5

9 4 0
                                    

"Cepet banget ya UN, berasa kalau kemarin tuh baru masuk SMA. Nah sebulan lagi udah UN aja" Aya membenarkan ucapan Putri, sekarang mereka semua berada di kantin untuk menggosip eitttsss bukan gosip yang iya iya.

Tapi menggosip tentang mereka sendiri, aneh? Iya sangat aneh pake banget eheh. Pokoknya manusia yang bergabung dengan Aya itu semuanya ketilaran aneh, mungkin yang normal hanya Rayhan.

"Iya kalian inget gak? Dua tahun Aya temenan sama kita nggak terkenal, pas temenan sama Rayhan siapa sih yang nggak kenal Aya ahahahhaha" Mereka ber-3 semuanya mengetawakan Aya, teman luknut.

Oh iya mereka ada tiga orang yang centil, tinggi dan putih itu namanya Putri Aziliah. Orangnya baik hati dan tidak sombong, asekkk.

Terus ada ughtea yang paling kalem diantara mereka ber empat. Dia orangnya diem banget tapi kalau sekali ngomong sama orang yang di anggap dia cocok selera humornya bakalan ambyar. Kayak celetukan yang tadi, nama ughtea yang satu ini namanya Ambar Paramesti. Sudah ambar, ambyar pula ckckckc, apaan sih.

Nah kalau yang satu ini manusia tetlemot yang pernah Aya kenal setelah dirinya. Tapi kadar lemotnya Rika Karim itu sangat parah, dengan perpaduan kuping yang congeknya pas sudah duni kehancuran Rika.

"Iya, dulu Rika nggak pernah tuh diliatin. Eh sekarang kemana-mana Rika diperhatiin terus, kan Rika jadi malu" semua menatap Rika heran,

"Bukan lo markonah!" Putri menoyor kepala Rika.

"Apaan dah, ngayal lo diliatin hahah"   Ambar ketawa kencang, perasaan setiap Ambar berjalan bersama Rika biasa aja. Diperhatiin siapa? Menurutnya nggak ada tuh yang memperhatikan mereka. Tiba-tiba tawa besar Ambar berhenti dan bulu kuduk Ambar berdiri, anjir dia merinding dan menatap Rika ngeri.

Jangan-jangan temannya bisa melihat setan? Semua menatap Rika ngeri.

"Siapa yang merhatiin lo? Jangan bilang selama ini lo bisa lihat makhluk halus?!" Aya menatap serius Rika, kalau benar wahhh Rika hebat sekali, nanti Aya mau gunain buat ghost detector di rumahnya.

"Siapa yang bisa lihat hantu sih? Yang Rika maksud itu cowok yang di sana. Dari kemarin-kemarin ngikutin  Rika melulu" Rika menunjuk pria berpakaian formal sedang duduk sendiri sambil membaca majalah terbalik.

Iya terbalik, sontak saja mereka bertiga tertawa dengan kencang. Bahkan air mata Aya sampai tumpah. Ck kelihatan sekali kalau Pria itu memang mengikuti temannya dan salah tingkah.

"Eh tapi hati-hati siapa tau dia sindikat perdagangan manusia yang ingin menculik manusia lemot kayak rika" benar juga kata Putri, wah ini tidak bisa dibiarkan.

Aya berjalan cepat menuju bangku yang di duduki oleh pria berpakaian formal itu. Aneh dia kok bisa masuk ke sekolah ya? Padahal sekolah ini peraturannya ketat karena tidak sembarangan orang boleh masuk Pikir Ambar, tapi ia tetap mengikuti langkah kaki Aya yang sepertinya mau melabrak laki-laki tersebut.

"Ehh lo mau nyulik temen gua kan! Iya kan ngaku lo!" Aya menarik majalah yang di pegang oleh laki-laki tersebut, dan terpampanglah wajah tampan bak dewa yunani. ah ini drama banget kalau sampai ke dewa, pokoknya dia tampan itu aja.

Ketiga gadis yang awalnya ingin melabrak pria tersebut kini malah melongo dan terdiam di tempat mereka. sedangkan rika? Ia hanya diam memperhatikan teman- temannya dan juga pria yang duduk di kursi, sambil memakan camilannya.

Krraaaukk.. kkrraaaukkk...

Suara dari kunyahan kerupuk Rika menyadarkan Aya, Putri dan juga Ambar. Langsung saja mereka ber empat menoleh ke arah Rika yang sedang asyik memakan kerupuknya.
Ambar menarik Rika untuk duduk di hadapan pria yang kini tampak tenang memperhatikan mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sipit & BeloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang