Mr.B2 bagian 26

73 10 0
                                    

Happy reading guyss...

Pagi ini nova dan sinta sedang memakan sarapan mereka. Tetap dua jam-an lagi mereka akan melaksanakan sidang. Jadwal mereka sidang tepat pukul 09.00 nanti.

"Neng teh harus pada semangat sidangnya. Bibi doain semoga lancar sidangnya,"

"Aamiin,"ujar nova dan sinta kompak.

"Makasih bi inah,"ujar sinta.

"Makasih ya bi,"ujar nova. Bi inag mengangguk membalas keduanya.

Acara sarapan pun selesai. Nova dan sinta sedang menyiapkan segala keperluan yang akan dibawa ke kampus. Mereka juga sudah siap dengan bagu hitam-putih mereka.

"Aku deg degan nov,"ujar sinta yang sudah duduk disofa. Sesekali melirik jam tangan yang ada dipergelangan tangannya.

Nova menghembuskan nafas pelan.

"Aku juga, tapi kita harus tenang. Ok,"ujar nova. Sinta mengangguk.

Tak terasa keduanya pun harus segerah berangkat kekampus. Mereka berdua tidak lupa pamit dengan bi inah. Bi inah pun menyemangati kedua wanita tersebut.

Nova dan sinta sudah ada di lantai 3 gedung fakultas ekonomi. Setelah menempu perjalanan sekitar 15 menit. Mereka akan sidang di fakultas tetangga. Hari ini bukan hanya ada mereka saja tapi ada sekitar 10 orang yang akan sidang.

"Kira-kira kloter pertama tadi pagi yang berhasil berapa ya sin?"tanya nova yang sedang menunggu giliran. Sinta melirik sekilas nova.

"Aku denger sih ngga banyak "ujar sinta. Kemudian nova pun memilih diam. Tak terasa kini giliran sinta yang akan masuk.

"Doain ya nov,"ujar sinta sambil berdiri dan memegang tangan nova sebelum menyambar laptop dan beberapa bukunya.

Nova mengangguk."semangat!! Aku yakin kamu bisa,"sinta mengangguk lalu masuk kedalam.

Selang beberapa menit ponsel nova bergetar. Nova pun langsung mengambilnya. Dan ternyata dari bunda.

"Assalamualaikum bun,"

"Waalaikumsalam sayang. Bunda denger kamu lagi sidang. Apa bener?,"

Nova tersenyum sekilas."bener bun, ini lagi nunggu giliran,"

"Kenapa ngga bilang sayang. Bunda sama ayah kan bisa temenin kamu,"ujar bunda

"Maaf ya bun, nova ngga mau ngerepotin bunda. Toh ada sinta juga kok yang kebetulan sidangnya bareng," bunda menghela nafas pelan.

"Tapi harusnya kamu tetep bilang dong sayang. Tapi ya udah ngga papa. Kamu yang semangat ok,"

"Siap bunda, maaf ya bun.,"ujar nova merasa bersalah.

"Iya ngga papa sayang. Tapi sore bunda ke jakarta. Ngga ada bantahan,"ujar bunda.

"Iya ngga papa, bunda boleh kerumah kapan pun bunda mau,"ujar nova.

"Makasih sayang. Ya udah kamu semangat, jangan gugup, berdoa semoga lancar semuanya.

"Aamiin. Makasih bunda,"ujar nova. Lalu panggilan pun terputus. Nova sedikit merasa lega setelah bunda mernya menelfon.

Dia mengelus perutnya yang masih rata itu.

"Doain bunda ya sayang. Semoga hari ini bunda bisa lolos dan banggain ayah," ujar nya. Nova menatap pintu ruang sidang sejenak.

Mr. Badminton2 (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang