Follow Ig Author : @aniaprl_06
Jangan lupa vote and comment ya!o0o
Sepulang kuliah Syifa akan mampir ke toko buku terlebih dahulu. Dia ingin membeli beberapa novel untuk menemani nya ketika bosan sendiri di kost-an. Biasanya Syifa akan ditemani Fatimah, tapi hari ini Fatimah sedang sibuk.
"Rindu," panggil Syifa.
Rindu yang merasa namanya dipanggil, langsung melihat ke arah suara. Dan betapa terkejutnya Rindu melihat Bunda baru nya disana. Tanpa basa basi Rindu langsung menghambur ke pelukan Bunda nya.
"Bunda, Lindu kangen," ucap Rindu lirih.
"Bunda juga kangen banget sama Rindu," jawab Syifa lembut. "Kamu lagi ngapain disini sendirian sayang?"
"Nungguin Ayah lagi, Bunda," jawab Rindu.
"Ayah Rindu telat jemput lagi?" tanya Syifa yang dijawab oleh Rindu dengan anggukan kepala.
"Yasudah, kita duduk disini sambil nungguin Ayah Rindu ya," ajak Syifa.
Rindu menggeleng. "Ayah pasti lupa jemput Lindu."
Dahi Syifa mengernyit. "Kenapa?"
"Ayah sibuk, Bunda," lirih Rindu.
"Ayah Rindu kan kerja buat Rindu juga," ucap Syifa.
Mata Rindu sudah berkaca kaca. "Lindu nggak butuh uang Bunda, Lindu butuh Ayah."
"Rindu jangan menangis ya, kan ada Bunda."
"Bunda kita pulang yuk," ajak Rindu.
"E-eh Ayah Rindu gimana?" tanya Syifa gugup.
"Kita pulang ke lumah nenek aja."
"Kalo Ayah Rindu nyariin gimana?" Syifa takut sekarang, mengingat tatapan tajam milik Ayah Rindu yang membuat Syifa bergidik ngeri.
"Ayah pasti tau, kalo Lindu tidak ada di apaltemen belalti Lindu ada di lumah nenek," jawab Rindu. Syifa hanya mengangguk.
Akhirnya Syifa pun mengikuti kemauan Rindu.
"Naik angkutan umum nggak papa kan sayang?" tanya Syifa hati hati.
"Nggak papa Bunda. Lindu belum pelnah naik angkutan umum," jawabnya antusias.
Syifa semakin takut sekarang, membawa anak orang lain dan sekarang dia harus menaiki angkutan yang belum pernah dinaiki anak itu. Syifa bergumam, semoga semuanya baik baik saja.
Akhirnya Syifa pun sampai di rumah nenek Rindu.
Syifa terkejut bukan main. Rumah ini bagaikan istana di dongeng dongeng yang dulu sering di ceritakan oleh Uminya di kampung. Desain nya begitu mewah dan elegan. Ah, sudah sukses nanti Syifa ingin membangun rumah seperti ini.
"Bunda," panggil Rindu, dan itu membuat khayalan Syifa akan rumah mewahnya buyar seketika.
"E-eh iya sayang," jawab Syifa.
"Ayo masuk," ajak Rindu.
Mereka pun masuk ke dalam rumah. Lagi lagi Syifa di kejutkan dengan isi perabotan yang ada di dalam rumah ini.
"Pasti mahal sekali," gumam Syifa.
"Assalamualaikum nenek," ucap Rindu.
"Waalaikumussalam, eh cucu nenek. Sama siapa sayang ke sini?" tanya nenek Raina.
Rindu langsung melirik Syifa. " Sama Bunda." Nenek Raina heran.
"E-eh Assalamualaikum tante," ucap Syifa gugup
"Waalaikumussalam," jawabnya lembut.
"Nenek, kenalin ini Bunda nya Lindu," ucap Rindu gembira. "Sekarang Lindu udah punya Bunda," imbuhnya.
Nenek Raina masih bingung.
"Rindu masuk dulu ya ke kamarnya Rindu. Nenek mau bicara sama tante ini," perintah nenek Raina.
"Bunda nek bukan tante," ucap Rindu sambil memanyunkan bibirnya.
"Iya maksud nenek Bunda."
Rindu pun langsung memasuki kamarnya.
"Maksudnya apa ya?" tanya nenek Raina to the point.
Syifa pun langsung menceritakan kejadian dimana dirinya pertama kali bertemu dengan Rindu dan Rindu menyebutnya Bunda hingga Syifa dan Rindu bisa datang ke rumah ini.
Menurut Bunda Raina, Syifa ini orangnya baik, sopan santun, dan lemah lembut. Sama persis seperti Nadira.
"Jadilah Bunda untuk Rindu," ucap nenek Raina.
"E-eh." Mata Syifa membulat sempurna kala mendengar ucapan dari nenek Raina.
"Rindu membutuhkan kasih sayang seorang Bunda, dan itu ada di dalam diri kamu," ucap nenek Raina lagi.
Assalamualaikum...
Update lagi:v
Jangan lupa vote and comment sebanyak banyaknya!
Kalo ada typo komen yaw!
Saranghaeeee ❤️
Happy reading ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Ujung Penantian [END]
General Fiction•Sequel dari Imamku Surgaku• •[SELESAI]✓ Berawal dari pertemuan nya dengan anak kecil yang tiba-tiba memanggilnya Bunda. "Boleh Lindu panggil Kak Syifa Bunda?" ucapnya memohon. "E ... eh." Syifa terkejut bukan main atas ucapan anak perempuan dihadap...