Semuanya berjalan begitu saja .
Bisa dibilang syuting berjalan dengan lancar .
Sudah setengah rampung.
Joel tengah beristirahat .
Sebenarnya, sedikit sulit berakting sebagai Cheva .
Cheva bertingkah amat manja .
Yang dimana mengharuskan tubuhnya terus bertempelan dengan Richard.
Ah Richard? Ia makin gila! .
Apa?
Richard memintanya untuk tinggal satu apartemen dengannya .
Gila!
Tian menatap Joel dengan jengah .
Tak bisakah mencari kesibukan lain?
Selain,
Bermain game.
"Berhenti bermain game Joel".
Joel berdecak .
"Kau berisik Tian ".
Tian berdecak pinggang .
"Hafalkan saja teks mu".
"Tidak Mike, kau adalah Kaka ku. Kita tak bisa untuk bersama. Tidak tidak ini tak benar kita harus berpisah".
See?
Joel itu memang berbakat .
Bahkan menghafalkan saja terlampau mudah baginya .
"Syuting kembali mulai 5 menit dari sekarang, ayo keluar".
Joel menurut .
Memberikan ponselnya pada Tian .
Berjalan lebih dulu .
Memasuki lokasi .
Sebuah kamar .
Disana Richard berdiri .
Entah, tengah berbincang dengan sutradara .
Sutradara menoleh . Joel tersenyum manis .
"Baik kita mulai. Joel tolong berbaring dan Richard kau tempatkan Joel dibawah kukungan mu".
Mata Joel sedikit melebar .
Itu tidak ada di naskah .
"Tunggu,pak . Aku bahkan ingat dengan jelas bahwa ini tak ada dalam naskah".
Sutradara mengangguk .
"Memang benar, untuk menambah kemistri".
Joel meremat kepalan tangannya dengan erat .
Menghembuskan nafasnya .
Richard menatap itu .
Tersenyum kecil .
Berjalan mendekat .
Mendorong tubuh Joel hingga terjatuh pada ranjang .
Joel memekik .
"Sialan!".
Richard terkekeh . Menguarkan rambutnya .
Menatap sang sutradara .
"Kami siap".
Joel memejamkan matanya .
Oke ,
KAMU SEDANG MEMBACA
Popular Actor (BOYXBOY)
Teen FictionJoel itu aktor paling terkenal kedua setelah Richard Marxies. Joel membenci Richard. Mereka berdua beradu akting. Film gay .