Mr. B2 Bagian 34

67 5 2
                                    

Happy Reading guys....

Pagi ini nova sedang jalan-jalan pagi disekitar rumah fajar dibandung. Kakinya yang tak menggunakan alas berjalan dengan santai diantara kerikil pelataran rumah yang tersusun rapih. Bunda yang melihat itu tersenyum sekilas.

"Susunya diminum dulu nov!" Ujar bunda sedikit berteriak agar menantunya itu mendengar, nova mengangguk dan melangkah mendekat.

"Masih mual kaya dulu?." Tanya bunda sambil mengulurkan gelas.

"Mual sih ngga bun, cuma kemarin sempet kalau makan di muntahin lagi." Ujarnya yang sudah duduk. Bunda pun ikut duduk.

"Fajar udah tahu?." Nova melirik sejenak bunda. Lalu menggeleng.

" a' fajar cuma tahu aku sempet bedrest."

"Kamu belum cerita semuanya?." Nova menggeleng pelan.

"Kamu harus bilang sama fajar kalau kandungan kamu lemah nov. Dia harus bisa memprioritaskan kamu dan anak kalian dulu diantara karier nya." Nova menggeleng kembali, raut wajah nya kembali sedih.

"Kalian ada masalah apa sebenarnya? Fajar kemarin sangat terkejut saat bunda kasih tau dia kalau kamu ada disini... Begitu juga bunda, bunda kaget banget kamu kesini ngga sama fajar." Ujar bunda.

Saat nova akan menjawab, tiba-tiba ponsel yang dipegang bunda berbunyi.

"Fajar telpon." Ujar bunda yang melihat siapa nama yang muncul dilayar ponselnya. Nova hanya diam.

"Asalamualaikum bun."

"Walaikumsalam, ada apa jar?. "

"Nova lagi sama bunda?."

Bunda melirik Nova sejenak yang sedang minum susu kembali.

"Iya. Ada apa memangnya?"

"Bisa kasih ke Nova ponselnya bun?."

"Bentar ya."

"Nov, Fajar mau ngomong." Ujar bunda yang menyerahkan ponselnya pada nova.

Nova sejenak hanya diam sampai akhirnya menerima uluran itu.

"Iya udah, bunda tinggal dulu." Nova mengangguk sebagai jawaban. Sedangkan Fajar diseberang sana yang mendengar cukup lega.

"Sayang."

Panggil fajar, namun tak ada sautan dari sebrang, membuat fajar menghela nafas pelan.

"A'a tahu kamu ada, a'a minta maaf karena belum bisa jemput kamu."

Jeda fajar, namun tak ada suara dari sebrang sana.

"A'a harus balik ke Pelatnas buat latian."

"Iya ngga apa, a'a balik aja ke pelatnas" Ujar nova. Fajar diseberang sana sejenak terdiam.

"A'a minta maaf ya? A'a.."

"Udah dulu ya a', aku mau makan. Dedek udah laper." Ujar nova memotong ucapan fajar.

"Ya udah, makan yang banyak. Jangan lupa jaga Kesehatan."

Nova bergumam sebagai jawaban dan panggilan pun terputus.

Mr. Badminton2 (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang