Mr.B2 bagian 10

115 10 0
                                    

Happy reading all...

Nova dan sinta sekarang berada di sebuah cafe yang ada disekitar kampus, setelah melakukan beberapa urusan di kampus.

"Ha padahal ini baru tiga harian ditinggal ke korea tapi udah kaya 3 tahun,"gumam nova. Sinta mendengus mendengarnya.

"Alay lu, udah biasa di tinggal aja masih kaya abg," ujar sinta yang meminum americano nya. Nova terkekeh mendengarnya.

"Biarin dong, yang halal mah bebas," ujar nova.

"Serah dah," ujar sinta pasrah. Nova pun meminum capucino dinginnya. Mereka berdua sibuk dengan urusan ponselnya masing-masing.

Sedangkan di korea selatan sana, fajar dan rian baru saja selesai latihan sebelum pertandingan untuk masuk ke babak semifainel nya besok, di Incheon Airport Skydome, Incheon. Dan sialnya mereka harus melawan teman sendiri yaitu the minions.

"Sayang sekali besok kita malah harus ngelawan sesama indonesia," ujar rian, fajar hanya mengangguk.

"Gue padahal pengennya ngelawan mereka pas di final," tambah fajar.

"Ha, mau gimana lagi," ujar rian, dia menengok ke kiri.

"Lo udah telpon nova?," tanya rian, fajar pun menengok kearah rian yang duduk disampingnya. Dan menggeleng sebagai jawaban. Rian mendengus.

"Kebiasaan,"

"Gue belum ada waktu, capek. Lo tau sendiri kan," ujar fajar.

"Lo ngga boleh gitu jar, dia pasti khawatir sama lo," fajar mendengus.

"Ha kita beberapa hari ini jadwal tandingnya ngga nguntungin jom, lo kan tau. Kalau gue nelpon,pasti dia udah tidur," rian pun yang mendengar mengangguk.

Memang benar, jadwal pertandingan yang mereka dapatkan memang paling akhir dari yang lain, mereka selalu tanding jam 11 malem. Dan selesai sekitar jam 1 malaman.

"Kalau gitu mending sekarang lo telpon, untung kita lagi istirahat. Disana juga pasti masih siang," ujar rian.

"Ya," fajar pun melangkah ketempat tasnya berada dan mengambil ponselnya yang ada didalam tas, lalu kembali duduk disamping rian.

Dia menscrol kontak di ponselnya untuk mencari nama wanitanya. Kemudian memencet tombol panggilan.

"Assalamualaikum," salam dari sebrang sana, membuat fajar langsung melengkungkan senyumnya.

"Waalaikumsalam, mas ngga ganggu kamu kan?," tanya fajar.

"Ngga kok mas, nova juga lagi senggang," ujar nova dari sebrang sana.

"Syukurlah. Kamu lagi ngapain disana yank ?,"

"Aku lagi dicafe,"

"Mas udah makan, trus mas lagi ngapain ?," lanjut nova

"Habis latihan, udah kok sayang. Oh ya, kamu di cafe sama sinta kan?," tanya fajar.

"Semangat mas, semoga masuk fainel ya...Iya kok, aku sama sinta," ujar nova

"Pasti. Kamu jangan pergi sendirian!! kamu harus selalu ditemani nyonya dalil," nova yang ada disebrang sana terkekeh pelan.

"Aku serius sayang. Kamu ngga boleh pergi sendirian tanpa nyonya dalil," ujar fajar saat mendengar kekehan nova.

"Iya mas fajar, aku ngga bakal pergi sendirian tanpa si nyonya dalil," fajar tersenyum mendengar perdebatan antara nova dan sinta disebrang sana.

"Bagus!! Kalau kamu sampai ngelanggar aku akan hukum kamu nanti,"

"Hayss mas curang kalau gitu," dengus nova disebrang sana. Fajar yakin wajah istrinya itu pasti sudah cemberut.

Mr. Badminton2 (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang