Chapter 14

27.1K 1.7K 129
                                    

Richard tak henti menggigit ujung kukunya .

"Sudahlah Richard. Tak apa, Joel itu kuat aku tahu itu".

Richard tau itu, tapi ia tak bisa tenang .

Disana, istrinya, joelnya tengah menjalani operasi .

Joel melahirkan .

Subuh tadi , Richard sontak terbangun ketika Joel menangis.

Meraung bak orang kesakitan, tentu Richard khawatir

Langsung membawa Joel ke rumah sakit.

Richard menghubungi ibunya .

Ia tak bisa tenang . Joelnya yang merintih kesakitan,

Ia tak bisa .

Richard mendongak menoleh pada ibunya,

Ketika mendengar suara tangis bayi .

"Carol, anak ku?".

Richard menatap penuh binar pada ibunya .

Carol mengangguk .

Menatap Richard, ia tumbuh dengan baik.

Dan akan menjadi seorang ayah bagi anaknya.

Menjadi seorang suami bagi istrinya .

Menjadi sosok yang mengayomi .

Suara pintu terbuka mengalihkan pandangannya .

"Selamat tuan anak anda lelaki".

Richard menatap teduh anaknya,

Menyangga tubuh mungil itu dengan teramat hati-hati pada dekapannya.

"Hello my prince".

Sosok kecil tersenyum menatap dengan polos .

Tatapan khas seorang bayi . Hingga tak lama senyum kecil mengembang .

"Oh lihat betapa tampannya cucuku".

Itu, Carol . Sungguh Carol tak berbohong .

Cucunya teramat tampan .

Perpaduan sempurna antara Joel serta Richard.

"Istri ku? Baik-baik saja?".

"Tentu, tunggu beberapa jam. Ia akan segera sadar".



.


Tian, berlari pada koridor rumah sakit .

Bagaimana pun, Joel itu sahabatnya .

Dan melahirkan , anaknya bersama seorang Richard.

Terkadang, ingin menertawai segala umpatan yang Joel keluarkan untuk Richard.

Hanya saja, lucu.

Lihat takdir berkata apa? .

"Perlahan astaga! Kau terlalu bersemangat".

Tian menoleh .

Itu, Jerry .

Keduanya? Sepasang kekasih .

Bagaimana bisa? Tentu saja . Apa yang tidak bisa .

"Diam! Semua karena mu! Aku telat datang!".

Jerry mengedikkan bahunya . Malas .

Tian itu terlalu cerewet. Terlalu banyak mengoceh .

Popular Actor (BOYXBOY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang