sejauh 2 meter-an tangannya di cekal oleh seseorang.
Aya berbalik dan melihat Rayhan sudah lemas dengan muka pucatnya. Aya langsung membopong tubuh tinggi Rayhan menuju UKS.
"Abis ngapain lo? Kok pucet dan lemes banget?" Aya memberikan minyak kayu putih dari lemari UKS ke Rayhan dan di terima oleh cowom itu, kemudian ia balurkan ke tengkuknya.
"Gua abis muntah-muntah-" belum sempat Rayhan menyelesaikan kalimatnya tapi sudah di sela oleh Aya dengan kata - kata yang no filter akhlak detected.
"Jangan - jangan lo hamil! Ngaku lo, lo transgender gak jadi kan?! Siapa bapaknya? Bilang ke gua nanti gua kasih pelajaran" Aya menatap Rayhan dengan sungguh - sungguh.
"Lo kalau bego jangan di pelihara pliss, gua laki-laki tulen kampret! Lo gak liat nih jangkun menghiasi leher gua? Atau mau liat buwung gua?" Rayhan sudah di buat lemas gara-gara insiden kentut tadi, dan sekarang emosinya di buat naik oleh hal ini.
"Ehhhh, jangan mengadi - ngadi ente. Lo kalau mau pamer aset jangan di sini anjir. Gue masih polos kayak popok bayi yang putih ya" Aya memukul pelan kepala bagian belakang Rayhan.
"Gak sadar diri lo, yang buat gua muntah-muntah kan lo. Kalau mau kentut tuh bilang-bilang. Kentut lo bau parah gua sampe merasa nyawa gua sisa separo" kini giliran Rayhan yang menoyor kepala Aya sampai yang di toyor terjungkal ke belakang.
"Eh kampret jahat lo" Aya mendelik ke Rayhan.
"Salah siapa?" Gila aja Rayhan kayak cewe yang lagi PMS. Jawabnya sinis amat.
"Ck, ya maap. Salah lo juga gua kan udah bilang lepasin gua tapi lo nggak mau lepasin gua, itu gua abis makan rujak level 12 makanya sakit perut!" Jelas Aya singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sipit & Belo
Romance"woy kalau makan tuh melek, jangan makan sambil tidur!" -Kanaya "Anjir dahh, ini gua lagi melek setan!" -Reyhan Nb : menyebabkan serangan emosi berlebih bagi yang lemah emosi, menyebabkan mual-mual dan juga infeksi mata ringan.