45. Unconditional Love

97 17 10
                                    


4 serangkai harus menjalani hukuman selama 1 bulan. Dan ini benar-benar peringatan terakhir. 1x saja mereka melanggar, sungguh tiada ampun lagi bagi mereka. Ini saja guru-guru lain sudah angkat tangan. Jadilah semua Junkyu yang turun tangan. Termasuk laporan pertanggungjawaban ke kepala sekolah dan mengawasi anak-anak ini. Mereka dihukum harus membuat madding sekolah penuh, membuat rangkuman disetiap mata pelajaran, dan karna mereka terampil dalam hal menanam pakcoy, mereka juga yang mengajarkan mulok pada siswa kelas X. Ya, saatnya mereka yang menjadi guru saat jam pelajaran tambahan sehabis pulang sekolah. Tentu saja, ini adalah jam-jam rentan mereka kabur dari menjalani hukuman, makanya harus diawasi.

Usia kandungan Hera sudah mulai besar. Kini dia harus bedrest dirumah dan mengurangi aktivitasnya, termasuk harus mengulang masa internshipnya tahun depan. Sebagai mantan yang supportif dan ayah dari anaknya, tentu saja Junkyu sering membantu dia. Terkadang sampai Mark pulang dia menemani Hera; menyiapkan makan untuk Hera, menemaninya nonton, dll. Dan bukan hanya Junkyu yang supportif, Sejeong juga. Ia seringkali membuatkan makanan untuk Hera meski dia juga kurang begitu suka pada Hera.

"Dam" panggil Junkyu pada Yedam di meja piket

"ape?"

"minta tolong dong...please..."

"asal lu jangan minta gue ngajar geografi aja. Gak bisa gue"

"ahaa engga kokk...awasin 4 serangkai...gue harus nemenin Hera, dia suka muntah-muntah dan lagi bedrest soalnya..."

"oiyaya gak masalah"

"aaaaa thankyou so mush dammm!!!" gemes Junkyu sambil memeluk Yedam

"ih. Ih. Ih. Jijik. Gue masih doyan cewek!"

"oohh cewek yang kemaren di rumah sakit ya?" ledek Junkyu

"gue tempeleng lu"

Mendengar ancaman Yedam karna abis dicengin membuat Junkyu tertawa dan segera ke ruangan guru untuk mulai membereskan barang-barangnya. Ketika dia selesai membereskan tasnya, Somi memberi kabar bahwa dia jangan sampai kemana-mana. Alhasil dia menungu di main lobby sekolah.


"kyuuu!!" panggil Somi

Junkyu hanya melambaikan tangan sambil memberi kode pada Somi untuk menghampirinya. Somi pun segera mendekat.

"apa ini? " tanya Junkyu

Somi datang dengan membawa nampan besar yang tentu saja berisi makanan

"dari Sejeong, ditaro diatas meja makan ni ada sticky notesnya bilang 'jangan lupa dibawa Junkyu' terus inikan masih jam sekolah, lu pasti di sekolah dan lupa bawa ini"

"astaga Som....iya gue emang lupa dan rencananya mau ambil kerumah. Kenapa lu yang repot-repot siih..??" Junkyu benar-benar merasa tidak enak

"gapapa serius, BT di apart sendirian, jadi mendingan gue cabut"

"lu pulang lebih cepet lagi ya? "

"iya males abisnya ntar ketemu Jungwoo. Jadi gue dateng ke caffe lebih pagi aja"

"yaampun...I feel sorry for you" kata Junkyu sambil mengusap punggung Somi

"btw ini buat Hera ya? "

"iya Som...kasian dia lagi disuruh bedrest kalo mo ngapa-ngapain susah..."

"terus lu nginep gitu?"

"yang bener aja Somi Bryna Casimira" ledek Junkyu

"eh. Kali aja gitu heheheh" jawab Somi sambil nyengir kuda

"kalo si bedebah pulang yaa gue pulang lah. Kenapa? "

Friends Without Baperan ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang