66. The Hardest Part

95 17 16
                                    

Junkyu masuk ruangan dan berbaring disamping Jihoon

"gue gatau harus ngomong apa ke elu hoon..." lirih Junkyu

"gue juga ga tau kyu mau bilang apa sama diri gue sendiri..."

"please don't do this..."

"I feel like I'm moving in a slow motion and averything around me just moving so fast. I just want to go back, ke keadaan normal seperti biasa...like I'm not poor Jihoon, berbaring di lantai dengan jas hitam yang ia gunakan saat pemakaman ibunya... Namun ternyata itu gue, dan gue gak akan bisa kembali. I'm stuck, Junkyu. Dengan semua tekanan ini, I'm stuck. Semua orang menunggu gue untuk melakukan sesuatu, atau mengatakan sesuatu...gue gak bisa. Ini berat banget buat gue. Gue seneng aja bercanda, ngobrol, melakukan sesuatu apapun yang bisa gue lakukan jika itu bisa membuat semua orang merasa lebih nyaman. Tapi gue gak bisa kyu...gue gak tau gimana gue melakukannya. Gue bener-bener takut memulai sesuatu yang baru... Gue gak tau gimana bisa gue jadi orang yang kayak begini. Gue gak kenal siapa diri gue saat ini..." lirih Jihoon sambil menangis

"Jihoon...you're not alone. I'm with you, okay? There is always light at the end of a long...dark tunnel" jawab Junkyu sambil meraih tangan Jihoon.

Saat Junkyu meraih tangan Jihoon, pintu terbuka. Hyungtae datang, membuat Junkyu bangun dari lantai dan bergegas keluar, memberikan privasi pada ayah dan ank tersebut.


[di luar kamar Jihoon]

[di luar kamar Jihoon]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"siape...yang manggil...bapaknye...??" tanya Junkyu dengan suara pelan

Semua langsung menunjuk Sejeong

"gila lu ya. We know that he has an issue with his father!" omel Junkyu

"I told that..." kata Mashiho

"well, we have to do something and since none of us cant help him..."

"you think his father can help him? Seriously?" tanya Junkyu makin ngegas sambil memotong pembicaraan Sejeong

"well, di pemakaman keliatan kok bapaknya ngemong dia. Gak ada salahnya dong kita nyoba..." jawab Sejeong

"yeah after he left him like...21 years" jawab Mina ngeledek

"mungkin maksud Sejeong dia butuh figure seorang ayah...kan ibunya baru aja pergi, nih mumpung ada bapaknya gitulho..." kata Somi membela

"exactly!!" jawab Sejeong

"nggak untuk anak yang puluhan tahun ditinggal bapaknya Sejeong. I know that" jawab Mina

"next time you better discuss it with us Sejeong..." jawab Jaehyuk

Junkyu merolling matanya. Dia benar-benar tidak percaya atas apa yang dilakukan saudara kembarnya itu. tidak lama kemudian, hapenya Junkyu bergetar

"halo ra, kenapa..??"

"w-w-w-ait...sama siapa kamu di rumah sakit? Sama Mark gak?"

"oke oke aku langsung kesana"

Friends Without Baperan ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang