Chapter 3

9.3K 374 5
                                    

Follow Ig Author : @aniaprl_06
Jangan lupa vote and comment ya!

o0o

Bayangan senyum Rindu ketika memeluknya membuat Syifa senyum senyum sendiri.

"Ah anak itu, kenapa selalu ada di dalam fikiran aku," gumam Syifa.

Akhirnya Syifa pun bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, sebentar lagi adzan maghrib.

Malam pun terasa sunyi. Syifa duduk sendiri di taman depan kost-an nya.

Merenung. Itulah yang dilakukan Syifa sekarang. Bagaimana keaadan orang tuanya di kampung sana? Apakah mereka baik baik saja? Apakah mereka masih bekerja keras dan banting tulang untuk mencari sesuap nasi? Ah, Syifa jadi merindukan mereka.

Syifa sangat tahu bagaimana rasanya jauh dari kedua orang tua. Rasa rindu yang tidak karuan, selalu menghantuinya setiap malam.

Lama merenungi nasib yang menurutnya kurang beruntung. Akhirnya Syifa pun masuk ke dalam kamar kost-an nya, dan mulai berbaring untuk menyelami alam mimpi.

o0o

Hari ini Syifa berangkat pagi pagi sekali. Mengingat kemarin dia akan kesiangan dan tidak mau hal tersebut terjadi lagi.

Akhirnya Syifa telah sampai di kampus nya.

"Tumben sekarang pagi amat," kekeh Fatimah.

"Siang salah lagi salah huft," ucap Syifa mendramatisir.

Fatimah memutar mata nya malas. "Nggak usah drama deh."

"Hahaha ketauan deh." Tawa Syifa pecah seketika.

"Assalamualaikum," ucap seorang lelaki yang langsung ikut bergabung dengan Syifa dan Fatimah.

"Waalaikumussalam," jawab keduanya.

"Lagi ngapain nih, seru amat kayaknya," tanya lelaki tersebut.

"Kepo lo ah," jawab Fatimah ketus.

"Gue bukan nanya lo. Gue nanya Syifa," ujar lelaki tersebut sinis.

"Kita lagi becandaan aja," jawab Syifa.

"Tuh Syifa mah baik, nggak kayak lo," ucap lelaki tersebut.

"Ih Akbar lo ngeselin," teriak Fatimah.

Ya. Lelaki tadi adalah Akbar. Saudara Fatimah. Bisa dibilang Akbar ini sahabat Syifa juga. Akbar ini orangnya tampan, pintar agama, dan terkenal di kampusnya ini. Setiap Syifa mengalami kesulitan, maka mereka berdua lah yang akan dengan senang hati membantunya.

Setelah lama berbincang akhirnya dosen pun datang memulai pembelajaran mata kuliah.

























Assalamualaikum...
Masih belum dapet ya feel nya.
Disini masih nyeritain kehidupan nya Syifa dulu.
Next Chapter, insyaallah baru masuk intinya.
Stay terus ya sama cerita aku.
Jangan lupa vote and comment sebanyak banyaknya.

Saranghaeeee ❤️

Happy reading ❤️

Di Ujung Penantian [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang