Joel memasuki mansion tersebut dengan mantap setelah memarkirkan mobilnya .
Membunyikan belnya berkali-kali .
Seseorang keluar .
"Apa yang kau lakukan disini, bocah?".
Joel mengedikkan bahunya acuh .
Melewati Carol . Dengan langkah gontai ya menjatuhkan bokongnya pada sofa .
Carol menutup pintunya .
"Aku ingin jus jeruk. Jangan. Terlalu masam aku tak suka".
Carol mendecih .
Namun langkahnya ke dapur .
Joel menyalakan TV nya .
Berbaring dengan tenang seolah Kamang rumah sendiri .
Sedikit mendelik ketika kakinya di singkirkan oleh Carol .
Carol duduk di sampingnya .
"Sopan mu, astaga Joel".
Joel memutar bola matanya malas .
"Car--- ah! Sakit!".
Kepalanya di pukul .
Carol mendengus.
"Ibu! Aku bahkan lebih tua dari mu".
"Oh ayolah Carol . Kau seperti orang kuno".
Begini, Carol tahu Joel itu keras kepala .
Namun Carol tak menyangka seperti ini .
Wah .
"Dimana anak ku? Tak datang bersamanya?".
Joel mendengus .
Meminum jus jeruk dengan rakus.
Menyeka dengan tangannya .
"Tante, jangan membicarakan bedebah itu. Bisa?".
"Bedebah yang kau sebut itu anak ku".
"Tante".
"Apa".
"Berbicara tentang bajingan itu bisakah aku membunuhnya saja? . Ia hampir membuat ku mati kemarin".
Carol menatap heran .
Richard! Hampir membuat Joel mati?
Bagaimana mungkin ,
Yang Carol tahu, bahkan anaknya begitu mencintai Joel .
"Tak mungkin, bagaimana bisa Joel".
Joel membuka bajunya. Membelakangi Carol .
Carol tercenung .
Benarkah ini perlakuan anaknya?
Penuh dengan garis merah .
"Richard melakukan semua itu? Bagaimana bisa?".
Joel kembali menutup bajunya .
Menghadap Carol .
Menunjukan kedua tangannya .
Terdapat bekas ikatan .
Carol melihat itu .
"Anak mu mengikat ku . Mencambuk ku dengan keras . Menarik rambut ku".
Ssshh
Carol mendesis .
Richard begitu? Anaknya? Psikopat?
"Dimana ia melakukan semua ini pada mu".
"Dikamar . Ia bilang agar tak ketahuan kegiatannya----
KAMU SEDANG MEMBACA
Popular Actor (BOYXBOY)
Teen FictionJoel itu aktor paling terkenal kedua setelah Richard Marxies. Joel membenci Richard. Mereka berdua beradu akting. Film gay .